Featured Post
Sejarah Ringkas GBKP Graha Harapan*
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pada
awalnya hanyalah sebuah informasi kecil.
Saat PJJ di rumah keluarga Bp Tirza Sinulingga di Graha Harapan pada tanggal 12 Oktober 1999, ada
informasi dari seorang anggota perpulungen bahwa di kompleks ini ada sebuah
Yayasan yang mempunyai gedung gereja dalam bentuk sebuah ruko 2 lantai. Salah satu pengurusnya adalah Sdr Andreas Bukit yang membawa
informasi tersebut.
Selanjutnya
oleh saran pengepkep pada saat itu (Pt Y Tampe Malem Ginting, Pt Untung
Sembiring, Dkn Gembira Torong dan Dkn Rusati Br Tarigan) dicarilah kepastian apakah orang Karo yang
tergabung di GBKP dapat memakai gedung gereja tersebut. Dengan penuh optimisme dan kerinduan
berangkatlah beberapa orang untuk menemui pengurus Yayasan, dan hasilnya GBKP
diijinkan membuka kebaktian setiap minggu pada jam 10.30 WIB. Kebaktian minggu pertama dilakukan pada
tanggal 17 Nopember 1999. Kelengkapan perminggun di tambah dengan
memilih pengurus perminggun, dan ketuanya adalah Rajabana Sinulingga.
Bibit
kasih Tuhan yang telah ditanam bertumbuh dan berbuah. Jumlah orang Karo yang datang ke kebaktian
makin lama makin banyak. Semua orang
Karo yang bermukim di Pondok Timur sekitarnya yang tadinya bergereja di Galaksi
pun memutuskan untuk bergereja di Graha Harapan. Sektor PJJ Bekasi Kota IIB dimekarkan menjadi IIB dan Graha
Harapan. Oleh karena pemekaran ini,
ditambahi lah Pt/Dkn yang menjadi pengepkep.
Sehingga pada tahun 2002, jumlah pengepkep di Graha Harapan menjadi 4
orang, dua orang pertua dan dua orang diaken.
Selain
pengepkep, maka dibentuk juga panitia pembangunan gereja yang target utamanya adalah membeli sebuah ruko di
samping ruko milik yayasan yang selama ini dipakai. Hasilnya pada bulan September 2003, Ruko
tersebut dapat dibeli seharga lebih kurang seratus juta rupiah. Setelah melakukan perbaikan-perbaikan kecil
maka pada tanggal 5 Oktober 2003,
empat tahun setelah munculnya informasi kecil itu, GBKP sudah mempunyai gedung gereja sendiri di
daerah Graha Harapan, Kecamatan Bantar Gebang, Kabupaten Bekasi.
Pada
tahun 2004, PJJ Graha Harapan mekar
menjadi 2 rayon yaitu Graha Harapan A dan Graha Harapan B, jumlah pengepkep pun
menjadi 7 orang, yaitu 4 orang di Graha A, dan 3 orang di Graha B. Kebaktian Minggu berjalan dengan lancar. Kebaktian KA/KR juga demikian. Kegiatan lembaga-lembaga semuanya berjalan,
seperti PJJ, PA Moria, PA Mamre, dan PA Permata. Katekisasi (erlajar ngawan) , peridin untuk
anak Kecil, bimbingan pra nikah, serta pemasu-masun sudah dilaksanakan di
Gereja Graha Harapan. Jumlah total
ngawan gereja saat iitu ada sebanyak 168 orang.
Kami
di Graha Harapan menyadari sepenuhnya bahwa seluruh perkembangan ini dapat
terjadi karena Tuhan yang merestui, menolong dan menyempurnakannya. Jika sekarang ada pemikiran untuk melanjutkan
perkembangan perpulungen Graha Harapan menjadi Persiapan Runggun hendaknya juga
dipahami sebagai ”memang demikian
kehendak Tuhan”. Sehingga arah
perkembangan itu pun akan selalu dilakukan dengan penuh rendah hati, karena
Tuhan lah yang memimpin. Sebab kita
semua tahu dan setuju bahwa Yesus Kristus lah kepala gereja. Ma payo bage ninta?
Catatan Pelengkap.
*Beginilah tertulis dalam
bagian Pendahuluan Buku Usulan Persiapan Runggun GBKP Graha Harapan
yang dibuat pada Bulan Juni Tahun 2005.
Barangkali ini yang namanya kesalahan penulisan sejarah. Benar benar pada saat itu tidak ada nama Pt
Swingli Bukit, padahal dia pun pengepkep Perpulungen IIB/Graha Harapan. Mohon maaf sebesar besarnya .
* Nama-nama Pengepkep
1. Ketika masih gabung dengan IIB Nama Sektor/Rayon
adalah IIB dan Graha Harapan (1999-2002)
1.
Pt. Yohanes Tampe Malem Ginting
2.
Pt. Untung Sembiring (alm)
3.
Pt. Swingli Bukit
4.
Dkn, Gembira Toroang
5.
Dkn. Rusati Br Tarigan
2. Ketika Mekar IIB dan Graha Harapan (2002-2004)
1.
Pt. Analgin Ginting
2.
Pt Samsudin Sitepu
3.
Dkn Rusati Br Tarigan
4.
Dkn Simon Ginting
3. Ketika Graha Harapan Mekar menjadi Graha Harapan A dan
Graha Harapan B (2004-2009)
1.
Pt Analgin Ginting
(Graha Harapan A)
2.
Pt Samsudin Sitepu
(Graha Harapan A)
3.
Dkn Rusati Br Tarigan (Graha Harapan A)
4.
Dkn Simon Ginting
(Graha Harapan A)
5.
Pt Rajabana Sinulingga (Graha Harapan B)
6.
Pt John Makmur Tarigan (Graha Harapan B)
7.
Dkn Darlina Br Sebayang (Graha Harapan B)
*Ketua Perplungen/Persiapan Runggun/Runggun.
1.
Sejak 17 Nopember 1999 sampai tahun 2002 Rajabana
Sinulingga
2.
Setelah mekar dengan IIB pada tahun 2002, yang menjadi
ketua perpulungen adalah Pt Analgin Ginting.
Karena sesuai dengan tata gereja bahwa yang menjadi ketua perpulungen
adalah serayan yaitu pertua atau diaken.
3.
Pada tahun 2004 diadakan periodisasi Petua Diaken
sekaligus Perpulungen Graha Harapan mekar menjadi dua dengan nama Graha Harapan
A dan Graha Harapan B. Untuk perpulungen
Graha Harapan terpilih 7 serayan. Lalu
oleh serayan yang 7 orang ini dipilih lagi pengurus perpulungen. Hasilnya
adalah
a.
Ketua : Pt Analgin Ginting
b.
Sekretaris Pt John Makmur Tarigan
c.
Bendahara : Dkn Simon Ginting.
4.
Pada Sekitar Bulan Oktober tahun 2005 Pdt A Ginting
Jawak menjadi Pendeta Runggun di Calon
Runggun Graha Harapan (Pada Sidang Klasis 2 bulan Juni 2005, di Hotel Rudian
Perpulungen Graha Harapan diterima menjadi Calon Runggun atau Persiapan
Runggun)
5. Pada
Sidang Klasis 1 tahun 2006 di Makassar, Calon Runggun Graha Harapan disahkan
menjadi Runggun Penuh. Lalu pada Sidang
Runggun bulan April 2006, Pt
Analgin Ginting menyerahkan Jabatan Ketua Perpulungen atau Ketua Runggun kepada
Pdt A.Ginting Jawak. Oleh sebab itu
sejak bulan April 2006 jabatan Ketua Runggun dipegang oleh Pdt A Ginting Jawak. (Sesuai dengan Tata Gereja bahwa ketua Runggun/ Ketua BPMR adalah Pendeta)
*Visi
GBKP Graha Harapan (Ditulis pada bulan Maret 2005)
Visi kami lima tahun kedepan adalah GBKP Graha Harapan
telah mempunyai jumlah ngawan sekitar
250 orang. Terbagi dalam 3 atau 4 sektor PJJ, dan mempunyai 9 – 12 orang
pengepkep. Kami mempunyai optimisme yang
sangat kuat karena disekitar banyak lokasi perumahan baru yang sedang dibangun
seperti Perumahah Mutiara Gading, Taman Bumyagara, Bekasi Timur Regency, Grand
Wisata, Kota Legenda dan lain-lain.
Gedung gereja akan terdiri dari 2 Ruko yang digabung jadi
satu sehingga kapasitas kebaktian dapat mencapat 150 s/d 200 orang. Jika kebaktian dilakukan di lantai atas,
maka lantai bawah adalah ruang untuk KA/KR ditambah satu ruangan kantor
sekretariat serta satu ruangan untuk
rapat/sermon. Hal ini sudah menjadi
program kerja panitia pembangunan gereja yang baru.
GBKP Graha Harapan diharapkan dapat melayani seluruh
jemaatnya dari sisi Iman, juga mampun berkomunikasi/konseling untuk seluruh
permasalahan hidup sehari-hari. Untuk
itu para pengepkep akan diupayakan agar
setiap tahun meningkatkan kualitas Iman dan SDM nya melalui keterlibatan
dalam program-program GBKP baik tingkat runggun, tingkat Klasis dan Moderamen
serta mengikuti pelatihan atau kursus-kursus dengan gereja tetangga juga
sekolah-sekolah teologia
Untuk Pendeta Gembala, kami mempunyai harapan agar mulai
tahun 2006 ada seorang Pendeta yang menjadi gembala yang menggembalakan GBKP
Graha Harapan dan juga GBKP yang wilayahnya paling dekat dengan Graha
Harapan. Seorang pendeta yang bermukim
di Bekasi dan mempunyai wilayah penggembalaan 2 runggun/perpulungen, dan
kehidupan pendeta ini menjadi tanggung
jawab 2 runggun/perpulungen ini
Untuk seluruh GBKP, kami melihat GBKP Graha Harapan dapat
berkontribusi dalam banyak bentuk,
antara lain memberikan gagasan-gagasan atau contoh-contoh kegiatan yang
mungkin dapat dipakai di seluruh GBKP.
Sebagai contoh, barangkali belum banyak Gereja GBKP yang berbentuk
Ruko. Bentuk kontribusi yang lain adalah
penulisan buku, merekam lagu-lagu rohani ke dalam kaset atau VCD, ikut serta
dalam kepanitiaan acara-acara gereja, dan lain sebagainya. Dengan kata lain GBKP Graha Harapan mempunyai
visi untuk menegaskan bahwa kita semua
adalah ”sada ring-ring, ni Kristus Tuhanta” Terpujilah gelar Tuhanta Yesus
Kristus, Dibata Bapa ras Kesah Sibadia.
Komentar