Featured Post

Berngi 7 Pekan Penatalayan 2025

Gambar
  K hotbah: "Menciptakan Perdamaian" Perikop: Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." 1. Pembukaan / Ice Breaker Salam Damai Sejahtera! Bapak, ibu, dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, siapa di antara kita yang pernah menjadi "penengah" dalam suatu konflik? Mungkin saat teman berselisih, atau saat ada perdebatan di keluarga? Menjadi pembawa damai itu tidak mudah, tapi juga tidak mustahil. Mari kita renungkan: dunia kita hari ini sering kali penuh dengan konflik—baik di rumah, gereja, maupun masyarakat. Tetapi Allah memanggil kita bukan hanya untuk menghindari konflik, melainkan untuk menciptakan perdamaian . Itulah panggilan mulia yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 5:9. 2. Fakta-Fakta dari Matius 5:9 A. Damai Adalah Panggilan Anak-Anak Allah Dalam teks ini, Yesus menyebut mereka yang membawa damai sebagai “anak-anak Allah.” Fakta penting: Menjadi pem...

2 Tahap Kehidupan Prabowo Subianto

 

Pernah kah anda mendengar istilah 2 tahap kehidupan? Nah istilah ini sebenarnya sangat terkenal karena dipopularkan oleh seorang pengusaha sukses dan juga seorang penulis yang bernama Bob Buford.  Dalam bukunya Halftime : Moving From Success To Significance, dia menjelaskan makna 2 tahap kehidupan dengan sangat lugas dan mengena. 

Tahap Pertama dalam konsep hidup 2 tahap menekankan pada masa awal kehidupan ketika seseorang umumnya fokus pada membangun karier, mencapai kesuksesan finansial, dan memenuhi ambisi pribadi. Ini adalah masa di mana seseorang bekerja keras untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka.

Tahap Kedua, yang disebut "Halftime," adalah waktu ketika seseorang mulai merenungkan arti sejati kehidupan mereka dan mencari cara untuk berkontribusi lebih besar kepada masyarakat dan melayani orang lain. Ini seringkali terjadi ketika seseorang telah mencapai sebagian besar tujuan finansial dan karier mereka, dan merasa ada yang lebih dalam yang harus mereka raih.

Lebih jauh Bob Buford menekankan bahwa pada tahap kedua kehidupan,  setiap orang haruslah mendorong dirinya untuk mencari panggilan pribadi  dan mengabdikan sebagian besar waktu dan sumber daya  untuk tujuan yang lebih besar dari diri mereka sendiri, seperti pelayanan sosial, filantropi, atau proyek-proyek yang memiliki dampak positif yang lebih besar pada masyarakat.

                                                Sumber Photo : CNNIndonesia.com


Saya menginterpretasikannya tahap pertama itu adalah usia 0  45 tahun (lebih kurang) dan tahap kedua 45 tahun sampai seterusnya.  Tahap pertama fokus kepada pencapaian pribadi diri sendiri, sedangkan tahap kedua adalah masa masa seseorang itu memberikan makna terhadap hidupnya sambil menentukan legacy yang akan ditinggalkannya untuk kehidupan ini.  

Sebagian besar orang bisa melewati tahap pertama dan  mencapainya dari sisi umur, namun untuk mencapai karier tertinggi pada usia 45 an tahun jarang jarang juga yang bisa mencapainya.  Tapi tentu ada orang orang tertentu yang bisa kita  bisa mencapai kaier tertinggi nya pada usia 45 tahunan.  Beberapa  contohnya adalah Erick Thohir, Sandiaga Uno, Pdt Krismas Barus, Merry Ryana dll.

Tahap kedua, dikenal sebagai tahap sudden death, karena usia  manusia  bisa kapan saja pun berakhir.  Tahap pertama bisa dilalui, bahkan tanpa disadari pun usia sudah 45 tahun,   tapi tahap kedua  setiap saat umur dihitung, dan tiba tiba saja bisa berakhir.  Tahap kedua seyogianya memang diisi dengan berbagi dengan orang lain, menjadi inspirasi atau melakukan tugas tugas kerohanian dan pengabdian pengabdian. 

 Ketika saya mencoba memahami kehidupan Prabowo Subianto, saya membagi dua tahap kehidupannya  menjadi  tahap sebelum beliau jadi Menteri Pertahanan dan tahap setelah menjadi menteri sampai saat ini dan seterusnya.

Tahap pertama Pak Prabowo tahap dimana beliau menjadi sosok yang sangat fokus terhadap keberhasilan pribadi dan kariernya.  Sepanjang karier militernya sampai dia menjadi Jenderal Bintang 3 dan menjadi Pangkostrad, adalah tahap dimana dia ingin menjadi yang paling istimewa dalam karier dan  kehidupannya.  Menjadi Pangkostrad bukan lah karier puncak dalam militer Indonesia, masih ada diatasnya lagi seperti Kepala Staf Angkatan Darat dan Panglima TNI,  dan menurut perenungan saya disitulah dia pernah tersandung

Salah satu ciri militer adalah ketaatannya kepada komando, atau atasannya.  Sehingga dalam pemahaman saya, peristiwa penculikan yang pernah dituduhkan kepadanya yang membuat dirinya dibebaskan dari militer berkaitan dengan ketaatannya kepada atasannya.  Sebab dalam militer Indonesia tidak mungkinlah sebuah rencana aksi bisa dijalankan sebelum didiskusikan dengan atasan.  

Disamping itu peristiwa penculikan yang dituduhkan kepadanya pun menurut khabar yang sampai kepada saya karena melindungi bawahannya yang menjadi pelaksana peristiwa penculikan aktivis itu.  Memang siapapun yang pernah menjadi bawahan Prabowo Subianto akan merasakan pendekatan kepemimpinan yang sangat kharismatik namun sangat memihak dan melindungi  bawahannya.  Prabowo Subianto dimata Mayjen (Purn) Musa Bangun adalah seorang pimpinan yang sangat care (peduli) terhadap prestasi, kesejahteraan dan kehidupan keluarga bawahannya. 

Mayjen (Purn) Musa Bangun pernah merasakan itu saat dia menjadi wakil komandan batalyon dan Prabowo Subianto jadi komandannya.  Suatu saat orang tua (ayah) Pak Musa Bangun datang dari kampung di Tanah Karo Simalem, dan Pak Prabowo bersedia mendengar dan berbicara dengan sang ayah cukup lama.  Pengalaman  bercakap cakap dengan Pak Prabowo  bagi sang ayah Pak Musa Bangun menjadi percakapan yang paling mengesankan dalam hidupnya. 

Tahap pertama kehidupan Prabowo Subianto tidak berakhir pada saat dia dibebaskan dari dunia kemiliteran,  sebab pada saat beliau menjadi calon wakil presiden dan dua kali menjadi calon presiden berkompetisi dengan Presiden Joko Widodo masih bagian dari pencarian prestasi tertinggi dalam hidupnya.  Ketika itu dia  masih fokus kepada dirinya sendiri, jadi boleh dilihat  masih tahap pertama.  

Tahap kedua kehidupan Prabowo Subianto menurut saya berawal saat dia mau menerima tawaran menjadi menteri dan ditetapkan sebagai  Menteri Pertahanan Republik Idonesia, pada Kabinet Indonesia Maju.

Pada awal beliau jadi menteri, seorang Deddy Corbuzier pun sangat terheran heran kog mau jadi menteri padahal dia sebagai mantan calon presiden lebih tinggi lah gengsi dan kedudukannya dari menteri, dibawah pesaingnya pula.  Jawaban Pak Prabowo Subianto saat itu atas pertanyaan Deddy Corbuzier di acara podcastnya yang sangat laris terkenal itu adalah :  kalau bersama sama membangun bangsa Indonesia, mengapa saya harus gengsi gengsian.  Saya ingat bagaimana Pak Prabowo menceritakan dua orang jenderal  perang  Bangsa Jepang yang sangat bersaing, tapi bersatu padu membangun Jepang; sebagai analogi keputusannya mau menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju. 

Dan selama hampir lima tahun menjadi menteri, Prabowo Subianto terpilih menjadi menteri terbaik, jauh dari gossip gossip korupsi.  Bahkan prestasi paling hebat beliau adalah keputusannya untuk membeli pesawat tempur Rafale dan menjadi pujian dari seluruh dunia. 

Nah jika sekarang dalam usianya yang sudah sekitar 74 tahun mau mencalonkan dirinya menjadi presiden, saya melihat motifasi utama nya adalah memberikan  pengabdian untuk Bangsa Indonesia. Itu yang paling utama selain memang menjadi presiden adalah prestasi karier yang paling tinggi yang bisa dicapai oleh orang orang biasa. 

Pak Prabowo Subianto berhasil mengatasi seluruh kegalauan perasaannya dan move on beberapa kali dalam  kehidupannya.  Beliau move on dari tahap pertama ke tahap kedua dengan mengalahkan ego nya sendiri dan berhasil menjadi salah seorang berkarakter negarawan.  Masyarakat banyak khususnya kaum orang dewasa pun harus move on juga lah dalam melihat dan menilai perjalanan kehidupan Prabowo Subianto. Manusia itu berubah, berubah mencari hidup yang lebih bermakna.  

Nampaknya kaum millenial dan generasi z lebih cepat dan lebih dulu move on dibanding para orang tua dan kaum dewasa skeptis (barangkali), sebab dimata generasi millenial dan generasi Z ini,  Prabowo Subianto sangat mereka cintai dan menobatkannya menjadi  pemimpin yang jujur, cerdas, dan tegas. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024