Featured Post

GBKP Menjadi Keluarga Allah yang Diutus untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia bagi Seluruh Ciptaan

Gambar
  (Markus 16:15; 1 Pet 2:9-10) Ceramah utuk Konvent Pendeta GBKP Wilayah 4 (7 Nov.2025) Pdt.Prof.Dr.Risnawaty Sinulingga MT.h Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan untuk kesempatan berharga saat ini dalam menyampaikan ceramah tentang visi baru gereja GBKP. Ceramah ini disampaikan menurut perumusan visi, dianalisa berdasarkan teks acuan (Markus 16:15 dan 1 Petrus 2:9-10), dibandingkan dengan panggilan gereja dalam Tata Gereja GBKP. Rumusan visi dan panggilan GBKP yang sedikit berbeda dengan teks acuan Alkitab, menunjukkan bahwa GBKP memiliki landasan dogmatis yang cukup kuat dalam perumusan vissi ini. Dalam bagian pertama ceramah, akan dipaparkan makna kata-kata dalam visi yaitu “Menjadi Keluarga Allah yang Diutus”, “Untuk Mengerjakan Missi Allah di Dunia” dan “Bagi seluruh Ciptaan”. Penjelasan ini penting bukan saja karena merupakan bagian dari visi GBKP, tetapi karena adanya perbedaan dengan kalimat teks Alkitab (“…beritakanlah Injil kepada segala makhluk…”) dan panggi...

LRT Adalah Kenderaan Transportasi Untuk Kaum Millenial Dan Generasi Z

Sebagai wara Bekasi yang bekerja di Jakarta, saya sangat senang sekali ketika LRT sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada hari Selasa 28 Agustus 2023 kemarin.  Senang karena LRT ini bisa mengangkat derajat RI sama dengan negara tetangga, khususnya Malaysia dan Singapura, bangga karena semua gerbong LRT ini asli buatan anak bangsa di Madiun, bangga karena stasiunnya di Bekasi Timur, Jati Mulya dekat dengan tempat tinggal saya. 

Maka pada hari ini Rabu 29 Agustus saya ajak diri saya untuk mengalami naik kereta LRT ini ke kantor  Sinarmas Land Plaza jalan Thamrin di Jakarta.   Dari rumah saya pesan Gojek ke lingkungan Apartemen Grandika dimana stasiun LRT menyatu dengan halaman apartemen ini.  Hanya sekitar 10 menit saya sudah sampai.  Gojek motor yang membawa saya sempat bingung, karena masuk ke halaman stasiun harus mengambil tiket parkir.  Namun petugas / satpam yang berdiri di dekat pintu gerbang mengatakan bahwa kalau hanya 5 menit tidak berbayar.  Barulah lega appara si pargojek ini. 

                                Stasiun LRT Bekasi Timur. Sumber Dok. Pribadi


Turun dari gojek pak satpam berwajah ramah sudah menanti, dan mengarahkan untuk naik lift ke lokasi stasiun untuk ticketing nya.  Disinilah aku kaget, karena aku pikir akan ada loket penjualan  ticket seperti MRT, atau Jaklingko.  Ketika aku kebingungan mencari cari loket, seorang petugas wanita berwajah ramah dan menarik menanyakan apakah aku punya e-money, BRIZI atau Flash.  Lalu aku serahkan kartu flashku, dan tik masuk lah kedalam.  Rupanya kita tidak punya beli kartu yang lain, cukup dengan Flash atau e-money saja. Lebih simpel, lebih praktis. 

Naik satu lantai ketempat peron aku lihat ada kereta di seberang sana yang sedang parkir. Tidak berapa lama kereta itu berjalan ke arah Timur, lalu berhenti dan masuk kembali, mendekati saya dan beberapa penumpang yang lain yang sudah menanti. Di lantai ada panah berwarna hijau, dan disebelahnya ada tanda panah berwarna kuning. Saat menanti, para calon penumpang dilarang berdiri di panah berwarna hijau, karena itu jalur orang turun dari kereta LRT.  Kalau semua penumpang sudah turun, baru penumpang naik menuju tujuannya. 

Stasiun pertama yang dilalui dari Jati Mulya adalah Bekasi Barat, lebih kurang 3 atau 4 menit berhenti, lalu pintu tertutup kembali.  Demikian lah stasiun demi stasiun dilewati dan pemberhentian sekitar 3 menit di setiap stasiun, lalu  sampailah di stasiun terakhir.  Perkiraan saya dari Stasiun Jati Mulya di Bekasi Timur sampai Stasiun terakhir Dukuh Atas sekitar 50 menit. Nyaman dan aman.  Tidak ada pemberhentian yang lebih dari  3 menit.  Wooow mantap. 

 Suasana di dalam gerbong LRT dari Stasiun Bekasi 29/8/23. Sumber Dok.Pribadi


Stasiun Dukuh Atas memang terhubung dengan KRL dan MRT serta Trans Jakarta.  Jadi saat saya turun di Dukuh Atas, saya mencari jalan menuju jalur MRT.  Berjalan lebih kurang 900 m atau 1 km akhirnya sampailah saya di stasiun MRT Dukuh atas.  Tinggal satu stasiun sampailah saya di stasiun Bundaran HI.  Keluar dari stasiun Bundaran HI tiba di depan Sinar Mas Land, eh sampailah di Kantor.  Lebih kurang satu jam dari Bekasi Timur hingga Sinar Mas Land di Jln MH Thamrin dengan menaiki LRT, dan MRT.  Ini sebuah cara yang lebih nyaman datang dan pulang dari kantor.  

Pada awal naik LRT sekitar jam 08.30 pagi dari Bekasi Timur saya sempat melemparkan pandangan saya ke seluruh penumpang yang ada di dalam gerbong LRT pada tanggal 29 Agustus 2023 ini.  Dan apa yang saya lihat ? Menurut perkiraan ku hampir 80% atau mungkin 90% para penumpang berusia 20 tahun sd 40 tahun.   Dan saya bergumam dalam hati, bahwa pada saat ini aku lah penumpang yang paling tua.  Hahahaha.  Itulah sebabnya  muncul semacam pemikiran  di benak saya bahwa LRT adalah kenderaan untuk kaum millenial dan generasi Z.  Mungkin sama juga  juga MRT, dimana penumpang dominannya adalah anak seklolah dan para pekerja yang masih berusia muda.   Jadi mungkin tidak terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa Pak Jokowi sudah menyediakan dan meresmikan kenderaan yang sangat nyaman untuk generasi muda bangsa ini. 


Komentar

Otb.silalahi mengatakan…
Terimakasih Lae,sudah berbagi pengalaman
walopun kita sbg *gen- x* msh bisa nikmati dunia gen-z,,sukses dan sehat selalu Lae🙏
Analgin Ginting mengatakan…
Sama sama Lae, benar sekali kita gen x ini masih bisa ikut menikmati ya Lae...

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025