Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Februari 2025

Gambar
  Sermon Berdasarkan 1 Timotius 6:20-21 Thema: Kep-kep Alu Mehuli – Jagalah dengan Baik Pendahuluan Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, dalam perjalanan kehidupan kita, kita sering kali dihadapkan pada tantangan untuk tetap teguh dalam iman dan nilai-nilai yang telah dipercayakan kepada kita. Dalam 1 Timotius 6:20-21 , Rasul Paulus memberikan peringatan dan nasihat penting kepada Timotius, seorang pemimpin muda dalam gereja, agar menjaga apa yang telah dipercayakan kepadanya . Paulus menekankan pentingnya kesetiaan dalam iman, menjauhi perdebatan yang tidak membangun, dan waspada terhadap ajaran yang menyimpang . Nasihat ini tidak hanya relevan bagi Timotius pada zamannya, tetapi juga bagi kita di zaman sekarang. Oleh karena itu, tema kita hari ini adalah “Kep-kep Alu Mehuli – Jagalah dengan Baik” . Seperti seorang penjaga yang bertanggung jawab atas harta yang berharga, kita dipanggil untuk menjaga iman dan ajaran yang benar agar tidak tersesat dalam ajaran-ajaran yang menyesatka...

Catatan Tambahan PJJ GBKP 13 – 19 Juni 2021.

 NGGELUH METEH ORAT

1 Timotius 5:1-8

(Budaya/Orat Nggeluh)

Teks  : Masmur 1 Timotius 5 : 1 – 8    

5:1           Ola rawai kalak si umurna tuan asangken kam, tapi beluhlah min kam muat ukurna, bahan ia tempa-tempa bagi bapandu. Kalak si nguda bahanlah bagi agindu.

5:2           Diberu si enggo metua bahanlah bagi nandendu, janah man diberu si nguda denga arus bersih lagu langkahndu, janah bahanlah bagi turangndu.

5:3          Mehamatlah kam nandangi diberu-diberu si enggo mbalu si lanai ersima-sima.

5:4          Tapi adi sekalak si enggo mbalu lit anakna ntah kempuna, anak ntah kempuna e lah lebe nehken tanggung jababna man keluargana e. I bas si e ersimulih ia man orang-tuana bage pe man ninina, sabap si enda me si ngena ate Dibata.

5:5           Diberu si tuhu-tuhu enggo mbalu, si lanai lit sima-simana, ia erpengarapen man Dibata. Ertoto ia man Dibata suari ras berngi mindo penampat.

5:6          Tapi diberu si enggo mbalu si nggeluh guna pesenangken dirina saja, ia enggo mate aminna pe ia nggeluh denga.

5:7          Pesehlah bana ajar enda gelah ia nggeluh alu la erpandangen.

5:8          Adi lit si la mperdiateken kade-kadena, terlebih-lebih keluargana, enggo ipersokenna kinitekenna. Jahaten me ia asangken kalak si la tek man Jesus Kristus.


Fakta

1.          Paulus mengajarkan Timotius sikap atau aturan  dalam kehidupan atau dalam Bahasa Karo disebut orat nggeluh.  Pada bagian pertama bagaimana Seorang muda seperti Timotius berinteraksi dengan

a.    Laki aki yang lebih tua dan lebih muda.  Laki laki yang lebih tua  harus diperlakukan sebagai bapa, dan berusaha untuk selalu menyenangkannya  (muat ukurna).  Sedangkan laki laki yang lebih muda perlakukanlah sebagai adik.

b.   Perempuan yang lebih tua dan lebih muda. Bagi perempuan yang lebih tua jadikanlah sebagai ibu.  Sedangkan terhadapa wanita muda, Paulus menekankan supaya Timotius mempunyai hati yang bersih, dan memperlakukan mereka sebagai adik (turang)

2.            Pada bagian kedua Paulus memberi arahan kepada Timotius bagaimana memperlakukan seorang Janda yang sudah tidak mempunyai keluarga.  Paulus menekankan supaya Timotius harus menghormati mereka dan memperlakukan mereka dengan baik. Bagi Janda yang mempunyai keluarga, Paulus menekankan supaya keluarganya lah (anak atau cucunya) yang harus memperlakukannya dengan baik.

3.            Pada Bagian ketiga Paulus mengajarkan Timotius memperlakukan janda yang hidup bersenang senang.  Paulus meminta kepada Timotius supaya menyadarkan mereka, dan mengarahkan hidup yang baik. Paulus memberikan sebuah peringatan bahwa jika ada keturunannya yang tidak memperhatikan sang Janda tadi berarti dia mempertaruhkan imannya kepada Yesus Kristus.


Sumber Photo : https://www.christ2rculture.com/

Makna.                                                

1.           Hidup mempunyai keteraturan, dan hidup yang teratur adalah sumber kebahagian hidup.  Hidup yang abai terhadap aturan bukanlah hidup yang baik dan berguna.   Aturan kehidupan itu dimulai dari keluarga inti atau dari rumah tangga.  Ayah harus lah diperlakukan sebagai orang yang dihormati.  Dan setiap laki laki yang lebih tua diluar sana pun harus diperlakukan sebagai ayah.  Sedangkan laki laki yang lebih muda, adalah adik atau saudara. Mereka perlu disayangi.  Setiap orang muda harus lah pandai menyenangkan laki laki yang bih tua dengan cara “muat ukurna”.  Menciptakan rasa senangnya.  Tidak hanya kepada laki laki, semua perempuan pun perlu dihormati.  Sayangilah ibu kandung kita, dan sayangilah dengan hati yang bersih adik perempuan atau “turang” kita, supaya semua wanita di luar sana pun bisa dihormati dalam tata cara yang baik atau oratnya.  Jadikan lah mereka ibu dan turang yang perlu diperlakukan dengan hati yang bersih.

2.          Karakter medang dimulai dari rumah, dan setiap orang yang berkarakter sesuai dengan aturan, atau orat nggeluh dimulai dari rumah.  Wanita tua yang hhidup sendirian, harus lah diperhatikan dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Namun yang pertama sekaliharus menyayangi dan mengasihinya adalah anak dan cucunya.  Tanggung jawab paling hormat lah kepada seorang anak untuk memperlakukan ibunya atau neneknya dengan baik.  Dan sebagai anak atau cucunya dialah yang harus paling pertama memperhatikan wanita tua, atau janda dengan penuh kasih sayang dan rasa hormat.

3.           Ada juga wanita muda yang sudah hidup menjanda.  Sebaiknya orang seperti ini jangan lah hidup hanya untuk bersenang senang saja kata Paulus. Ingatkan dia, dan sadarkan dia dengan penuh kasih sayang.  JUga ingatkan kepada saudaranya untuk tetap menerima dan memperlakukan saudaranya ini.  Sebab jika dia membiarkan saudarinya itu bersenang senang, maka dia sendiripun mengaburkan imannya keapda TUhan Yesus.

4.    Timotius adalah gereja, jadi gerejapun tetap harus memperhatikan para janda, terutama mereka yang sudah tidam mempunyai siapa siapa lagi. Mempelakukan semua orang yang tidak punya sanak saudara harus lah tetap menjadi prioritas gereja.  Mungkin tah perlu kang bas gereja lit rumah singgah atau rumah penampungan untuk kerina kalak si lanai lit sima sima na.  

Pengkenaina

·             Budaya Karo kaya sekali dengan ajaran tata kehidupan. Apalagi jika budaya Karo dilengkapi dengan kasih sayang yang diajarkan Paulus kepada Timotius maka, kita akan sempurna melaksanakan budaya atau orat nggeluh kalak karo.   Upahnya tentu kebahagiaan hidup dan keteraturan ibadah kita.

·             Firman TUhan adalah sumber budaya kepada kita, sebab Tuhan Yesus Tokoh Budaya yang paling suci, mehamat, dem kekelengen ras  meteruk ukur.  Meniru TUhan Yesus, adalah  kita pun dalam menjalankan orat nggeluh selalu berpusat kepada Tuhan Yesus.  Saat Yesus mengubah air menjadi anggur di Kana, maka Yesus tetap mengingat aturan (langa seh waktuku nande nina man Maria) namun Dia menempatkan kekelengen diatas aturan, DIA tepat merubah air itu menjadi anggur yang paling baik.

·              Dalankenlah orang nggeluh alu dem kekelengen maka kam ngenanami anggur sientabehna kal bas geluhndu. Amin.

Bujur ras mejuah juah kita kerina

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024