Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Februari 2025

Imamat 19 : 1-3; 32
Thema : Mehamat Man
Sienggo Metua
(Hut Saitun 15 Agustus
pe 29 ken)
Imamat 19 : 1-3
19:1
Ikataken TUHAN man Musa,
19:2
gelah ipesehna man perpulungen kalak Israel bagenda, "Badia lah kam,
erkiteken Aku, TUHAN Dibatandu badia kap.
19:3
Kerina kam arus mehamat man nande ras bapandu, janah arus nginget wari Sabat,
bagi si enggo Kuperentahken. Aku kap TUHAN Dibatandu.
19:32
Mehamat lah man kalak si enggo metua, janah pehaga lah Aku. Aku kap TUHAN .
FAKTA
1. Secara
khusus Tuhan memanggil Musa, untuk menyampaikan sebuah pesan yang amat penting
kepada Bangsa PilihanNYA. Sebelum masuk
ke Inti pesanNYA, Tuhan Allah menegaskan, “Badia lah kam sebab Aku Tuhan Dibata
ndu Badia kap”
2. Setelah
mengingatkan syarat/harapan kebadian itu Tuhan Allah menegaskan inti pesanNYA
kepada Musa : “Kerina Kam harus mehamat man nande ras bapandu”, Clear, jelas tegas tidak perlu tafsir Perintah
Tuhan ini.
3. Setelah
itu pada ayat 32 Tuhan Allah memperlebar perintahNYA, supaya semua orang harus
menghormati orang yang sudah tua. Dan
Tuhan menegaskan bahwa menghormati Orang yang sudah tua, adalah cara untuk
menghormati Tuhan Allah sendiri.
Perintah ini disampaikan Allah demi diriNYA.
ARTI
1. Perintah Tuhan untuk menghormati
orang tua, dan menghormati semua orang yang sudah tua, adalah perintah yang
sangat penting, dan ditegaskan Tuhan kepada Musa, dengan sangat khusus, dengan
sangat spesifik. Jadi perintah ini harus lah dipahami dan dijalankan dengan
tidak ada penolakan apapun. Jalankan dengan sepenuh hati
2. Sebelumnya Tuhan memperingati UmatNYA
melalui Musa supaya Badia. Artinya
dibutuhkan kebadian, kesucian untuk bisa dan mampu menghormati orang tua. Dengan kata lain, harus ada kerendahan hati,
harus ada pemahaman spiritual supaya dapat menghormati orang tua, artinya tidak perlu
mencari alasan logis untuk membenarkan diri supaya tidak menghormati orang
tua. Orang tua tidak mungkin salah,
orang tua tidak mungkin lalai didalam mengasihi anak anakNYA. Nilai penghormatan anak kepada orang tuanya,
bukan lagi hanya nilai hubungan antar manusia, hubungan biologi, hubungan
psikologi. Tapi dalam menghormati orang
tua seorang anak harus memperlakukan orang tuanya sebagai representasi Tuhan di
dalam hidupnya. Woooow saya pun
dicerahkan dan merasa dicerdaskan
3. Pada titik selanjutnya, karena ada
dasar spiritualitasnya yang sangat sangat mendalam dan teologis, maka semua
orang tua itu sama kedudukannya untuk dihormati dan disayangi. Penghormatan seorang anak/muda kepada orang
tua tidak lagi karena hubungan darah atau hubungan kemanusiaan, tapi hubungan teologis,
atau spiritualitas. Artinya semua orang tua harus dihormati dalam derajat yang
sama, dengan demikian siapapun orang tua itu, diperintahkan Tuhan untuk kita
hormati dan sayangi. Marilah kita ciptakan
system sehingga orang muda bisa menghormati orang tua. Tidak lagi hanya karena
hubungan biologis. Krina orang tuanta e
sihamati ras sikelengi labo perban kade kade nta.
PENGKENAINA
1. Mari sihamati ras sikelengi orang tuanta, tapi
adi lanai lit orang tuanta, menghormati orang yang sudah tua sama nilainya
dengan menghormati orang tua sendiri.
2. Adi nggit kita nampati orang tuanta
tah pe orang orang tua (sideban) berarti kita sudah mengambil peran Tuhan, di
dalam mengasihi mereka. Tuhan berfirman
bahwa sampai memutih rambutmu Aku akan menggendong kamu, Tuhan mengharapkan tangan
kita menggenapi janji Tuhan itu. Asal sisampati ras sihamati kalak sienggo metua,
berarti Tuhan mengijinkan kita untuk menggantikan diriNYA. Woow Puji Tuhan. Haleluya.
3. Yapos adalah sebuah system yang lahir
dari rahim pemikiran gerejanta, sehingga ada orang tua yang siap menerima
pertolongan kita. Jadi lit na Yapos e
mbereken kesempatan man kita kerina untuk menggenapi Janji Tuhan. Mari
simaksimalkan. Puji TUhan.
Bujur melala
ras mejuah juah kita kerina.
Pt. Analgin
Ginting.
Komentar