Sebuah peringatan yang teramat keras perlu kita
renungkan dalam dalam. Peringatan ini
keras, keras sekali karena dampaknya kepada kematian selama lamanya. Peringatan yang berhubungan dengan kebinasaan dalam waktu
yang tak terhingga. Kematian untuk seribu kali seribu ribu tahun bercampur
dengan segala macam penyiksaan.
Bahwa sejak sekarang Allah telah mengetahui bahwa akan
ada manusia yang akan mengalami kematian kekal.
Kematian setelah kematian. Pada Nas
2 Korintus 4 :3-4 jelas sekali
disuratkan bahwa ada orang yang sudah dikalahkan oleh ilah zaman. Mereka adalah orang orang yang sulit dan tidak
mungkin lagi menerina Injil. Dituliskan sebagai berikut :
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka,
yang akan binasa, yaitu
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh
ilah zaman ini ,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang
adalah gambaran Allah.
Ada orang yang sudah tidak mungkin
lagi melihat dan merasakan terang dan kebenaran Injil. Setiap kali ada pemberitaan atau ajakan
kepada dia untuk mengerti dan menerima Injil, dia akan menolak dengan sejuta
argumentasi. Bagi dia Injil adalah
kebodohan, absurd dan tidak masuk akal.
Lalu dia akan memaparkan bukti bukti, dalil dalil serta segala macam
rumus dan fakta untuk menyatakan bahwa Injil hanya sebuah ilusi. Sebagian lagi mengatakan bahwa Injil itu
adalah bentuk kompensasi orang orang
bodoh dan ketinggalan jaman.
Alasannya yang sekilas nampaknya
sangat ilmiah itu ternyata produk dari ilah zaman ini. Apakah ilah zaman ini? Ilah zaman ini artinya
Iblis, sebagaimana ditulis antara lain dalam Yoh 12 : 31.
Mereka sudah dipisahkan oleh karena mereka pada awalnya
hanya menuruti kata hatinya saja, tidak pernah mau mendengarkan suara Injil
yang disampaikan oleh orang tuanya, gurunya, teman nya atau orang orang yang
pernah disuruh Tuhan berbicara kepada mereka.
Tentang ini pernah dijelaskan oleh Paulus juga dalam Roma pasal 1 :
18-32. Antara lain dikatakan bahwa
“bagi
orang yang akan binasa selama lamanya itu, Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran
sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka”.
Artinya bagi orang orang
yang tidak menerima Injil oleh karena Ilah Zaman (Iblis) selanjutnya akan
mempraktekkan perbuatan cemar selama lamanya.
Sebaliknya bagi kita
yang dapat percaya dan mau menerima Injil, itu karena Tuhan sendiri yang telah mengkhususkan
kita. Tuhan lah yang telah memisahkan kita dari mereka oleh karena kasih sayang
TUhan. Martin Luther mengatakan semua
karena kasih Tuhan (Sola Gracia).
Mari
kita hidup dalam ucapan syukur yang tiada henti kepadaNYa saja. Pemilihan Tuhan kepada kita tidak bisa
dibandingkan dengan apa pun yang kita miliki.
Artinya bukan karena sesuatu yang kita lakukan, yang kita persembahkan, yang kita perbuat yang akhirnya membuat Tuhan
memilih kita, tapi semata mata karena kasihNYA.
Lalu kebaikan apapun
yang akan kita lakukan selama hidup kita tidak lah sepadan dengan
Kasih Sayang Tuhan itu. Kebaikan
setengah setengah, komitmen tanggung, serta pelayanan asal asalan yang masih
ada disekitar kita perlu sekali mendapat pencerahan dari Terang Kasih Tuhan
Komentar