Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Inilah Kiat Samsung Menguasai Industri Smart Phone Dan Industri Pesawat Televisi Dunia


Gagal dalam berusaha atau bekerja adalah biasa. Bahkan tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan, kata pepatah. Namun bagaimana Samsung bisa mengalahkan pesaingnya dalam industri telekomunikasi perlu disimak dan dijadikan bahan pembelajaran bagi siapa saja, baik individu maupun institusi.


Samsung yang pada awalnya dianggap perusahaan abal abal dalam industri televisiatau Hand Phone, sekarang berubah menjadi perusahaan raksasa dengan nilaikapitalisasi pasar sekitar USD185 miliar,(sekitar 2220 Trilun Rupiah). Samsung lah saat ini yang merajai industry Smart Phone di dunia mengalahkan semua merek merek yang lain seperti Apple, Nokia, HTC, Lenovo dan lain lain. Selaing menguasai industri Smart Phone maka Samsung bersama brand Korea yang lain yaitu LG menguasai industri televisi.



Nokia yang pernah menjadi yang terbesar dalam industri hand phone ditaklukkan oleh Samsung ketika Nokia masih jaya jayanya. Memang dalam menaklukkan Nokia, Samsung tidak sendirian karena pada saat yang sama Apple pun bangkit menuju ke puncak prestasi produk smart phone bersama Sang Legenda Steve Job.



Kedepan Samsung akan semakin besar lagi karena dalam industri televisi mereka akan mengalahkan Sony yang beberapa dekade menguasai. Di tengah kegemilangan prestasi yang dicapai Samsung, Sony sang raksasa dari Jepang harus merelakan beberapa brand nya dijual untuk menutupi kerugian yang dideritanya. Tidak tanggung kerugian yang dialami oleh Sony pada tahun 2014 yaitu Rp 25 Triliun, semetara Samsung menangguk keuntungan gunung , sebesar Rp 250 Triliun.



Sony terpaksa merencanakan untuk menjual divisi Sony Xperia dan divisi televisi Bravia. Vaio, Xperia dan Bravia adalah deretan brand tangguh. Duka kepiluan terasa membayang menyaksikan kejatuhan brand legendaris dari Jepang ini. Dan yang paling menyakitkan salah satu opsi Sony adalah membiarkan ikon kebanggaan Jepang ini caplok dan diakuisisi oleh Samsung.


Apa yang membuat Samsung sukses bisa mengalahkan para kompetitornya ditengah kejayaan mereka? Pada hal sekitar 25 tahun yang lalu Samsung menjadi bahan olok olok oleh perusahaan Jepang dan perusahaan dari Negara Negara Barat?



Dulu petinggi Sony selalu tertawa sarkastis dan penuh hinaan setiap mendengar kata Samsung, saat Sony masih menjadi dewa dalam jagat elektronik dunia, dan Samsung hanyalah produsen kulkas dengan kualitas abal-abal. Veteran pegawai Samsung berkisah, betapa sakitnya hati mereka dulu, karena sering di-bully dan dianggap anak kere oleh para manajer Sony.



Sukses Samsung ternyata didapat karena mereka melakukan pembelajaran yang sangat serius dan sangat total. Tidak hanya melakukan pembelajaran, tapi mereka (Samsung) melakukan apa yang sekarang dipopurlerkan oleh Presiden Jokowi, Revolusi. Mereka belajar dari kekalahan dan kegagalan mereka, sehingga walaupun mereka gagal atau kalah, tapi memberikan suatu semangat belajar yang sangat tinggi bagi segenap karyawannya. Ini yang disebut dengan Productive Failure.


Samsung mengakui kekalahannya namun melakukan pembelajaran, sehingga mereka menemukan banyak ide, banyak gagasan, banyak inovasi. Jadi walaupun gagal mereka selanjutnya menjadi produktif. Sementara Nokia dan Sony sukses dalam industry handphone dan televisi. Kesuksesan ini membuat mereka sangat percaya diri, lalu terlena dan akhirnya lupa belajar untuk menemukan ide ide baru. Fenomena ini disebut dengan Unproductive Success yang pengertian harafiahnya adalah sukses yang tidak produktif.


Unproductive Success lah yang membuat Nokia yang sangat perkasa itu bisa kalah oleh pemain kelas abal abal seperti Samsung. Dan penyakit ini bisa menjangkiti brand apa saja yang tidak mau belajar, (Merpati Airways, Mandala, Adam Air, Batavia Air sudah almarhum karena lupa untuk belajar )


Sebaliknya strategi Productive Failure bisa mengangkat siapa saja yang mau belajar secara cepat, secara serius dan secara total. Banyak brand baru yang muncul (Xiomi, Oppo dll) lalu tiba tiba melejit karena mereka melakukan pembelajaran. Saya melihat PT PAL Surabaya, PT PIndad dan PT Dirgantara Indonesia juga bisa bertahan karena belajar terus.


Pemerintah Indonesia dan perusahaan perusahaan lain baik swasta maupun BUMN juga sebaiknya harus belajar dari banyak kegagalan dan kekalahan selama ini, dan melakukan pembelajaran secara cepat, secara sungguh-sungguh dan secara total.


Setiap orang yang suka belajar dituntut juga untuk menyukai perubahan. Berubah dalam pola pikir, berubah kebiasaan, berubah karakter dan kompetensi, sehingga berubah juga nasib dan prestasi. Change everyhthing except your wifekata CEO Samsung. Sekarang mereka menikmati hasilnya dengan istri tunggal mereka.


Sumber tulisan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023