Featured Post

Berngi 6 Catatan Tambahan Pekan Keluarga 2024

Gambar
  Renungen: Masmur 128: 1-6 Tema : Jabu Si Dem Alu Kesangapen   128:1 Sangap kal kalak si malang man TUHAN , si nggeluh ngikutken kerina perentahNa. 128:2 Ipanna me ulihna latih, sangap nggeluh, mehuli sikerajangenna. 128:3 Ndeharana bali ras anggur si meramis buahna i bas rumahna, dingen anak-anakna bali ras tunas batang saitun i sekelewet mejana. 128:4 Bage me pasu-pasu TUHAN , man kalak si malang man baNa. 128:5 TUHANlah si masu-masu kam i Sion nari, mbera idahndu kesangapen Jerusalem kidekah umur geluhndu. 128:6 Cawirlah kam metua, maka sempat idahndu kempu-kempundu. Damelah sikerajangen Israel ! FAKTA , ARTI DAN MAKNA 1.      Sangap kal kalak si malang man TUHAN , si nggeluh ngikutken kerina perentahNa.   Ipanna me ulihna latih, sangap nggeluh, mehuli sikerajangenna. Ndeharana bali ras anggur si meramis buahna i bas rumahna, dingen anak-anakna bali ras tunas batang saitun i sekelewet mejana . Kerina kal kita ersura sura ra...

SANG GURU




Setiap habis kebaktian Nande Rabun selalu menggerutu, “Saya sangat terganggu dengan mereka mereka ini”.
“Kenapa?”, tanya Nande Pagit.
“Mereka selalu mengkritik dan menimpali ucapan pembawa Firman. Apa kah mereka kalau di depan bisa? Belum lagi mereka bercerita saat ibadah, benar benar tidak menghormati”, gerutu Nd Rabun..

Nande Pagit tergerak hatinya, dan bersimpati kepada Nande Rabun lalu menyerahkan sebuah buku untuk dibaca. Dua minggu berikutnya terjadi perubahan dalam diri Nande Rabun dan ketika bertemu dengan Nande Pagit dia berkata, “Bujur ya Nande Pagit, saya sangat dicerahkan oleh Buku yang kam beri” Dan saya sadar bahwa “mereka adalah guru saya, bahkan guru terbaik bagi saya”.

Terjadi perubahan dalam diri Nande Rabun, dan semua orang bisa melihatnya. Sekarang dia tidak menggerutu lagi tapi terlihat sangat bersuka cita tatkala pulang kebaktian.
Sebenarnya apa yang membuat perubahan dalam diri Nande Rabun? Ternyata dia merasa bertemu dengan sang guru. Guru yang dalam bahasa sangsekerta artinya “Yang menghilangkan kegelapan”. Atau yang menyebabkan pencerahan. Dan semua orang tahu bahwa Guru Terbesar sepanjang masa adalah Yesus Kristus.

Yesus Kristus lah yang berkata “Kasihilah Musuhmu”. Suatu uangkapan atau ajaran yang berlawanan dengan logika biasa. Namun seorang penyair keturunan Libanon yang bernama Kahlil Gibran dalam satu puisinya memberikan contoh dari apa yang (mungkin) dikatakan Tuhan Yesus : Aku belajar diam dari yang cerewet, toleransi dari yang tidak toleran, dan kebaikan dari yang jahat. Arti kejujuran dari yang bohong. Namun anehnya aku tidak pernah merasa berterima kasih kepada guru-guruku ini.”

Musuh ternyata bisa berubah jadi Guru, karena kita belajar daripadanya. Seperti Nande Rabun, yang belajar dari orang-orang yang membuat dia pada awalnya menggerutu.
Namun bukan kita yang membuat diri kita menjadi guru, tapi muridlah yang membuat seseorang menjadi guru. Tanpa Murid yang mau belajar, tetap tidak ada guru. Dalam hal ini, Kristus adalah Guru terbesar bagi orang yang mau menjadi muridNya. Semoga saya, kam, kita dan mereka pun tercerahkan kelak.
(Dimodifikasi dari Tulisan Nd Cindy Tarigan , Bekasi Timur Regency)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024