Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 27 April - 3 Mei 2025

Gambar
Thema: Guna Dame Kita Ipilih Dibata (Untuk menciptakan kedamaian, kita dipilih oleh Tuhan) Nas Alkitab:  Kolose 3:12–15 A.  Pendahuluan Sejak manusia jatuh dalam dosa, dunia dipenuhi perpecahan, perselisihan, dan pertengkaran. Tetapi melalui Kristus, Allah memanggil manusia untuk mengalami pemulihan, bukan hanya hubungan dengan Allah, tetapi juga dengan sesama. Sebagai umat pilihan Allah, kita bukan hanya dipanggil untuk menikmati damai, tetapi juga menjadi pembawa damai dalam kehidupan sehari-hari. B.  Fakta Paulus mengingatkan bahwa jemaat Kolose adalah orang-orang pilihan Allah, yang telah dikuduskan dan dikasihi-Nya. Karena itu, mereka dipanggil untuk mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Mengampuni satu sama lain sebagaimana Kristus telah mengampuni. Mengenakan kasih sebagai pengikat utama yang mempersatukan dan menyempurnakan. Membiarkan damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati, sebab mereka dipanggil menjadi satu...

SANG GURU




Setiap habis kebaktian Nande Rabun selalu menggerutu, “Saya sangat terganggu dengan mereka mereka ini”.
“Kenapa?”, tanya Nande Pagit.
“Mereka selalu mengkritik dan menimpali ucapan pembawa Firman. Apa kah mereka kalau di depan bisa? Belum lagi mereka bercerita saat ibadah, benar benar tidak menghormati”, gerutu Nd Rabun..

Nande Pagit tergerak hatinya, dan bersimpati kepada Nande Rabun lalu menyerahkan sebuah buku untuk dibaca. Dua minggu berikutnya terjadi perubahan dalam diri Nande Rabun dan ketika bertemu dengan Nande Pagit dia berkata, “Bujur ya Nande Pagit, saya sangat dicerahkan oleh Buku yang kam beri” Dan saya sadar bahwa “mereka adalah guru saya, bahkan guru terbaik bagi saya”.

Terjadi perubahan dalam diri Nande Rabun, dan semua orang bisa melihatnya. Sekarang dia tidak menggerutu lagi tapi terlihat sangat bersuka cita tatkala pulang kebaktian.
Sebenarnya apa yang membuat perubahan dalam diri Nande Rabun? Ternyata dia merasa bertemu dengan sang guru. Guru yang dalam bahasa sangsekerta artinya “Yang menghilangkan kegelapan”. Atau yang menyebabkan pencerahan. Dan semua orang tahu bahwa Guru Terbesar sepanjang masa adalah Yesus Kristus.

Yesus Kristus lah yang berkata “Kasihilah Musuhmu”. Suatu uangkapan atau ajaran yang berlawanan dengan logika biasa. Namun seorang penyair keturunan Libanon yang bernama Kahlil Gibran dalam satu puisinya memberikan contoh dari apa yang (mungkin) dikatakan Tuhan Yesus : Aku belajar diam dari yang cerewet, toleransi dari yang tidak toleran, dan kebaikan dari yang jahat. Arti kejujuran dari yang bohong. Namun anehnya aku tidak pernah merasa berterima kasih kepada guru-guruku ini.”

Musuh ternyata bisa berubah jadi Guru, karena kita belajar daripadanya. Seperti Nande Rabun, yang belajar dari orang-orang yang membuat dia pada awalnya menggerutu.
Namun bukan kita yang membuat diri kita menjadi guru, tapi muridlah yang membuat seseorang menjadi guru. Tanpa Murid yang mau belajar, tetap tidak ada guru. Dalam hal ini, Kristus adalah Guru terbesar bagi orang yang mau menjadi muridNya. Semoga saya, kam, kita dan mereka pun tercerahkan kelak.
(Dimodifikasi dari Tulisan Nd Cindy Tarigan , Bekasi Timur Regency)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)