Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 29 Juni - 05 Juli 2025

Gambar
  Thema: Hidup Bersama Dengan Saudara Secara Berkelanjutan (Tetap Nggeluh Ras Senina) Nas :  Yosua 22:1–9 Pengantar Dalam dunia yang semakin individualistik, pesan Alkitab tentang kesetiaan terhadap sesama saudara—baik secara biologis maupun spiritual—menjadi relevan dan mendesak. Yosua 22 menampilkan narasi historis dan teologis yang sangat kuat tentang kesetiaan lintas batas wilayah, suku, dan kepentingan. Ketika suku Ruben, Gad, dan setengah Manasye telah menyelesaikan tanggung jawab mereka, mereka diizinkan kembali, bukan hanya dengan berkat materi, tetapi juga dengan peneguhan rohani agar tetap setia kepada Tuhan. Ini adalah pelajaran mendalam bagi gereja masa kini tentang kolaborasi, komitmen, dan kesinambungan iman dalam hidup bersama. Fakta 1.  Yosua memanggil suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye untuk mengakui kesetiaan mereka dalam mematuhi perintah Musa dan perintah Yosua. Mereka tidak meninggalkan saudara-saudara mereka dalam waktu yang lama, tet...

HANYA KARENA SEBUAH SENTUHAN



Dia tahu betul siapa dirinya, dan sadar posisinya dalam keterhubungannya dengan orang-orang disekitar. Bahwa dirinya tidak ada harga sama sekali. Oleh karena penyakit yang diderita selama dua belas tahun terakhir dalam hidupnya, seolah menjadikan tembok tidak tertembus untuk bisa berhubungan dan berbicara dengan manusia lain. Dia mengalami pendarahan dalam kutuk kewanitaannya.

Namun demikian tidak ada keluhan yang keluar dari mulutnya, tidak ada sesal yang memancar dari tangan dan kakinya, serta tidak ada marah yang menyembul dari sinar matanya.

Oleh sebab itu, dia pun tidak pernah berharap ada orang lain yang berempati dan mau mengulurkan tangan belas kasihan kepada dirinya. Tak perlu ada percakapan apalagi yang hanya basa basi, sebab pada akhirnya semua orang akan meninggalkannya juga. Terutama  setelah bertahun tahun diobati oleh seorang tabib yang telah menguras habis semua yang ada padanya.

Tiba-tiba semuanya berubah, saat dia mendengar BERITA besar, bahkan BERITA PALING BESAR untuk semua kehidupan, sebab SANG AWAL dan PEMILIK KEHIDUPAN yang amat sederhana itu akan mendekat ketempatnya. HARAPAN nya memuncak, bahwa akan terjadi sesuatu yang luar biasa dalam seluruh kehidupannya. Kata-kata harap tiba-tiba saja meliputi seluruh jantung hati dan otaknya, “asal aku sentuh dan terhubung dengan DIA, aku akan sembuh”.

Begitulah selanjutnya ditengah kerumunan yang amat ramai, saat pagar manusia dan semua orang seolah tidak peduli lagi dengan manusia sekitarnya, yang mengerubungi SANG HIDUP, dia hanya mencari satu titik saja di JUBAH SANG MESIAS dan PENYELAMAT seluruh alam.

Sentuhan itu terjadi, ada aliran listrik kuasa mujijat yang menggetarkan seluruh tubuhnya. Dan KRISTUS sendiri menyadari ada pergerakan yang mengalir keluar dari TUBUH NYA yang ditarik oleh kekuatan Iman yang amat dahsyat.

Lalu DIA berpaling dan menemukan Sang Wanita terduduk gemetar dalam keheranan yang amat menakutkannya. Akan tetapi SANG DAMAI berkata dalam kata-kata yang sangat lembut dan putih "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" 

(Diinspirasi dari Markus 5 : 25-34)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025