Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

KABANJAHE DAN KERANJANG SAMPAH


Berawal dari sebuah Foto, lalu diskusi itupun bergulir dengan sangat seru. Semua menanggapi, ada yang sudah melenceng tapi ada juga yang masih fokus kepada Angle Foto. Sampai tulisan ini dibuat, tidak kurang sudah ada 52 komentar yang masuk. Benar lah apa yang dikatakan para ahli komunikasi, “SATU GAMBAR BERCERITA 1000 KALIMAT”. Makanya dunia pun sangat menghargai foto sehinga diberikan award-award setiap tahun untuk foto yang berkualitas. Yang paling bergengsi tentu saja Pulitzer Award.

Foto yang dibuat oleh Windra Tarigan ini memang sangat menarik. Tidak hanya dari kualitas fotografi nya tapi angle yang diambil. Sangat Informatif untuk menampilkan Kabanjahe masa kini. Masa kini yang masih konsisten masa dulu atau jadul kata anak muda jaman sekarang. Ada keranggajang bekas dan kotor yang teronggok di pusat kota Kabanjahe.

Foto ini langsung disantap semua penduduk Kabanjahe khususnya yang sudah di perantauan, karena segera menanmpilkan “ Gue banget”. Diskusipun menyentuh sisi sisi nostalgia yang mengandung keindahan dan kerinduan. Ada embang pasiung, ada kwe tiauw, makan durian, bergehen, erkampuh- kampuh, dan sebagainya yang tanpa sengaja menyentuh sisi terdalam dalam setiap remaja tanah karo khususnya Kabanjahe, yang sekarang sudah beranak pinak (sudah ada yanbg bercucu belum) di kota perantauan.

Ada rasa rindu, PULKAM (pulang kampunG) sekaligus ada greget dan rasa malu tentang, kekotoran Tanah Karo, yang akhirnya menyentuh calon-calon bupati. Diskusi sudah bergulir, mohon tidak dihentikan. Solusi dan jalan keluarnya sederhana untuk membersihkan keranjang kotor itu. Tidak perlu Bupati, atau pejabat. Ambil keranjang itu dan bakar segera. Atau ambil keranjang dan seluruh sampah itu tempatkan di Bantar Gebang. Ehh, salah nake, di tempat sampah yang sudah disediakan. Kita hanya butuh memungut sampah yang tercecer

Kita berikan dia gaji seorang dua setengah juta, kali dua menjadi 5 juta rupiah. Setahun hanya 60 juta rupiah. Lalu dari mana sumber uangnya. Hahaha, gampang. Ada 50 komentar pad foto ini, kita minta aja mereka menyumbang sejuta untuk satu komentar. Langsung terkumpul 50 Juta. Sudah ada gaji dua orang pengumpul sampah selama 10 bulan. KABANJAHE seketika menjadi kota paling bersih.

Dan tahun depan kita minta lagi Windra Tarigan mengambil foto dilokasi yang sama. Pasti fotonya berbeda. Karena Windra memang jagonya Foto, dan satu-satunya orang karo yang profesional dalam seni khususnya Event Organizer. Ketika dia menghadirkan Scorpion beberapa waktu yang lalu, ketika dia menggagas penampilan Enda Kustik dan pertunjukan Pawang Ternalem-nya Joey Bangun di TIM kita tahu kelasnya memang sudah Go International. Mejuah juah Kalimbubu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023