Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Thema:
Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Dalam perjalanan hidup manusia, fluktuasi antara kekurangan dan kelimpahan adalah sesuatu yang tidak terelakkan. Namun, yang membedakan adalah bagaimana sikap batin seseorang dalam menghadapi kedua keadaan itu. Rasul Paulus, sebagai seorang yang telah mengalami keduanya secara ekstrem, memberikan kesaksian iman yang mendalam: bahwa kekuatan sejati tidak bersumber pada keadaan lahiriah, melainkan pada hubungan yang hidup dengan Kristus.
Pesan ini sangat relevan bagi kita semua, khususnya para presbiter dan pelayan Tuhan di tengah dinamika zaman yang seringkali menghadapkan kita pada tantangan material, emosi, dan spiritual.
Bagi Pelayan Tuhan:
Jadikan relasi dengan Kristus sebagai sumber kekuatan utama. Jangan biarkan kondisi lahiriah mempengaruhi integritas pelayanan.
Dalam Konteks Jemaat:
Ajarkan jemaat untuk memiliki ketahanan spiritual dalam menghadapi perubahan hidup. Dorong mereka untuk belajar mencukupkan diri dan mengandalkan Tuhan dalam segala situasi.
Dalam Kepemimpinan Gerejawi:
Presbiter dan pemimpin gereja harus menjadi teladan keugaharian—menunjukkan bahwa pelayanan yang tulus tidak tergantung pada fasilitas atau kekayaan, tetapi pada kekuatan yang datang dari Tuhan.
Untuk Kehidupan Pribadi:
Latihlah diri untuk melihat setiap situasi sebagai kesempatan pertumbuhan rohani. Baik dalam kelimpahan maupun kekurangan, peliharalah sikap syukur dan pengandalan pada Allah.
"Dalam Kristus, aku sanggup menghadapi segala keadaan. Bukan kekurangan yang melemahkanku, bukan kelimpahan yang menyombongkanku—karena Dialah sumber kekuatan dan sukacitaku."
Komentar