Featured Post

Catatan Khotbah Minggu 12 Mei 2024

Gambar
 Minggu Eksaudi : Begiken Min O Jahwe Warna Mbentar Invocatio          :  “(Pilipi 3 : 16)” Ogen                     :  Perbahanen Rasul Rasul 1 : 1 - 5  (Tunggal )     Khotbah            :  Masmur 31 : 1 – 5      (Responsoria )     Thema                 :  Pemindon Lako Iampang-ampangi Tuhan              Khotbah : Masmur 31 : 1 – 5     Masmur Daud. Ku Kam aku cicio o TUHAN ula pelepas aku kemalun. Kam kap Dibata si bujur, mindo aku, maka IkeliniNdu aku. Begiken min pertotonku pedas min Kam reh mulahi aku. Jadi min Kam deleng batu inganku cicio, kubungku si nteguh inganku terkawal. Kam kap ingan cebuni dingen bentengku, tegu-tegu dingen babai aku erkiteken GelarNdu. Tegu-tegu aku maka ula aku kena siding itogeng kalak man bangku. Ampang-ampangi aku maka ula aku kena cilaka. Pembukaan   Syalomm mejuah juah senina ras turang, Kidekah nggeluh manusia ibas doni enda, lit lalap perbeben.  Lit nge lalap kiniseran, kiniseraan si mengancam keselamatan ta.  Tapi lit ka nge jalan keluar,

Pencipta Lagu Brompit Tua dan Yahwe Itu Sudah Meninggalkan Kita.

Siapa yang tidak tahu lagu Brompit Tua ?  Sebuah lagu lama, yang tetap enak di dengar sampai saat ini. Brompit dari istilahnya pun segera diketahui tahun berapa lagu ini diciptakan.  Brompit adalah nama sejenis sepeda motor yang sangat popular si Sumatra Utara pada sekitar tahun 1970 an (saya tidak tahu persis si daerah yang lain) yang sangat marak dan menjadi kenderaan pribadi maupun sebagian dimodifikasi menjadi becak mesin di Siantar dan kota kota lain.

Diinspirasi dari Brompit ini mengalirlah  sebuah lagu dengan nada yang sangat ceria,  dan syair yang sedikit nakal mengkritik dan tetap menegaskan bahwa laki laki selalu lebih pintar dari perempuan.  Memang benar ?  hahahahha.

“dayaken brompit ndu ena, bereken bangku senna”  Jualah Brompit mu itu dik, lalu berikan padaku uangnya.

“adina perlu kam singetken saja, ula pindo pindo” Jika kamu butuh uang, kataken kepada saya, tapi jangan minta uangmu.

Benar benar syair yang nakal menghibur dalam irama cepat, sehingga lagu ini tetap menjadi idola yang sering dipatamkan dalam acara acara Keyboard atau gendang Karo.  

Sumber Photo Grup WA Mamre Graha Harapan 
 

Dari syair dan nada lagunya, kita bisa menebak siapa dan bagaimana karakter penciptanya. Pencipta lagu “Brompit Tua”  yang menjadi master piece semua lagu  ciptaan nya memang persis mempunyai karakter seperti syair lagu brompit tua ini.  Penuh perhatian, dan mempunyai rasa iba, ceria, tukang kritik (sedikit metuda, hahahha) namun belakangan menjadi sangat religious.

Jika lagu Brompit Tua  adalah lagu umum pop yang sangat popular di kalangan Suku Karo,  maka lagu Yahwe adalah lagu Rohani yang syairnya sangat menyentuh setiap orang yang mendengarkannya, terutama yang terbiasa mendengarkan lagu dengan mata terpejam.

Syair lagunya Sebagian besar diambil dari Masmur, dan dinyanyikan dengan irama yang sangat sangat penuh dengan pengakuan dan totalitas penyerahan,,,

Yahwe si pepayo aku, tandaindu aku itehndu aku kundul tah medem.  Tuhan yang menetapkan aku, Engkau mengenal aku saat duduk atau saat tidur”

Pada bagian lain …

Kuja banci aku lawes, maka aku la tunduk ayondu  Kemana aku bisa pergi supaya tidak dilihat wajahMU.

Bicara nangkih aku ku langit, Entah medem aku bas gelap, Ije pe jemakNdu tanku alu tanndu sikemuhen.  Jika aku naik ke langit, ataupun tidur di tempat orang mati, disitupun Kamu ada dan menuntun tanganku ya TUhanku.

Sangat sangat menyentuh  dan sangat berkelas, tidak cengeng lagu lagu yang dia ciptakan.

Pada malam tanggal 21 Mei 2023, sekitar jam 20.00, setelah sempat bercengkerama saat kebaktian Minggu Pagi di GBKP Graha Harapan, pencipta lagu yang menjadi salah seorang the maestro untuk kalangan Suku Karo ini menemui jati dirinya, dan kembali kepangkuan Bapa di Surga,  Yahwe yang selalu melihat dan mengingatnya.  Tutup Usia dalam usia 70 tahun, kurang 3 bulan.  Dia meninggal dipangkuan anak bungsu nya laki laki Josua Mikhael Muham.   Selamat jalan bengkila, selamat jalan seniman, selamat jalan mamre kami yang sangat bersahaja dan tahu memuliakan Tuhan.

Muham Sembiring Muham nama lengkapnya, atau Muham S namanya di kalangan  seniman  Karo  tidak akan pernah dilupakan. Karena karakternya, karena pilihan hidupnya untuk menjadi mamre dan Zaitun yang taat kepada Tuhan, sekalipun kehidupan keluarga terutama hubungan nya dengan istri nya, tidak lah baik baik saja.  Namun 5 orang anaknya, 4 putri (yang semua sudah berkeluarga) dan anak laki laki satu satunya sangat mencintai dan menghormati orang tuanya yang tidak pernah marah ini.

Disamping itu lagu lagu yang dia ciptakan pun akan akan menjadi lagu classic yang tetap  akan digemari dalam segala jaman

Beberapa lagu lain yang dia ciptakan

Kerja Tahun

Cit Nina Pincala

Bulan Si Macem Macem

Singuda nguda la enggo Ku Tiga

Metik Kenca singuda nguda pangke

Begu Mentas

Brompit Tua

Ija Kena Gundari

Lagu Rohani Karo

Yahwe

Kubas Tanndu O Tuhan

Aloken Toto Kami

Toto Anak Singuda

Mamre Bekasi Enggo Reh

Tiket Ku Surga  (Diciptakan bersama dengan Pt RAS Barus)

Telepon Tuhan 

Dalam salah satu percakapan kami, suatu saat bengkila ini pernah bercerita bahwa saat Judika Sihotang mengikuti Audisi Indonesia Idol di Medan, maka dia membawakan lagu Kerja Tahun, dan itu yang membuat dia diundang untuk mengikuti Indonesia Idol dan akhirnya menang dan mengubah nasibnya.

Bersama Muham S dan Pak N Bangun serta Bang Ardi Sinuraya. Dok Pribadi  

Sekali lagi selamat jalan bengkila, (amang boru atau Om) menemui Yahwe yang sudah lama kam sebut bahkan buatkan laguNya.  Dan bagi aku pribadi ada dua orang seniman besar Karo yang pernah ku jumpai selama hidupnya, yang memberikan banyak pengajaran kepadaku.  Yang pertama adalah abangku Pt Em Hendri Bangun, yang menciptakan puluhan lagu karo dan menciptakan naskah drama Karo yang sangat iconik dan meninggal sebagai pertua emeritus.  Dan yang kedua adalah bengkila Muham S Muham yang mewariskan lagu lagu karo yang sangat enak dengan syair dan melodi yang  tidak cengeng, serta lagu rohani yang akan mengajak semua orang untuk lebih dekat kepad Tuhan Sang  empunya kehidupan.

Ue nindu turang, ngasuhi aku la mesera,  ikan kuli pe tutungndu ayam goreng nge ateku.

Iyakan lah ajakanku kekasih, hidup bersamaku tidak sulit. Ikan asin pun kamu siapkan, ayam goreng lah keinginanku. (Lirik Lagu Cit Nina Pincala)

 

Bekasi, 18.00, 22 Mei 2023.

Komentar

Unknown mengatakan…
Ia lawes labo bas pangkuan Mikhael...anaknya datangnya dia sdh pergi 🙏😄
Analgin Ginting mengatakan…
Oh begitu ya, bujur melala ibas info tambahanndu. Mejuah juah.

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023