Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Dibata Nikapkenca
Kejadin 22 : 1-4
(Teologi Perjabun)
Teks : Kejadin 22 : 1-4
22:1 I Ibas
sada paksa kenca enggo lepas kejadin enda ndai kerina, iuji Dibata me Abraham.
Erlebuh Dibata man Abraham nina, "O Abraham!" Ngaloi Abraham,
"Enda aku TUHAN ."
22:2 "Buat
anakndu," nina Dibata, "Anakndu si tonggal Isak si seh kal atendu
kelengna, jenari laweslah ku taneh Moria. I jah i das sada deleng si Kutuduhken
bandu kari, persembahken ia jadi sada persembahen gelehen man bangku."
22:3 Pepagina
lampas erpagi-pagi itakai Abraham kayu man ranting persembahen e, itamakenna ku
gurung keledena, jenari ibabana Isak ras dua kalak suruh-suruhenna. Berkat me
kalak enda ku ingan si enggo ikataken Dibata man bana.
22:4 I
bas wari peteluken enggo iidah Abraham ingan e, aminna gia ndauh denga.
Fakta
1. Pada ayat 1 perikop ini ada keterangan ‘ “Tuhan
menguji Abraham”. Tuhan memanggil dan menyuruh Abraham, dan memberikan
instruksi yang sangat jelas setelah Abraham merespon panggilan TUhan. “Enda aku Tuhan”
2. Tuhan Allah berkata, supaya Abraham mengambil anaknya yang tunggal Ishak yang sangat
disayangi Abraham untuk dijadikan sebagai persembahan di Tanah Moria
3. Abraham menuruti apa yang dikatakan Tuhan Allah
kepadanya, dia menyiapkan keledainya, membawa ranting ranting serta mengajak
dua orang hambanya. Pada hari ketiga
mereka berjalan, Abraham sudah melihat bukit itu namun masih jauh.
Makna.
1. Tuhan menguji kesetiaan Abraham, dengan cara menyuruh
Abraham mempesembahkan (menyembelih) anak perjanjian dan anak tunggalnya
Ishak. Tentu ini sebuah ujian yang
sangat berat sekali, apalagi Abraham baru mendapat anak nya Ishak saat usianya
sudah sekitar 100 tahun. Tuhan
mematangkan iman Abraham dengan cara menguji iman nya. Kedewasaan iman orang Kristen juga terbentuk
dalam pengujian pengujian kehidupan yang dia alami. Ujian terjadi saat kita diminta untuk memilih
mengikuti kehendak/pemerintah Allah dengan mengesampingkan kebanggann
kemanusiaan kita. Mengutamakan TUhan
Allah dengan kesediaan untuk membeikan yang paling berharga dalam diri
kemanusiaan kita.
2. Abraham mengikuti kehendak Allah dengan penuh
ketaataan, tidak ada pembangkangan sedikit pun, sekalipun IShak adalah anak
satu satunya dengan istrinya Sarah.
Abraham pun mengikuti petunjuk
Allah dengan sempurna, mempersiapkan semua keperluan itu. Abraham
memberikan contoh kepada kita bahwa memberikan persembahan kepada Allah bukan
hanya memilih dan membeikan apa yang diminta, Tuhan namun juga bagaimana cara
mempersembahkannya dengan sempurna.
Pada kelanjutan kisah ini kita juga melihat, bahwa Tuhan pada saatnya
meminta Abraham membatalkan untuk
mempersembahkan Ishak dan menyediakan domba untuk dipersembahkan. Abraham pun menuruti kehendak Allah dengan
penuh ketaatan. Kita bisa lihat disini,
ujian itu ada batasnya. Dan diujung
batas ujianNYA, TUHAN ALLAH memberikan solusi yang sangat luar biasa.
3. Ishak adalah anak yang sangat diharapkan Abraham,
dan merupakan buah perjanjian Abraham saat dipanggil dari Ur Kasdim. Tidak ada satupun yang paling berharga dalam
kehidupan kita untuk dipersembahkan kepada TUHAN. Apapun yang kita miliki, harta dan anak anak
kita adalah semua berasal dari TUHAN (TUHAN YANG MENYEDIAKAN), jadi tidak boleh
kita tahan /hambat untuk dipersembahkan kepadaNYA. Apapun yang kita ada yang menjadi hak milik
kita juga berasal dari TUHAN. Anak kita
dai TUHAH, Istri/suami kita dari TUHAH, uang dan seluruh harta benda kita dari
TUHAN. Pada saat kita mempunyai, kita
harus bersyukur bahwa itu semua berasal dari TUHAN. Pada saat kita tidak mempunyai apa apa, kita
tetap harus optimis bahwa TuhAN aka menyediakan. Berserah dan taat kepada Allah lebih dari
semua kepemilikan kita. ,
Pengkenaina
· Kedewasan kehidupan kita ditentukan oleh ujian ujian
kehidupan yang kita alami. Fokus ujian
kehidupan adalah seberapa besar kesadaran dan keyakinan kita bahwa TUHAN ALLAH
mengasihi kita dan oleh sebab itu akan menguji kita. UJian yang berbasis kasih sayang yang sangat
besar dan agung. UJian dari TUHAN
berbasis Kasih sayang , yang ujungnya adalah kedamaian. Perlu sekali sikap positif, optimis, sabar
dan berserah sepenuhnya pada saat kita mendapat ujian yang paling berat
sekalipun.
· Basis kehidupan orang Kristen adalah keluarga, (jabu)
dan Jabu membutuhkan kebutuhan hidup yang semuanya disediakan oleh TUHAN. Semua yang ada di jabu/keluarga orang Kristen
adalah disediakan oleh TUHAN. TUhan lah yang menyediakan anak kita, harta kita,
semua kekayaan kita. Bahkan Tuhan juga lah yang menyediakan istri atau suami
kita. Dengan demikian tidak ada yang
terlalu besar untuk kita pesembahkan kepada TUHAN. Jangan merasa berat untuk memberikan yang
terbaik kepada TUHAN. Jangan juga
terlalu pesimis untuk mendapatkah yang terbaik dari TUHAN. Amin.
Bujur ras
mejuah juah kita kerina
Pt. Analgin Ginting
Komentar