Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025

Gambar
  Thema: Tetap Kataken Bujur man Dibata Bahan: 1 Tesalonika 5:16–18 " Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Fakta Nas: Dalam surat ini, Rasul Paulus memberikan tiga instruksi penting kepada jemaat Tesalonika sebagai ekspresi hidup orang percaya yang matang dalam iman: Bersukacitalah senantiasa – Sukacita bukan sekadar emosi, tetapi sebuah keputusan rohani. Tetaplah berdoa – Sebuah ajakan untuk hidup dalam relasi terus-menerus dengan Allah. Mengucap syukurlah dalam segala hal – Menunjukkan respon iman, bukan tergantung pada keadaan. Ketiganya merupakan bagian dari kehendak Allah dalam Kristus Yesus. Arti dan Makna Teologis: Bersukacita senantiasa Sukacita dalam konteks teologis bukan bergantung pada situasi atau emosi, melainkan merupakan buah Roh (Gal. 5:22) yang muncul dari keyakinan bahwa Allah hadir, memelihara, dan berdaulat atas kehidupan. ...

Catatan Tambahan PJJ GBKP 29 Agustus-4 September 2021.

 MEREKEN AJAR

Kuan-kuanen 13 : 1, 15:20

(Nehken Pengajaren Man Anak i bas Jabu)

Teks  : Kuan-kuanen 13 : 1, 15 : 20         

13:1           Anak si pentar ipergermetkenna adi bapana mereken ajar, tapi kalak si meganjang rukur la nggit ngaku salah.

15:20        Anak si pentar, malem ate bapana ibahanna; tapi anak si lenge la iergakenna nandina.

Fakta

1.          Semakin jelas dan substansif peran bapa dalam membentuk seseorang menjadi bijak sana (pentar) atau tidak.  Penulis kitab Kuankuanen (Amsal) menegaskan bahwa orang pentar serius memperhatikan ajar bapaknya.  Berbeda dengan orang yang sombong atau tinggi hati, mereka tidak mau mengaku salah.

2.          Anak si pentar akan membuat bapa atau ayahnya merasa senang dan damai, tapi anak yang bodoh bahkan ibunya tidak dihargai nya.

Sumber Photo : https://www.focusonthefamily.com/

Makna                                                

1.          HUbungan antara ayah dan anak dalam keluarga sangat menentukan dalam pembentukan karakter kapabilitas si anak nantinya.  Anak anak yang selalu berkomunikasi dengan bapanya, serius dan sungguh sungguh mendengarkan pengajaran ayahnya akan menjadi anak anak yang bijaksana (pentar = kosakata Karo).  Saat seorang bapa berbicara kepada anaknya, maka pada saat itu dia berperan sebagai wakil TUHAN, sebagai Imam, seorang Pemimpim, sebagai pemilik kebenaran.  Dan pada saat dia memberikan pengajaran kepada anak, dan si anak memberikan perhatian yang serius maka hasilnya si anak akan menyerap banyak sekali prinsip prinsip kehidupan, sehingga kelak dia menjadi pentar atau bijaksana.

2.          Oleh sebab itu seorang bapa/ayah/mamre harus mampu membuat komunikasi yang baik dengan anak anaknya, khususnya anaknya laki laki.  Supaya pada saat dia berbicara si anak dengan senang hati si anak mau mendekat dan mendengar pengajaran ayahnya yang maha penting.  Alangkah saying nya, dan alangkah ruginya jika seorang ayah tidak pernah memberikan ajar kepada anak anak nya, khususnya kepada anak anak laki lakinya.  Karena yang bisa mengajarkan seorang anak menjadi laki laki sejati, laki laki yang setia, laki laki yang bijaksana tentu seorang laki laki juga.  Anak perempuan pun jika selalu mendapat pengajaran dari ayahnya, akan menjadi seorang perempuan yang penuh kepemimpinan, percaya diri, dan berani mengekskusi dalam selruh perjalanan/prestasi kehidupannya.

3.          Anak anak yang bijaksana pasti akan memberikan kebanggaan dan perasaan berhasil yang sangat hakiki kepada ayahnya/bapanya.  Karena memang kebahagiaan keluarga tercipta dari kepentaran seluruh anak anaknya.  Namun bagi orang yang bodoh, yang tidak mau menerima ajar dari ayahnya bahkan dari ibunya pun tidak, tentu akan membuat ibunya sendiri merasa sangat tidak dihargai. Padahal susah payah sudah melahirkannya dan membesarkan nya.

Sumber photo : koleksi pribadi 

  Pengkenaina

·            Bersyukur lah kalau kam dianugerahi Tuhan anak anak di tengah jabundu.  Namun kamu haru ajar dia tentang prinsip prinsip kehidupan ini.  Sediakan lah waktu, sediakanlah energi, serta belajarnya memilih metoda untuk memberikan pengajaran kepada anak anak ndu.

·            Berusahalah mendapatkan  point point  paling penting dari kekristenan atau pokok pokok iman untuk diajarkan kepada anak-anakndu.  Ajarkanlah mereka mengenai etos kerja, mengenai kejujuran dan integritas, mengenai bapak ideal, ibu ideal kelak kalau mereka sudah dewasa.  Ajarkanlah mereka bagaimana hidup damai dalam nuansa hidup plural di NKRI.  Ajar lah mereka untuk TIDAK PERNAH KORUPSI dalam hidupnya.  Tentu jangan lupa untuk mengajarkan anak anakndu supaya  selalu hidup Bersama Tuhan Yesus dan mengikuti ibadah di gereja. Amin.  

Bujur ras mejuah juah kita kerina

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025