Featured Post
Catatan Tambahan PJJ 4-10 Oktober 2020 Syarat Ketangguhan Moria
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mazmur 16 : 5-11
Thema : Moria Si Paguh
Mazmur
16 : 5-11
16:5 O
TUHAN , Kam kap kebayakenku, e maka iberekenNdu kerina keperlunku,
wari-waringku si pepagi lit i bas tanNdu.
16:6
Lanai tanggung buena pemereNdu man bangku, seh kal ulina pemereNdu e.
16:7 Kupuji
TUHAN , erkiteken Ia kap si mabai aku, dingen pusuh peratenku ngajari aku
tupung berngi.
16:8
Tetap kugejap maka Dibata ndeher kap ras aku, gelah aku tetap paguh.
16:9 E
maka meriah kal ukurku, pusuhku pe ersurak-surak senang tendingku.
16:10
IpulahiNdu aku i bas kuasa kematen nari, kalak si ikelengiNdu la itadingkenNdu
i doni kematen.
16:11
ItuduhkenNdu bangku dalan si perlawesna kempak kegeluhen. I adep-adepenNdu dem
keriahen, i bas tanNdu kap kesenangen.
.
FAKTA
1. Sebuah pengakuan tentang kasih saying
Allah yang dirasakan oleh Raja Daud, tentang seluruh kebutuhan hidup masa kini
dan masa yang akan dating. Sampai sampai
Raja Daud mengatakan “Lanai Tanggung Buena Pemerendu”
2. Merespon seluruh kebaikan Tuhan itu
maka Raja Daud hanya mampu merespon dengan memuji Tuhan, dan membuat pengakuan
bahwa “pusuh peratenku ngajari aku tupung berngi”
3. Bagian ketiga dari perikop ini adalah
Puncak pengakuan dari Raja Daud akan kebaikan Tuhan saat dia mengatakan “ipulahindu
aku ibas kematen nari”, dan pengakuan yang paling dalam terungkap melalui kata
kata, “Kalak sikelengiNDU la itadingkenndu I doni kematen” Seolah tidak puas Daud menyatakan
kemahakasihnya Tuhan saat dia mengatakan
pada ayat 11 : Ituduhkenndu Bangku dalam siperlawesna kempak kegeluhen. Iadep adepen Tuhanlah sumber kesenangan dan
dalam tangan Tuhan lah sumber semua yang paling menyenangkan dalam hidup ini.
ARTI
1. Daud bisa mengenal Tuhan lebih dari
siapapun, karena Daud selalu bergaul atau bercengkerama dengan Tuhan. Sehingga pengakuan Daud tentang Tuhan keluar
dalam kata kata yang abadi seperti tertulis pada perikop yang kita baca. Benar
dan Indah kata kata yang tertulis
2. Pengenalan Daud kepada Tuhan tertulis
dalam 3 bentuk dalam perikop ini
a. Tuhan memberikan pemeliharaan untuk
kebutuhan hidup Daud dalam jumlah “ la tanggung, baik untuk masa kini dan masa
depan”
b. Merespon kebaikan Tuhan adalah suatu
reaksi spontan dari semua manusia yang mampu merasakan kebaikan Tuhan. Respon
alamiah atas kebaikan Tuhan muncul keinginan bahkan kebutuhan untuk memuji dan
meninggikan Tuhan Allah. Seerti yang dikatakan
Daud, pusuhku ermburak mburak (meluap meluap) untuk menyembah Tuhan
c. Di Puncak kesadaran manusia yang
memuji dan memuliakan serta bersukacita dihadapan Tuhan, muncullah keyakinan
bahwa Tuhan tidak membiarkan jiwa menuju kematian, Jiwa yang bersorak memuji Tuhan akan abadi,
sebab Tuhan memberikan keselamatan yang kekal.
3. Jika manusia sudah sampai kepada
kesadaran, keyakinan, dan iman Bahwa Tuhan sudah meluputkan/membebaskan dia
dari kematian , maka dia berubah menjadi orang Tangguh. Tangguh, kual, taft, diehard dalam melakukan pekerjaan pekerjaan kebaikan
muncul dalam hati setiap orang yang sudah yakin akan keselamatan kekal yang
diberikan Tuhan Yesus kepada dirinya.
PENGKENAINA
1. Setiap moria perlu mengenal Tuhan
lebih dalam dan lebih dalam sehingga mampu membuat pengakuan personal dalam
kata kata yang indah seperti Masmur pasal 16 ini.
2. Mereview, merefleksikan seluruh
pengalaman, suka duka, senang susah, sakit sehat, dan seluruh pengalaman sepanjang hidup akan membuat Moria dan siapa
saja menemukan jejak jejak kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Keyakinan akan campur tangan Tuhan dalam hidup
manjadi alat standar bagi setiap Moria dalam merefleksikan kasih sayang Tuhan.
3. Moria Tangguh tidak lah ditentukan bentuk tubuhnya,
cantik wajahnya, encernya otaknya, bayak harta bendanya, gantengnya suami dan
anak anaknya, tingginya ilmu pengetahuannya , namun moria yang Tangguh adalah
semua moria yang sudah mampu mengenal Tuhan Allah sehingga tidak ada lagi
keraguannya dalam hidup ini. Selamat
Ulang Tahun man Moria kami ibas Bulan Oktober 2020 enda.
Bujur
melala ras mejuah juah kita kerina.
Pt.
Analgin Ginting.
Komentar