Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Maret 2025

Gambar
  Thema : Ciptakan Perdamaian Dengan Sepenuh Hati (Bulatken Ukur Erbahan Perdamaian) Nas Alkitab: Masmur 34:12-15 I. FAKTA Penulis Mazmur 34, yang diyakini adalah Daud, menguraikan beberapa prinsip penting terkait kehidupan yang damai dan penuh berkat: Keinginan akan hidup panjang dan menikmati kebaikan Setiap manusia pada dasarnya memiliki keinginan alami untuk hidup panjang dan menikmati hal-hal yang baik. Ini mencerminkan kebutuhan dasar manusia akan kesejahteraan dan kebahagiaan. Menjaga lidah terhadap yang jahat dan bibir dari ucapan menipu Perkataan memiliki dampak besar dalam kehidupan manusia. Kata-kata yang jahat, menipu, atau memecah belah akan menimbulkan kehancuran baik secara pribadi maupun dalam komunitas. Menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik Perdamaian tidak hanya terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan upaya aktif untuk menghindari kejahatan dan secara sadar melakukan kebaikan. Mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya Perd...

Jika Megawati Dan Prabowo Belajar Dari Nabi Musa Dan Raja Daud.

Ada dua kisah dalam Alkitab perjanjian lama tentang kekuasaan yang dapat menjadi inspirasi dalam suksesi kepemimpinan di Indonesia. Kisah yang pertama adalam tentang Nabi Musa dan yang kedua adalah tentang Raja Daud (King David).


Diceritakan lah kisah tentang Nabi Musa yang pada awalnya dipilih Allah untuk memimpin Bangsa Jahudi keluar dari perbudakan di Negeri Mesir. Musa yang kala itu menjadi pelarian di tanah gurun pada awalnya menolak karena menganggap dirinya tidak akan mampu. Namun Allah tetap memilih dirinya sebagai pemimpin. Dan untuk mengurangi rasa tidak percaya dirinya, maka Tuhan juga memilih saudaranya (abangnya) Harun untuk mendampinginya.



Musa berhasil membawa Bangsa Jahudi keluar dari Mesir setelah perjuangan dan negosiasi yang amat panjang dan melelahkan. Dan ketika mereka berada digurun pasir setelah puluhan tahun berjalan, suatu ketika Musa dipanggil Tuhan naik ke atas sebuah gunung, dan menunjukkan tanah perjanjian sebagai tujuan akhir perjalanan mereka. Namun pada saat itu juga Tuhan mengatakan bahwa Musa tidak akan pernah sampai ke Tanah Perjanjian itu, dan tempatnya sebagai pemimpin akan digantikan oleh seorang anak kecil yang sekarang menjadi pemuda yang sangat kuat, cerdas dan takut akan Tuhan yaitu Josua.



Tidak digambarkan bagaimana sedihnya Musa yang sejak awal dipilih untuk membawa Bangsa Jahudi ke Tanah Perjanjian, namun pada fase berikutnya akhirnya tidak diijinkan ikut masuk. Dia dipilih untuk tidak terpilih. Musa akhirnya menerima keputusan itu, dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Josua, dan Musa pada akhirnya diyakini  menyusun Undang Undang Bangsa Jahudi  untuk dipakai di tanah yang baru sekaligus membekali seluruh bangsa dengan aturaan aturan paling dasar dalam kehidupan dan perjalanan Bangsa Jahudi selanjutnya. Musa menulis kitab Ulangan yang isinya berupa pengajaran kepada angkatan muda Jahudi yang lahir dalam perjalanan.   Konon,  waktu perjalanan Bangsa Jahudi dari Mesir sampai ke Tanah Kanaan (Israel Sekarang) ditempuh dalam waktu 40 tahun.


Kisah yang kedua adalah tentang Raja Daud. Mirip dengan Nabi Musa yang dipilih untuk tidak dipilih. Bait Allah yang hendak dibangun di Jerusalem pada awalnya diperintahkan Tuhan kepada Daud untuk membangunnya. Namun pada tahap berikutnya, saat pembangunan Bait Allah itu hendak dimulai Tuhan berkata kepada Daud, bahwa bukan dirinya yang menjadi pemimpin dalam proyek pembangunan RumahNYA tersebut. Namun hak itu diberikan kepada anaknya yaitu Raja Sulaiman


Daud menerima kenyataan itu, meskipun pada saat itu dia masih hidup.   Anaknya yang lahir dari hasil persetubuhannya dengan Batseba (istri Uria)  yang membangun Bait Allah. Daud menerima kenyataan bahwa bukan dirinya yang diberi kehormatan untuk membangun suatu bangunan yang pada awalnya merupakan visi dirinya sendiri.


SUKSESI DI INDONESIA.


Masih ada keraguan beberapa pihak, apakah Megawati merestui pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai PDIP. Sebab dirinya sendiripun dikhabarkan masih punya keinginan untuk maju sebagai calon. Lagi pula hasil hasil pooling pendapat yang dilakukan beberapa pihak menunjukkan namanya pun masih kuat dan punya peluang. Apakah dia rela untuk tidak dipilih, dan merestui Joko Widodo sebagai calon Presiden adalah pengumuman yang dinantikan berbagai pihak.



Demikian juga halnya dengan Prabowo Subianto, dimana pada minggu ini ramai dikhabarkan media bahwa keinginan dia untuk maju sebagai calon presiden sangat kuat. Bahkan kembali pihak Partai Gerindra membuka catatan dokumentasi tentang kesepakatan nya dengan PDIP, bahwa dia akan didukung untuk maju menjadi calon presiden.


Kalau seandainya Prabowo mempunyai kematangan berfikir seperti Nabi Musa atau Raja Daud maka dirinya akan bersedia dan mau untuk tidak dipilih. Artinya dia mau mundur dari pencalonan dan memberikan kesempatan kepada kadernya Ahok untuk maju sebagai calon wakil presiden bersama Jokowi.


Apakah kemungkinan ini ada? Pasti ada, sebab dalam dunia politik segala kemungkinan dan segala peluang bisa diciptakan. Jiwa besar dan semangat kebangsawanan serta karakter kenegarawanan yang dimiliki Prabowo adalah salah satu pemberi kemungkinan terhadap pencalonan Jokowi dan Ahok yang sudah terbukti dapat tampil sebagai pasangan pemimpin dan wakil yang sangat padu, serasi, dan sinergis.


Kemana Megawati dan Prabowo jika tidak menjadi presiden atau wakil presiden? Mereka bisa mengambil tempat menjadi Ketua DPR atau Ketua MPR. Jika itu terjadi, jika misalnya Megawati duduk sebagai ketua MPR dan Prabowo sebagai Ketua DPR, sedangkan Presiden adalah Joko Widodo dan Wakil Presiden adalah Basuki Tjahja Purnama (Ahok) saya sangat optimis bahwa korupsi bisa dikurangi, dan kepemilikan International terhadap asset bangsa bisa ditekan bahkan dibeli ulang (buyback). Dan jika ini terjadi maka kesejahteraan Indonesia adalah sebuah kepastian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024