Langsung ke konten utama

Featured Post

Catatan Tanmbahan PJJ 19–25 Oktober 2025

Gambar
  Tema: Praktekkan Rendah Hati Kepada Orang Lain (Peteruk Ukur Nandangi Kalak Sideban) Nas: Filipi 2:1–4 “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” 1. Pembukaan Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi merupakan seruan yang hangat untuk hidup dalam kasih, kesatuan, dan kerendahan hati. Paulus menulis dari penjara, namun justru menekankan sukacita dan semangat melayani sesama. Dalam bagian ini, Paulus menyoroti bahwa kehidupan Kristen yang sejati tidak ditentukan oleh posisi atau kehormatan, mela...

Berani, Ahok Memilih Tidak Menghadiri Undangan Presiden SBY

Kembali terlihat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menunjukkan integritasnya. Sebagaimana ramai diberitakan bahwa hari ini Jokowi bertemu dengan Presiden SBY di Istana Kepresidenan. Mereka membicarakan banyak hal yang berkaitan dengan peranan dan posisi Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia.
Setelah percakapan dengan Presiden selesai yang durasinya sekitar satu jam, maka Jokowi memberikan wawancara pers tentang latar belakang dan hasil percakapannya dengan Bapak Presiden SBY.



Inilah antara lain yang disampaikan oleh Jokowi yang saya copy dari Antaranews.com “Bapak Presiden menanyakan banyak sekali persoalan, masalah, yang ada di Jakarta dari masalah penanganan banjir, penanganan macet juga masalah keindahan kota, hampir semuanya tadi disampaikan. Hampir satu jam kita mendapat arahan dari Bapak Presiden,” kata Jokowi kepada wartawan di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.


Ditambahkan juga oleh Jokowi tentang ketidak-hadiran Wakil Gubernur Ahok. Ia mengatakan, sebetulnya Presiden SBY juga mengundang Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), namun berhalangan hadir.

“Kami diundang lewat undangan oleh Bapak Presiden. Kita tahu semuanya sejak memimpin Jakarta, saya dan Pak Wagub belum pernah dipanggil secara khusus dan diberikan arahan,” katanya.


Salut untuk Ahok atas keberaniannya menolak Undangan Presiden. Hal yang mustahil terjadi dalam jaman Orde Baru, seorang pejabat apalagi wakil gubernur berani menolak undangan RI 1, Presiden Republik Indonesia. Pasti akan menjadi berita besar, jika ada yang diketahui menolak undangan datang ke Istana Presiden.


Keberanian Ahok bukan karena dia ingin unjuk kekuatan. Juga bukan karena dia sengaja menolak Undangan dan tidak mau bertemu dengan Presiden. Namun dapat diyakini karena Ahok sudah mempunyai janji temu atau pekerjaan yang lain yang sudah dia rencanakan jauh hari sebelumnya. Jadi Ahok tidak datang ke Istana karena dia berkomitmen dengan janji pekerjaan yang sudah dia buat sebelumnya.


Sebenarnya alangkah mudahnya bagi seorang wakil gubernur seperti Ahok untuk me-reschedule, pertemuan atau pekerjaannya lalu datang ke Istana mendampingi Jokowi. Jika dia kelak mengatakan “maaf, saya tunda pekerjaan itu atau saya tunda kedatangan saya karena mendadak saya dipanggil  menghadap Bapak Presiden”, siapa yang berani menentang dan mempersalahkan Ahok? 


Tapi Ahok memilih untuk tetap melaksanakan tugas yang sudah dia rencanakan dan tidak datang ke Istana bertemu dengan Presiden, dengan segala risiko dari pilihan atau keputusannya itu. Bagi saya Ahok sudah menunjukkan kedewasaan diri yang sangat amat tinggi. Inilah kematangan yang berlandaskan keberanian dan kebenaran. Bagi saya inilah integritas. Integritas yang sudah sangat lama hilang dari bumi Indonesia ternyata dimiliki oleh Ahok. Kita bangga, kita salut dan bahkan kita nantikan kepemimpinan Ahok dalam waktu waktu berikutnya.


Tidak lupa saya juga mengucapkan Selamat Natal Pak Ahok, semoga kebijaksanaan dari Surga senantiasa memimpin Pak Ahok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025