Ini bukan cerita supir angkot yang kurang memberikan setoran kepada bos nya, sang pemilik angkot yang dia supiri. Juga
bukan cerita pengemis yang diisukan ada yang atur, ada aktor
intelektual yang mengantar dan menjemput para pengemis yang ramai di
lampu merah. Pun bukan segala cerita yang berkaitan dengan uang. Namun soal setoran ini adalah cerita semua manusia, cerita Anda dan saya.
Bahwa hidup pertemanan atau pergaulan kita ibarat setor dan tarik dalam rekening bank. Kalau kita punya rekening tabungan di
Bank, maka saldo tabungan kita ditentukan oleh seberapa besar kita
menabung (setor) dan seberapa banyak kita mengambil (tarik). Jika setoran kita lebih banyak daripada tarikan maka sudah tentu saldo tabungan kita positif, dan hubungan dengan bank pun baik.
Pertemanan kita dengan seseorang pun ternyata ibarat rekening tabungan tadi, namun lebih tepatnya istilahnya adalah rekening bank emosional. Steven Covey dalam bukunya 7 Kebiasaan Manusia Yang Paling Efektif lah yang menemukan istilah ini.
Dalam diri Anda ada tabungan emosional saya, dan dalam diri saya ada tabungan emosional Anda. Selanjutnya dalam diri teman Anda ada tabungan emosional Anda, dalam diri temannya sang teman Anda itu punya juga tabungan emosional. Siapapun teman Anda maka dalam dirinya ada tabungan emosional Anda. Singkatnya dalam diri setiap orang kita bisa mempunyai rekening tabungan emosional jika kita berkenalan atau berteman dan mau berteman dengan dia.
Kalau kita berbuat hal hal yang baik dan positif
dengan dirinya, maka kita melakukan penyetoran kepada rekening tabungan
emosional kita tadi. Perbuatan baik sekecil apapun akan tercatat sebagai bagian dari menabung atau menyetor. Terutama kalau kita konsisten dalam berbuat baik kepada dirinya, maka jumlah tabungan emosional kita akan terus bertambah. Namun
ada kalanya kita berbuat kurang baik, semisal lupa atau ingkar atau
karena suatu hal lalai atau alpa, maka perbuatan inilah yang
dikategorikan menarik. Ada kebaikan yang dikurangi.
Saldo dalam hal ini adalah selisih dari total setoran emosional dikurangi dengan total tarikan emosional. Jika
saldonya positif, karena perbuatan baik (baca setoran) lebih banyak
dari tarikan maka hubungan perteman kita tetap akan baik. Namun
jika saldonya negatif artinya jumlah tarikannya lebih banyak dari
setoran maka hubungan bisa renggang, terganggu bahkan putus dengan penuh
kebencian.
Kepercayaan seseorang kepada kita tercipta karena saldo emosional yang positif. Kalau kita curiga kepada seseorang itu karena saldo emosionalnya dalam diri kita negatif. Yang paling menarik adalah tingkat hubungan kita dengan seseorang itu ditentukan oleh kita sendiri. Dengan
siapapun kita bisa mempunyai hubungan yang baik dan dipercaya asal
saldo emosional kita dalam diri orang tersebut positif. Positif kalau kita sering menabung yaitu dengan melakukan setoran atau perbuatan baik. Menyapa, bertanya, mendengarka, memberikan
hadiah, memberikan masukan, mengapresiasi adalah contoh contoh
perbuatan sederhana yang kalau dilakukan secara konsisten dan ikhlas
akan menjadi tabungan emosional yang sangat baik. Namun ada juga setoran yang bisa dilakukan dengan pasif, kita tidak perlu langsung menyetor kepada seseorang.
Ketika kita meraih prestasi dalam pekerjaan kita,
maka hal ini pun dapat memberikan setoran dalam diri orang lain terutama
teman kita. Semua orang bangga menjadi bagian dari orang hebat dan berprestasi bukan? Jika
ada tetangga atau rekan kerja Anda tiba tiba meraih prestasi menjadi
juara pencak silat nasional misalnya, maka sebagai teman Anda pasti
bangga. Rasa bangga Anda adalah setoran pasif teman Anda itu dalam diri Anda. Ketika
ada orang yang Anda kagumi melakukan pekerjaan penuh integritas maka
secara langsung si orang yang Anda kagumi itu menabung emosional dalam
diri Anda. Saya merasa sangat
dekat dengan Jokowi dan Ahok, meskipun dia tidak mengenal saya, karena
tabungan emosionalnya dalam diri saya sangat besar. Itu semua karena saya bangga dan kagum akan cara kerja mereka.
Dengan contoh contoh diatas maka terang dapat kita
lihat bahwa hubungan baik kita dengan seseorang ditentukan oleh seberapa
besar setoran kebaikan yang kita lakukan kepada dirinya. Artinya kita lah sang penentu tingkat hubungan kita dengan siapapun. Dengan siapapun kita bisa membangun hubungan asal kita mau menyetor kebaikan dalam diri orang tersebut. Jika
menjadi orang yang berprestasi dan mempunyai integritas maka kita lebih
cepat dan lebih banyak dapat melakukan setoran dalam banyak orang.
Beberapa tahun yang lalu, ketika dia masih hidup,
saya pernah menyapa dan memuji WS Rendra ketika dia bersama teman
temannya saya temui mau makan siang di salah satu restoran . Pada saat itulah saya pertama sekali bertemu dengan dia. Saya
mendekati mejanya, lalu dengan sedikit malu dan tergagap saya
menyapanya. “Mas Willy saya adalah pengagum Anda, dan hari ini saya
merasa sangat istimewa bisa bertemu dengan Anda”. WS Rendra saat itu tersenyum dan mengundang saya semeja dengan dia. Dia tidak mengenal saya, namun karena saya sapa dengan tulus dia senang dan memberi respon dengan mengundang semeja dengannya. Bukti bahwa siapapun bisa Anda sapa denga baik meskipun belum saling berkenalan.
Keramahan yang tulus akan membuat lebih mudah mendapat kan teman. Setoran kebaikan yang konsisten, dan jiwa besar dalam mengaku salah dan minta maaf pada saat saat tertentu akan membuat kepercayaan orang lain semakin tebal. Saat uang Anda tinggal sedikit, tapi anda
berikan sebagai pembayar utang anda akan membuat anda kehilangan
rupiah, namun niscaya anda akan meraih kepercayaan yang sangat tinggi.
Saya mendengar salah seorang orang terkaya di
Indonesia saat ini menjadi orang kaya karena dia sangat dipercaya oleh
teman temannya. Dia dipercaya oleh teman temannya karena suatu ketika dia bangkrut lalu menjual rumah dan mobil kesayangannya. Lalu uang hasil penjualan rumah dan mobil kesayangannya tersebut dia pakai untuk membayar utangnya sehingga uangnya habis. Nol. Namun saat ini dia adalah orang yang sangat kaya dan mempunyai trust atau kepercayaan yang sangat tinggi dari teman temannya.
Anda mau dipercaya?
Tingkatkan setoran emosional Anda.
Anda
mau dipercaya istri dan anak anak Anda, gampang berikan setoran
emosional anda cukup dengan mendengarkan keluhan dan harapan istri dan
anak anak Anda.
Anda mau dipercaya teman kerja atau bos Anda, sederhana sapa mereka setiap pagi, lalu kerjakan pekerjaan Anda sebaik baiknya.
Sekali sekali dengarkan harapan harapan mereka.
Untuk melipat gandakan setoran emosional Anda, puji atau apresiasi mereka dengan tulus.
Komentar