Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Gambar
Thema: Pengurus yang Dipercaya ( Pengurus Si Terteki ) Nas: 1 Korintus 4:1–5 “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.” Pengantar Menjadi seorang pengurus dalam pelayanan jemaat adalah sebuah kehormatan besar sekaligus amanah ilahi yang penuh tanggung jawab. Dalam nasihat Rasul Pau...

KOMUNIKASI ASERTIF BAGIAN 2


Masih ingat dialog yang menjurus kepada adu argumentasi yang sangat emosional antara Adrian Helmsey sang Ilmuwan Muda yang memantau dan melaporkan setiap perkembangan bumi yang sedang dalam proses penghancurannya dengan Carl Anheuser kepada staf Kepresidenan, orang yang paling berkuasa setelah Presiden USA dalam film 2012? Si Kepala staf Carl Anheuser tidak mengijinkan pintu kapal penyelamat dibuka karena manusia yang mengharap masuk ternyata terlalu banyak. Dijawab dengan dingin oleh Adrian bahwa pintu sebaiknya dibuka. Adrian sebenarnya berada dalam posisi lebnih rendah daripada Anheuser, namun dia tidak surut dengan pandangannya. Bahkan dengan nada yang sangat meyakinkan dan kalimat yang kuat dalam vokal dan body language dia berkata bahwa “ nilai kemanusiaan berakhir saat kita hanya mementingkan diri sendiri serta tidak lagi peduli kepada manusia yang lain”. Selanjutnya pintu kapal dibuka.

Inilah kalimat asertif. Kalimat yang kita sampaikan untuk menegaskan opini pribadi kita. Opini yang kalau kita pertahankan dengan bukti dan argumen yang kuat akan mengangkat diri kita sendiri. Dalam tulisan sebelumnya kita sudah mendiskusikan contoh komunikasi asertif cara yang paling umum, cara yang paling dasar, cara yang paling biasa kita lakukan yang disebut dengan, Basic Assertion atau Asertif Dasar. Contoh kedua ialah yang disebut dengan Asertif Empati atau Emphatic Assertion.

Metode yang kedua ini membawa semacam kepekaan terhadap orang lain. Biasanya terdiri dari 2 bagian – menghargai situasi, kondisi, opini dan perasaan orang lain, diikuti penegasan terhadap hak atau keinginan kita.

“Saya tahu Anda mungkin terkejut mendengarnya, namun saya perlu menyampaikan sesuatu kepada Anda”

“Saya tahu Anda sedang sibuk-sibuknya, tapi aku ingin tahu apakah hubungan kita ini perlu untuk anda. Saya ingin Anda menyediakan waktu untuk saya dan anak-anak kita”

“Saya dapat memahami mengapa Anda tidak suka kepada dia, namun saya perlu menegaskan satu hal supaya Anda mempunyai sudut pandang yang lebih lengkap”

Atau contoh seperti ini : “Saya bisa mengerti mengapa kamu menolak lamaran cinta saya, namun kamu juga perlu mendengarkan bahwa aku sudah 5 tahun memperhatikan kamu siang dan malam, dan aku juga begitu tahu dan kenal akan perasaanku, bahwa tidak ada yang lebih aku cintai selain kamu”. Hahahaha, ini khusus perkataan anak muda ya...

Atau contoh yang bisa dipakai oleh para Sales People “ Aku tahu waktu bapak sangat terb atas, oleh sebab itu aku minta pertimbangan dari Bapak, aku jelaskan saat ini atau lain kali Pak?. Dan kalau lain kali, boleh kah aku tahu kapan waktunya?” Seorang Sales yang mempunyai jiwa “The Happy Looser” akan mengejar sampai ada waktu presentasi yang baik disediakan sang prospek. Dia akan menunggu dengan sabar dan dengan asertif. Bersambung.

Komentar

Dimaz Julio mengatakan…
berikut referensi tentang berperilaku asertif :
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1240/1/10507299.pdf

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025