Bapak Presiden SBY saat ini barangkali sedang dalam proses berfikir yang sangat berat melakukan pertimbangan dalam memilih. Memilih untuk mengedepankan kebenaran agar kekisruhan dalam dunia hukum bangsa kita dapat segera dipulihkan dan diteruskan seluruh proses yang berkaitan dengan itu. Memilih untuk mengedepankan kepentingan rakyat, terutama dari sisi perasaan rakyat tentang komitmen penerapan hukum tadi, khususnya yang berkaitan dengan penanganan masalah Korupsi. Ada 4 pihak yang harus dipertimbangkan oleh bapak SBY yaitu POLRI, KEJAKSAAN AGUNG, KPK dan RAKYAT Indonesia.
Dengan maksud berempati kepada Beliau, siapa tahu dapat sedikit mengurangi beban pemikiran kita berusaha untuk memberikan suatu pertimbangan dengan mengingatkan kembali pengalaman yang pernah terjadi. Bahwa semua komponen yang di atas adalah perangkat paling penting bangsa ini, tentu idealnya semua bisa berjalan dengan sinergis sehingga seluruh proses berbangsa bisa berjalan dengan baik.
Kita tidak menyarankan agar Bapak Presiden lebih memihak POLRI walaupun selama ini terlihat menjadi salah satu lembaga yang paling mampu menangkap pemikiran dan gagasan Presiden dan menghasilkan beberapa Prestasi. Kita juga tidak berharap bahwa Presiden seolah-olah tidak menyukai KPK karena berhasil melakukan penanganan Korupsi termasuk yang menyentuh lingkaran dalam (pribadi) Presiden sendiri. Kita juga tidak mengharapkan Preseiden terlalu jengkel kepada Kejaksaan Agung atas pasang surut prestasinya selama ini. Dan tentu saja kita juga tidak ingin Bapak Presiden mempunyai pikiran yang mendua kepada Rakyat, karena sebagian mencintai dan sebagian seolah-olah menjelekkan, terutama yang berkaitan dengan keadilan dan ketegasan yang di praktekkan.
Justru dalam situasi seperti ini kita sangat mengharapkan agar Presiden dengan seluruh wibawa dan kekayaan moral yang selama ini dimiliki berani dan tegaslah menjalankan kebenaran. Kita teringat akan Mantan Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung, yang baru-baru ini sudah meninggal, dengan sangat berani meminta maaf kepada seluruh Rakyat Korea Selatan atas pelanggaran Etika dan Moral (Korupsi) yang dijalankan oleh anak buahnya. Dan puncaknya adalah ketika dia dengan tegas tidak mau mencampuri proses pengadilan dan hukuman yang dialami oleh dua orang anak kandungnya, darah dagingnya sendiri. Dia terima dua anaknya di penjara, lalu dia kembali lagi meminta maaf kepada seluruh Rakyat Korea Selatan.
Apa yang dilakukan oleh Presiden Kim selanjutnya tidak hanya membanggakan dan mengharukan Rakyat Korea Selatan tetapi juga kepada seluruh masyarakat dunia. Karena Presiden Kim menjalankan kebenaran. Pak SBY, mungkin akan berat Pak ketika Bapak mengambil pilihan untuk menjalankan kebenaran. Tapi jika itu dilanjutkan, maka seluruh Bangsa di dunia akan memberi hormat kepada Bangsa kita, tentu saja atas gaya kepemimpinan Bapak yang berlandaskan kebenaran. Kami doakan kepemimpinan Bapak. Lanjutkan!
Komentar