Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 2 - 8 Nopember 2025

Gambar
Thema: Agama yang Benar dan Baik Nas: Yakobus 1:26–27 “ Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Pengantar Dalam kehidupan beriman, seringkali manusia terjebak dalam bentuk-bentuk lahiriah agama, tetapi mengabaikan hakikat batiniahnya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa ukuran kebenaran dan kemurnian agama bukan terletak pada ritual semata, melainkan pada buah kehidupan dan perilaku sehari-hari yang memuliakan Allah melalui tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, agama yang benar tidak berhenti pada liturgi, tetapi berlanjut dalam empati, kepedulian, dan disiplin moral yang nyata dalam hidup sehari-hari.¹ Fakta • Kehidupan beragama dewasa ini sering diwarnai oleh paradoks: semakin banya...

2012 Bukan Tengtang Kiamat



Film 2012 kalau kita mau jujur sebenarnya Bukanlah tentang Kiamat, tapi sebuah upaya mengkomunikasikan (dalam kemasan hiburan tentu saja) apa yang terjadi dengan manusia jika masih sempat memprediksi kiamat tersebut.

Jika kiamat itu terjadi, masak tidak ada tanda-tanda alam yang bisa dipelajari? Masak belum pernah ada dugaan sebelumnya dari seluruh umat manusia? Pikiran-pikiran ini lah lalu dimatangkan kemudian di gagas menjadi sebuh film yang sangat Hollywood. Ketika Film ini dibuat bagian marketing sibuk menemukan cara-cara marketing yang lebih jitu, supaya film ini kelak bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Maka dikaitkan lah dengan ramalan suku Maya yang sudah lama dianggap punah, dikaitkan juga dengan catatan-catatan Nostradamus yang (dikatakan) hilang, dibuat film dokumenter, ditulis ulang buku yang semuanya mengarah terhadap penciptaan opini bahwa seolah-olah bayangan Kiamat 2012 sangat bisa diterima kebenarannya. Jadi lupakan mengenai kiamat, sebab hal itu sekali lagi hanya Tuhan yang tahu.

Sebagai film ada beberapa catatan yang bisa kita jadikan bahan perenungan dari 2012 ini. Yang saya lihat pertama adalah keseriusan dalam penggarapannya. Kesan kita bahwa film ini tidak dibuat dengan upaya setengah-setengah. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya pemeran, adegan-adegan yang tertata sehingga mampu mengkomunikasikan kepada penonton suasana mencekam, ditambah dengan pensuaraan yang benar-benar dikerjakan seorang profesional.

Yang kedua adalah penggambaran sikap manusia ketika bencana itu datang. Dalam hal ini saya kira belum terlalu maksimal digarap. Satu lagi adalah penggambaran dari upaya manusia untuk mempertahankan keselamatannya. Dengan proyek yang sangat rahasia membuat kapal pengangkut raksasa yang tentu saja mengambil konsep dari Alkitab, dari kisah Bahtera Nabi Nuh.

Jadi, saya kira semua penggambaran dalam film ini adalah sebuah hiburan semata. Sebab banyak sekali adegan yang penghancuran yang bukan membuat kita cemas tapi tertawa. Masak gempa bisa mengejar-ngejar mobil? Atau masak retakan tanah itu dibuat dibelakang pesawat, dan ketika pesawatnya sudah mempunyai kecepatan tertentu sengaja dibuat tanahnya amblas, sehingga pesawat itu seolah-olah sudah terbang tapi ketinggian minus sekian meter di bawah tanah?

Justru respon masyarakat Indonesia lah yang saya kira perlu kita sikapi dengan serius. Mengapa kita begitu serius menanggapi film fiksi hiburan yang diperuntukkan untuk usia remaja ini? Jangan-jangan semua hal itu menandakan bahwa kita yang masih terlalu takut jika kiamat itu datang. Kalau benar, bukankah itu pertanda kedangkalan pemahaman keberagamaan kita? Positifnya, film ini menjadi salah satu film yang paling banyak ditonton tahun 2009. Hahahaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025