Catatan Tambahan PJJ 27 April - 3 Mei 2025
.jpg)
Ibadah Keluarga / PJJ: "Ibas Kita Lit Kap Kepentaren Dibata"
(Di dalam Diri Kita Ada Kebijaksanaan Tuhan)
1 Korintus 2:6-16
1. Pendahuluan
Hidup kita sering dihadapkan pada berbagai keputusan yang sulit. Baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan, kita membutuhkan hikmat untuk mengambil langkah yang benar. Dalam dunia yang penuh dengan informasi dan opini, tidak jarang kita justru bingung mana yang benar dan mana yang terbaik.
Dalam situasi seperti ini, Alkitab menegaskan bahwa ada hikmat yang lebih tinggi dari sekadar pengetahuan dunia, yaitu hikmat yang berasal dari Tuhan. Hikmat ini bukan hanya tersedia bagi nabi atau rasul saja, tetapi bagi setiap orang percaya yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus.
Tema kita hari ini menegaskan bahwa "Ibas Kita Lit Kap Kepentaren Dibata" – "Di Dalam Diri Kita Ada Kebijaksanaan Tuhan." Mari kita melihat lebih dalam tentang kebenaran ini melalui firman Tuhan dalam 1 Korintus 2:6-16.
2. Fakta (Apa yang Dikatakan Teks Alkitab?)
Ada tiga fakta penting yang disampaikan Rasul Paulus dalam teks ini:
1. Hikmat yang diberitakan oleh Paulus bukan berasal dari pemimpin dunia atau penguasa dunia, tetapi berasal dari Allah.
Paulus menegaskan bahwa hikmat ini adalah rahasia yang tersembunyi sejak awal dunia dan hanya disediakan bagi mereka yang mengasihi Tuhan (1 Korintus 2:7-8).
2. Hikmat Allah tidak dipahami oleh penguasa dunia.
Jika mereka memahami hikmat tersebut, mereka tidak akan menyalibkan Yesus Kristus yang adalah Tuhan yang mulia (1 Korintus 2:8).
3. Hikmat ini dinyatakan melalui Roh Kudus.
Roh Kudus menyingkapkan rahasia Allah dan membuat kita mampu memahami apa yang telah Tuhan karuniakan bagi kita (1 Korintus 2:10-12).
3. Arti dan Makna Teologis
Dari teks ini, kita menemukan beberapa makna teologis yang penting:
1. Hikmat Allah adalah hikmat yang tersembunyi dan tidak bisa dijangkau oleh akal budi manusia tanpa pertolongan Roh Kudus.
Dunia sering mengandalkan logika, pengetahuan, atau kecerdasan, tetapi hikmat Tuhan melampaui semua itu. Hikmat Tuhan membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran, kasih, dan rencana keselamatan (Band. Yohanes 14:26).
2. Roh Kudus adalah sumber penyingkapan kebenaran Allah.
Tanpa Roh Kudus, kita hanya akan melihat hal-hal rohani sebagai kebodohan. Namun dengan Roh Kudus, kita bisa memahami kehendak Tuhan dan hidup sesuai rencana-Nya (1 Korintus 2:14).
3. Orang percaya memiliki "pikiran Kristus".
Memiliki pikiran Kristus berarti kita dipimpin untuk berpikir, merasa, dan bertindak sesuai dengan kehendak Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari (Filipi 2:5).
4. Relevansi dengan Situasi Saat Ini
Hikmat Allah sangat relevan dalam kehidupan kita saat ini, terutama menghadapi tantangan yang penuh dengan kebingungan dan tekanan. Dalam dunia yang dipenuhi dengan berita palsu (hoaks), godaan materi, dan nilai-nilai yang sering kali bertentangan dengan firman Tuhan, kita memerlukan hikmat ilahi untuk:
• Membuat keputusan dalam keluarga, pekerjaan, dan pelayanan.
• Menentukan sikap yang benar di tengah pergaulan yang penuh kompromi.
• Menjalani hidup yang bermakna dan berbuah bagi sesama.
Sebagai contoh, ketika kita berhadapan dengan konflik dalam keluarga atau menghadapi tantangan moral di tempat kerja, hikmat Allah menuntun kita untuk memilih kebenaran, kasih, dan keadilan.
Menurut Craig S. Keener, hikmat Allah yang dinyatakan oleh Paulus ini bertujuan untuk mengarahkan jemaat kepada pemahaman bahwa Roh Kudus adalah sumber pengetahuan sejati tentang rencana keselamatan Allah. Keener menekankan bahwa hikmat ini hanya dapat dipahami oleh mereka yang memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa dan pembacaan Alkitab yang tekun.¹
5. Kerygma / Pesan Utama yang Dapat Diterapkan
Ada tiga pesan utama yang dapat kita terapkan dari firman Tuhan ini:
1. Hiduplah dengan kesadaran bahwa Roh Kudus tinggal di dalam kita.
Ketika menghadapi kesulitan, jangan hanya mengandalkan logika atau pengalaman manusiawi. Berdoalah dan mintalah pimpinan Roh Kudus agar kita memiliki kepekaan terhadap kehendak Tuhan (Roma 8:26-27).
2. Latih diri untuk berpikir dengan "pikiran Kristus".
Dalam setiap keputusan, tanyakan kepada diri sendiri: "Apa yang akan Kristus lakukan jika berada dalam posisi saya?"
3. Arahkan hidup pada kebenaran Allah.
Dunia menawarkan banyak kebijaksanaan yang tampak menarik tetapi bisa menyesatkan. Hikmat sejati adalah yang sesuai dengan firman Tuhan. Baca Alkitab, renungkan firman Tuhan, dan bersekutulah dengan sesama orang percaya agar hidup kita dikuatkan (Mazmur 119:105).
6. Kesimpulan dan Penutup
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, kita tidak perlu merasa takut atau ragu menghadapi tantangan hidup, karena di dalam diri kita ada kebijaksanaan Tuhan yang diberikan melalui Roh Kudus. Hikmat ini bukan hasil usaha manusia, tetapi karunia Allah bagi mereka yang mengasihi-Nya.
Marilah kita hidup dengan penuh keyakinan bahwa Roh Kudus terus menuntun kita kepada kebenaran, sehingga setiap keputusan yang kita ambil mencerminkan pikiran Kristus. Dengan demikian, hidup kita akan menjadi berkat bagi keluarga, gereja, dan masyarakat.
"Ibas Kita Lit Kap Kepentaren Dibata" – Tuhan telah memberikan hikmat-Nya kepada kita. Mari kita hidup dalam hikmat tersebut.
Amin.
Catatan Kaki dan Referensi
1. Craig S. Keener, The IVP Bible Background Commentary: New Testament (InterVarsity Press, 1993), hlm. 456.
2. David E. Garland, 1 Corinthians (Baker Exegetical Commentary on the New Testament) (Baker Academic, 2003), hlm. 109-112.
3. Gordon D. Fee, The First Epistle to the Corinthians (The New International Commentary on the New Testament) (Eerdmans Publishing, 1987), hlm. 101-105.
4. William Barclay, The Letters to the Corinthians (Westminster John Knox Press, 1975), hlm. 25-30
Komentar