Catatan Tambahan PJJ 16 - 22 Maret 2025

Nas : Efesus 2:1-10
Tema: Kasih Sayang Tuhan Allah Tidak Terbatas (Perkuah Ate Dibata La
Ersibar)
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Kita semua pasti pernah mengalami situasi di mana kita merasa tidak layak,
penuh dosa, dan jauh dari Tuhan. Mungkin ada di antara kita yang merasa
tertindih oleh kesalahan masa lalu, terjebak dalam gaya hidup duniawi, atau
bahkan kehilangan harapan akan masa depan. Tetapi hari ini, Firman Tuhan dalam
Efesus 2:1-10 mengingatkan kita bahwa kasih Allah tidak terbatas. Walaupun kita
dahulu mati karena dosa, Allah dalam kasih-Nya yang besar telah menghidupkan
kita kembali di dalam Kristus.
Khotbah ini akan membawa kita pada sebuah perjalanan iman,
dari kondisi kita yang berdosa, kepada anugerah keselamatan yang Tuhan berikan,
hingga bagaimana kita seharusnya hidup dalam kasih karunia-Nya.
Paulus dengan tegas menyatakan bahwa kita semua dahulu mati
secara rohani karena dosa-dosa kita. Kematian ini bukanlah kematian fisik,
melainkan keterpisahan total dari Allah. Kita hidup dalam pola dunia yang
mengutamakan hawa nafsu, kesombongan, dan kegelapan. Penguasa kerajaan angkasa,
yaitu iblis, bekerja dalam kehidupan orang-orang yang menolak Tuhan.
Sebagai jemaat di zaman modern, baik di desa maupun di kota,
kita juga sering terjerat dalam dosa-dosa yang sama: materialisme,
individualisme, kebanggaan diri, dan berbagai bentuk kesenangan dunia yang
menjauhkan kita dari Tuhan.
Di sini kita melihat betapa luar biasanya kasih Allah. Ia
tidak membiarkan kita tetap mati dalam dosa, tetapi dengan penuh rahmat, Ia
menghidupkan kita kembali bersama Kristus.
Tindakan penyelamatan ini bukan karena kebaikan atau usaha
manusia, tetapi semata-mata karena kasih Allah. Dia mengangkat kita dari kematian
dan memberikan tempat di sorga. Ini berarti bahwa kita tidak hanya diselamatkan
dari hukuman dosa, tetapi juga dipersiapkan untuk sebuah kehidupan yang baru,
kehidupan yang penuh harapan bersama Kristus.
Keselamatan adalah anugerah, bukan hasil perbuatan baik kita.
Tidak ada manusia yang bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Ini merupakan
kebenaran yang sangat penting, terutama di zaman sekarang di mana banyak orang
berpikir bahwa mereka bisa "membeli" keselamatan dengan amal, ritual,
atau perbuatan baik.
Tetapi firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa keselamatan
adalah pemberian Allah yang harus diterima dengan iman. Tidak ada seorang pun
yang bisa menyombongkan diri karena semua adalah hasil kasih karunia Tuhan.
Ayat-ayat ini mengajarkan kepada kita beberapa kebenaran
teologis yang mendalam:
Bagi Jemaat di Pedesaan:
Banyak jemaat di desa menghadapi tantangan seperti ekonomi yang sulit,
terbatasnya pendidikan, dan tekanan sosial. Kadang-kadang mereka merasa
ditinggalkan dan tidak memiliki harapan. Namun, firman Tuhan hari ini
mengingatkan bahwa tidak ada yang terlalu jauh dari kasih Allah. Sekalipun
hidup terasa berat, kasih Tuhan tetap ada dan memberi kekuatan untuk menjalani
kehidupan dengan iman.
Bagi Jemaat di Kota:
Jemaat yang merantau di kota menghadapi godaan yang berbeda. Mereka sering
terjebak dalam gaya hidup materialisme, kesibukan kerja, dan kompetisi sosial
yang membuat mereka lupa pada Tuhan. Dalam konteks ini, firman Tuhan menegur
agar mereka tidak terperangkap dalam kesombongan atau berpikir bahwa mereka
bisa menyelamatkan diri dengan usaha sendiri. Keselamatan hanya dari Tuhan, dan
mereka dipanggil untuk hidup dalam kasih karunia-Nya.
Berdasarkan teks ini, ada beberapa pesan yang harus kita
terapkan dalam kehidupan kita:
Saudara-saudari, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa
kasih-Nya tidak terbatas. Kita dahulu mati dalam dosa, tetapi Allah yang kaya
dengan rahmat menghidupkan kita kembali bersama Kristus. Keselamatan bukan
hasil usaha kita, tetapi murni karena kasih karunia Tuhan.
Karena itu, marilah kita hidup dalam kesadaran akan kasih
Tuhan yang luar biasa ini. Jangan lagi terikat pada kehidupan lama, tetapi mari
kita jalani kehidupan yang baru di dalam Kristus, penuh iman, kasih, dan
perbuatan baik yang Tuhan sudah siapkan bagi kita.
"Perkuah ate Dibata la ersibar"—Kasih sayang
Tuhan Allah tidak terbatas!
Amin.
Komentar