Featured Post

Catatan Tanmbahan PJJ 19–25 Oktober 2025

Gambar
  Tema: Praktekkan Rendah Hati Kepada Orang Lain (Peteruk Ukur Nandangi Kalak Sideban) Nas: Filipi 2:1–4 “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” 1. Pembukaan Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi merupakan seruan yang hangat untuk hidup dalam kasih, kesatuan, dan kerendahan hati. Paulus menulis dari penjara, namun justru menekankan sukacita dan semangat melayani sesama. Dalam bagian ini, Paulus menyoroti bahwa kehidupan Kristen yang sejati tidak ditentukan oleh posisi atau kehormatan, mela...

Catatan Tambahan PJJ 9 - 15 Maret 2025

 

Bahan Kolose 3:16-17

Thema : Saling Belajar dan Mengajar dengan Bijaksana (Siajar-ajaren alu mehuli)

1. Pendahuluan

Musyawarah Warga Sidi Jemaat adalah momen penting bagi jemaat yang telah diteguhkan dalam iman untuk mengambil bagian dalam kehidupan bergereja. Dalam konteks ini, pembelajaran dan pengajaran yang bijaksana menjadi kunci bagi pertumbuhan rohani jemaat. Rasul Paulus dalam Kolose 3:16-17 menegaskan bahwa Perkataan Kristus harus berdiam di antara jemaat sebagai sumber hikmat dalam mengajar dan menegur. Dengan melakukan segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus, jemaat diajak untuk hidup dalam rasa syukur dan pengabdian yang sejati.


 2. Fakta dalam Teks

1.     Perkataan Kristus harus diam di antara jemaat dengan segala kekayaannya

    • Paulus menekankan pentingnya Firman Tuhan sebagai pusat kehidupan jemaat, bukan hanya sebagai teori tetapi juga sebagai dasar dalam mengambil keputusan dan bertindak.

2.     Perkataan Kristus sebagai sumber hikmat dalam mengajar dan menegur

    • Jemaat diajak untuk saling mengajar dan menegur dalam kasih serta kebijaksanaan, bukan dengan sikap menghakimi tetapi dengan tujuan membangun.

3.     Segala sesuatu harus dilakukan dalam nama Tuhan Yesus dengan ucapan syukur

    • Baik perkataan maupun perbuatan harus didasarkan pada identitas sebagai pengikut Kristus, yang dilakukan dalam ketaatan dan kesadaran akan anugerah Tuhan.

3. Arti dan Makna Teologis

·        Perkataan Kristus sebagai pusat kehidupan

    Perkataan Kristus bukan hanya informasi tetapi transformasi, yang membentuk cara berpikir, berbicara, dan bertindak jemaat. Firman Tuhan harus menjadi dasar dalam kehidupan pribadi dan komunitas.

·        Pentingnya kebijaksanaan dalam mengajar dan menegur

    Gereja dipanggil untuk menjadi komunitas yang saling membangun, bukan menjatuhkan. Hikmat yang berasal dari Kristus mengarahkan jemaat untuk mengajar dengan kasih dan menegur dengan kebenaran.

·        Hidup dalam ketaatan dan rasa syukur

    Melakukan segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus berarti hidup dengan kesadaran bahwa setiap tindakan adalah bagian dari ibadah kepada Tuhan. Sikap syukur menjadi ciri khas orang percaya yang memahami bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan.

4. Relevansi dengan Situasi Sekarang

·        Dalam kehidupan gereja

      Saat ini, banyak jemaat menghadapi tantangan dalam bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Musyawarah sering kali diwarnai dengan perbedaan pendapat yang dapat memicu perpecahan jika tidak disikapi dengan hikmat. Firman Tuhan harus menjadi pedoman dalam setiap keputusan dan diskusi.

·        Dalam kehidupan sehari-hari

      Dunia saat ini penuh dengan arus informasi yang bisa menyesatkan. Penting bagi orang percaya untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai sumber kebijaksanaan dalam memilah dan memahami informasi serta dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

·        Dalam pelayanan dan kepemimpinan gereja

       Setiap presbiter dan warga jemaat dipanggil untuk menjalankan tugas mereka dengan kebijaksanaan yang berasal dari Kristus. Mereka harus menegur dan mengajar bukan dengan otoritas pribadi tetapi dengan kasih dan kebenaran Firman Tuhan.

 

5. Pesan Utama untuk Musyawarah Warga Sidi Jemaat dan Kehidupan Sehari-hari

1.     Menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman utama dalam setiap keputusan

    • Dalam musyawarah, jangan hanya mengandalkan logika manusia, tetapi carilah hikmat Tuhan melalui doa dan perenungan Firman.

2.     Bersikap bijaksana dalam mengajar dan menegur

    • Saling mengoreksi bukan untuk menjatuhkan tetapi untuk membangun iman dan kehidupan jemaat yang lebih baik.

3.     Melakukan segala sesuatu dengan sikap syukur dalam nama Tuhan Yesus

    • Setiap keputusan dan tindakan dalam gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari harus mencerminkan identitas sebagai murid Kristus yang penuh dengan kasih dan tanggung jawab.

4.     Membangun komunitas yang saling mendukung dan bertumbuh bersama

    • Musyawarah harus menjadi tempat di mana jemaat belajar bersama, bukan berdebat tanpa solusi. Setiap orang harus membuka hati untuk belajar dari sesama dengan rendah hati.

5.     Membawa semangat ini ke dalam kehidupan sehari-hari

    • Saling mengajar dan belajar bukan hanya untuk kepentingan gereja tetapi juga dalam keluarga, pekerjaan, dan masyarakat. Orang percaya harus menjadi terang dengan menunjukkan kebijaksanaan dalam perkataan dan perbuatan.

Kesimpulan

Kolose 3:16-17 mengajarkan bahwa kehidupan jemaat harus berpusat pada Firman Tuhan, di mana setiap orang saling mengajar dan menegur dengan bijaksana. Dalam konteks Musyawarah Warga Sidi Jemaat, prinsip ini harus menjadi pedoman agar keputusan yang diambil berdasarkan kehendak Tuhan. Lebih dari itu, hidup sehari-hari juga harus mencerminkan iman dengan melakukan segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus dan dengan penuh rasa syukur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025