Featured Post

Berngi 7 Pekan Penatalayan 2025

Gambar
  K hotbah: "Menciptakan Perdamaian" Perikop: Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." 1. Pembukaan / Ice Breaker Salam Damai Sejahtera! Bapak, ibu, dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, siapa di antara kita yang pernah menjadi "penengah" dalam suatu konflik? Mungkin saat teman berselisih, atau saat ada perdebatan di keluarga? Menjadi pembawa damai itu tidak mudah, tapi juga tidak mustahil. Mari kita renungkan: dunia kita hari ini sering kali penuh dengan konflik—baik di rumah, gereja, maupun masyarakat. Tetapi Allah memanggil kita bukan hanya untuk menghindari konflik, melainkan untuk menciptakan perdamaian . Itulah panggilan mulia yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 5:9. 2. Fakta-Fakta dari Matius 5:9 A. Damai Adalah Panggilan Anak-Anak Allah Dalam teks ini, Yesus menyebut mereka yang membawa damai sebagai “anak-anak Allah.” Fakta penting: Menjadi pem...

Hari 3, Catatan Tambahan Pekan Keluarga GBKP 2022,

 

Khotbah : Lukas 2 : 41 – 42

Jabu Si Ndahi Dahin Perpulungen

2:41        Tep-tep tahun orang tua Jesus berkat ku Jerusalem guna ngerayaken Wari Paskah.

2:42        Kenca umur Jesus sepuluh dua tahun, berkat Ia teluna ngerayaken Wari Paskah bagi biasana bana.

Fakta dan Makna

1.    Tep-tep tahun orang tua Jesus berkat ku Jerusalem guna ngerayaken Wari Paskah. Tep tep adi IBahasa Indonesia emekap setiap.  Tep tep tahun ertina setiap tahun.  Janah e la hanya menggambarkan sada tindakan tapi pe sada kebiasaan.  Tep tep tahun orang tua Jesus, berarti kenca Jesus Tubuh, setiap tahun keluarga enda berkat I Nasaret nari ku Jerusalem lako ngikuti ibadah Paskah.  Kebiasaan ngikuti Paskah I Jerusalem berjalan sejauh 90  mil, atau sekitar 145 Km, eme sinilakoken orang tua Jesus.  Sama dengan jarak Kabanjahe Medan PP.   (Ada pengorbanan (berjalan kaki saat itu selama lebih 3 hari saat datang, dan 3 hari juga saat pulang) .  Tuhan Jesus mempunyai teladan untuk Pendidikan karakterna yang sangat bagus bagus bagus yaitu dari Jusup dan Maria, ayah dan ibuNYA.   Sebagai keluarga Kristen, insight atau pembelajaran dari ayat enda,  sudahkah  kita mempunyai kebiasaan mengikuti ibadan dengan 2 syarat? Syarat 1. Semua anggota keluarga ikut dan syarat yang 2. Ada pengorbanan saat melakukannya.  Hasilnya :  Sebuah kebiasaan dilatih dengan berat dan pengorbanan akan membentuk karakter yang sulit hilang.  Sehingga iman kepada TUHAN YESUS akan kekal selamanya,  kemana pun nanti anak anak kita merantau di belahan dunia ini. Amin.

Sumber photo : https://i.pinimg.com/

2.    Kenca Umur Yesus sepuluh dua tahun berkat ia teluna ku Jerusalem.  Yesus Kristus sendiri dijinkan untuk ikut dalam kebiasan ini ketika dia berusia 12 tahun.  Mengapa 12 tahun, saya kira tidak usah kita perdebatkan karena pasti sudah banyak pertimbangan yang matang.  Satu hal saya ingin singgung, bahwa dalm usis 12 tahun pemahaman akan Firman TUHAN dan konsep konsep iman serta teologis yang abstrak sudah bisa dipahami dan dimengerti.  (Kalau Josia diangkat jadi raja usia b tahun, ini pun unik sekali ya. )   Satu lagi, usia 12 tahun Yesus sudah bisa berjalan sendiri, tidak lagi bergantung kepada orang tua. Poin nya dalam ayat ini, orang tua harus memahami dan mengetahui tingkat perkembangan anak anaknya, baik secara fisik, wawasan dan teologis.  Supaya dengan demikian para orang tua dapat menyediakan pola pengembangan iman dan karakter kepada anak anaknya.  La banci asal asalan atau serius tidak serius ibas kita mbabai jabunta ndahi perpulungen.  Amin ?

 

Pengkenaina

·       Sebagai Kelurga si jadi tempas DIBATA, maka sipaling penting keluarga ta e, mengikuti kebiasaan kebiasaan si memuliakan TUHAN DIBATA.  Ibas kita mengikuti kebiasaan kebiasaan e, ije pe kita sedang melakukan Pendidikan karakter dan iman man keluarga.  Lit kuidah gundari bahwa orang tua mbaba anak anak ras isi jabuna ku Mall tah nginap I Hotel.  La salah, mejile nge.  Tapi ula min hanya ku Mall kita semangat mbabai anak anakta tapi ndahi perpulungen lang. 

·       Mari  si perdiateken alu serius kebutuhan perkembangan anaka anakta  janah sitanamken lah keleng ate ras pengenalan man TUHAN DIBATA.  Adi kita si tubuh ikuta, siinget denga kiniseraan orang tuanta, emaka kita pe ikut prihatin.  Tapi melala anak anakta lanai idahna ras lanai igejapna keprihatinan orang tuana.  Nah solusina emekap  ciptakan perngorbanan nyata man anak anakta ibas kita mpetandaken TUHAN YESUS e. Contohnya baba lah anak anakta ku Panti Asuhan, atau mbereken sedekah man kalak si musil si lit banci sijumpai.  Amin?.

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024