Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Berngi 7 Catatan Tambahan Pekan Keluarga GBKP 2021

Renungen                :           Pilipi 4 : 8-9  

Tema                        :           Jabu Si Mehuli  

                            

Pilipi 4 : 8 – 9  

 4:8         Kedungenna o senina-seninangku, ukurilah kerna si mehuli, e me kerna si bujur, mulia, benar, bersih, mejile ras kerna kerina si patut ipuji.

4:9         Dalankenlah kai si enggo ipelajarindu dingen ialokenndu i bas aku nari, bujursubuk arah pengeranangku bage pe arah perbahanenku. Janah Dibata si mereken kemalemen ate man banta nemani kam gelah

Fakta

1.    Firman ini dimulai dari kalimat “kedungenna…” yang maksudnya akhirnya atau kesimpulannya.  Paulus kepada jemaat di Filipi mengatakan bahwa pada kesimpulannya bahwa memikirkan yang baik, yaitu tentang  kejujuran, kemuliaan, kebenaran, kebersihan, kecantikan dan semua kebiasaan yang patut di apresiasi.

2.    Selanjutnya Paulus menekankan bahwa tidak hanya memikirkan tapi juga menjalankan atau melakukan semua yang mereka sudah pelajari dan dapatkan dari Paulus baik yang dikatakan maupun dijalankan oleh Paulus. 

3.    Pada bagian akhir Paulus memastikan bahwa apa yang sudah dipikirkan dan dipraktekkan dengan baik pasti akan mendapatkan berkat dari Tuhan yang memberikan rasa damai dan senang di hati.

 

sumber photo : http://www.ingodsimage.com/

Makna                                                   

1.    Ada hal yang penting dan hal yang paling penting dalam hidup . Paulus menekankan bahwa hal yang paling penting adalah memikirkan kebaikan seperti kejujuran, kemuliaan, kebersihan.  Inilah yang lebih sering harus ada dalam pemikiran bahkan bawah sadar semua anggota jemaat di Piilipi, dan juga jemaat Kristen sepanjang masa.  Memikirkan kebaikan nampaknya sederhana, tapi pada prakteknya kita lebih sering memikirkan

diri sendiri, egoisme kita masing masing.  Lebih sering dalam pikiran kita “apa yang kudapat, daripada apa yang bisa kuberikan”.  Makanya ajakan Paulus kepada semua jemaat, supaya lebih sering memikirkan kebaikan dengan seluruh contoh contoh yang diuraikannya menjadi sangat penting dalam situasi kita saat ini.  Memikirkan kebaikan adalah salah cara kita berteologi dan mempraktekkan Iman kita kepada Tuhan Yesus.

2.    Yang kedua yang paling penting adalah mempraktekkan pengajaran iman atau teologisnya. Jemaat Pilipi diminta Paulus untuk mempraktekkan (melakukan perbuatan) sebagaimana yang sudah diajarkan dan dicontohkan oleh Paulus dalam pengajaran dan perbuatannya.  Manusia itu sehat kalau bertindak, dan jika tindakannya semakin berguna maka semakin bersemangat lah dia melakukannya.  Perbuatan baik adalah apa yang kita lakukan demi kebaikan atau kegunaan orang lain.  Tidak ada perbuatan baik kalau yang kita lakukan hanya untuk diri kita sendiri.  Kita juga harus secara aktif merencanakan dan melakukan perbuatan baik kita kepada orang lain.  Perbuatan baik kepada orang lain, tidak akan merugikan kita ataupun memiskinkan kita.  Namun sebaliknya akan menguntungkan dan memperkaya kita terutama secara mental/batin (abundance mentality = Mentalitas berkelimpahan).  Orang yang suka berbagi, dan suka mendahulukan orang lain adalah orang yang mempunyai mentalitas berkelimpahan.

3.    Keluarga adalah sekolah tentang kebaikan.  Kita belajar kebaikan di rumah kita masing masing. Anak anak yang dibesarkan dalam perbuatan kebaikan, akan besar dan bertumbuh menuju kebaikan karakter dan mentalitasnya.  Jadi setiap jabu orang Kristen, harus lah berusaha dan punya komitmen untuk memikirkan kebaikan dan mempraktekkan kebaikan.  Orang bijak dari Negara China mengatakan bahwa Negara Makmur kalau rakyat nya punya karakter dan mentalitas yang baik, dan karakter yang baik berasal dari setiap rumah tangga.  Jadikenlah jabundu, jabuku, jabunta kerina jadi jabu si mehuli.  Jabu si mehuli emekap jabu si katawari pe ngukuri si mehuli ras ndalanken simehuli ras tetap ernalem ras erkemalangen man Tuhan Yesus saja.


Pengkenaina   

·       Doni inganta nggeluh enda lalan ngajarken si la mehuli daripada si mehuli.  Keadaan sosial masyarakat, pelajayan public, bencana alam ras sidebanna lalan mbereken praktek si la mehuli asangken si mehuli.  Tapi man kita kalak sierkiniteken tetaplah simehuli e saja si pebelin.  Jadi lah kalak simehuli, jadilah kalak sierkiniteken ras si mempunyai mentalitas yang kaya dan berkelimpahan. 

·       Doronglah ras fasilitasi lah jabunta masing masing jadi ingan erbahan kebaikan ras simehuli.  Ula putus asa,tetap berusaha ras melakukan simehuli ras kerina simejile.  Janah yakin ras optimes lah bahwa iteruh perkuah ate Tuhan kerina jabunta, jadi jabu si mehuli.  Amin.

Bujur ras mejuah juah kita kerina. I siehulJanah

Pt. Analgin Ginting ,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025