Tanggal 09-15 Juni 2019
Bahan
Penelaahan : Kejadian 31 : 1-21
Tema. : Undalen Nebu Nebu
Tujuan : Gelah
Moria
1. Meteh perbahan Jakup ras Laban
eme si tebu tebun
2. Nilahi Sitebu tebun ibas kerina dampar
Metoda : Drama
31:1
Kedengaranlah kepada Yakub anak-anak Laban berkata demikian: "Yakub telah
mengambil segala harta milik ayah kita dan dari harta itulah ia membangun
segala kekayaannya."
31:2
Lagi kelihatan kepada Yakub dari muka Laban, bahwa Laban tidak lagi seperti
yang sudah-sudah kepadanya.
31:3
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: "Pulanglah ke negeri nenek moyangmu
dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau."
31:4
Sesudah itu Yakub menyuruh memanggil Rahel dan Lea untuk datang ke padang, ke
tempat kambing dombanya,
31:5
lalu ia berkata kepada mereka: "Telah kulihat dari muka ayahmu, bahwa ia
tidak lagi seperti yang sudah-sudah kepadaku, tetapi Allah ayahku menyertai
aku.
31:6
Juga kamu sendiri tahu, bahwa aku telah bekerja sekuat-kuatku pada ayahmu.
31:7
Tetapi ayahmu telah berlaku curang kepadaku dan telah sepuluh kali mengubah
upahku, tetapi Allah tidak membiarkan dia berbuat jahat kepadaku.
31:8
Apabila ia berkata: yang berbintik-bintiklah akan menjadi upahmu, maka segala
kambing domba itu beroleh anak yang berbintik-bintik; dan apabila ia berkata:
yang bercoreng-corenglah akan menjadi upahmu, maka segala kambing domba itu
beroleh anak yang bercoreng-coreng.
31:9
Demikianlah Allah mengambil ternak ayahmu dan memberikannya kepadaku.
31:10
Pada suatu kali pada masa kambing domba itu suka berkelamin, maka aku bermimpi
dan melihat, bahwa jantan-jantan yang menjantani kambing domba itu
bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.
31:11
Dan Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi itu: Yakub! Jawabku: Ya
Tuhan!
31:12
Lalu Ia berfirman: Angkatlah mukamu dan lihatlah, bahwa segala jantan yang
menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan
berbelang-belang, sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu
kepadamu.
31:13
Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana
engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari
negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."
31:14
Lalu Rahel dan Lea menjawab Yakub, katanya: "Bukankah tidak ada lagi
bagian atau warisan kami dalam rumah ayah kami?
31:15
Bukankah kami ini dianggapnya sebagai orang asing, karena ia telah menjual
kami? Juga bagian kami telah dihabiskannya sama sekali.
31:16
Tetapi segala kekayaan, yang telah diambil Allah dari ayah kami, adalah milik
kami dan anak-anak kami; maka sekarang, perbuatlah segala yang difirmankan
Allah kepadamu."
31:17
Lalu bersiaplah Yakub, dinaikkannya anak-anaknya dan isteri-isterinya ke atas
unta,
31:18
digiringnya seluruh ternaknya dan segala apa yang telah diperolehnya, yakni
ternak kepunyaannya, yang telah diperolehnya di Padan-Aram, dengan maksud pergi
kepada Ishak, ayahnya, ke tanah Kanaan.
31:19
Adapun Laban telah pergi menggunting bulu domba-dombanya. Ketika itulah Rahel
mencuri terafim ayahnya.
31:20
Dan Yakub mengakali Laban, orang Aram itu, dengan tidak memberitahukan
kepadanya, bahwa ia mau lari.
31:21
Demikianlah ia lari dengan segala harta miliknya. Ia berangkat, menyeberangi
sungai Efrat dan berjalan menuju pegunungan Gilead.
Fakta
1. Kisah
hubungan Jakud dengan pamannya Laban adalah sebuah kisah yang sangat
dramatis. Sebuah kisah yang
menggambarkan bahwa kepentingan ego lebih kuat dibanding dengan kepentingan
adat dan keluarga.
2. Yakub
mendengar dari anak anak Laban dan juga melihat muka Laban, bahwa semua sudah
berubah tidak seperti yang dulu lagi
3. Allah
lalu menyuruh Jakub pulang ke negeri leluhurnya, dan Allah berjanji untuk
melindungi Jakub selamanya
4. Jakub
memanggil Lea dan Rakhel istrinya dan menjelaskan niatnya untuk kembali ke
tempat leluhurnya. Jakub menjelaskan
bahwa muka Laban dan perkataan saudara saudara Lea dan Rahel sudah berubah,
tidak seperti dulu lagi.
5. La
dan Rakhel pun berkata bahwa Laban ayahnya pun sudah memperlakukan mereka seperti
orang asing, sebab Jakup sudah mengambil sebagian besar kekayaan Laban
berdasarkan perjanjian mereka.
6. Jakup
lalu membawa Lea dan Rakhel serta semua anak anaknya pergi meninggalkan tanah
penggembalaan milik Laban.
7. Rakhel
masih sempat mencuri terafim ayahnya.
8. Jakub
mengakali Laban, sehingga Laban sama sekali tidak sadar bahwa dia akan
ditinggal pergi.
Arti Dan Makna.
1. Dalam
kisah ini terlihat bahwa hukum tabur tuai itu terjadi. Ketika Laban menipu Jakub, maka nantinya
Jakup pun menipu Laban juga.
2. Jakub
menipu Esau abangnya, lalu dia lari ke pamannya. Ternyata pamannya balas menipu
dirinya juga.
3.
Ending Story dari proses tipu dan
menipu adalah perpisahan yang tidak win
win.
4. Tuhan
tidak meminta kita untuk membalas jika seseorang menipu kita. Namun Tuhan akan tetap membantu dan menolong setiap
orang anak anakNYa yang ditipu.
5. Pekerjaan
yang bertahan lama dalam berkolaborasi adalah pekerjaan yang dilakukan secara
jujur dan terus terang. Tipu menipu
bukan pilihan terbaik, dalam mencari keuntungan, akan tetapi keterus terangan
dan saling menjaga kepercayaan.
6. Karakter
terpenting dalam masa sekarang ini adalah mampu membangun kepercayaan. Bukan segala akal cerdik dan licik untuk
menipu orang lain.
7. Tuhan
setia menemani anakNYA sekalipun sianak mengalami proses tipu menipu.
8. Tidak
ada orang yang terlalu pintar dan terlalu bijak untuk bisa lepas dari
tipuan. Langkah terbaik untuk terhindar
dari tipuan orang lain adalah jangan pernah menipu. Abraham tidak pernah menipu, dan dia tidak
pernah ditipu.
Pengkenaina.
Peranan utama moria dalam hal ini mendoakan suami dan
anak anaknya untuk tidak pernah menipu orang lain. Banyak cara yang lain yang bisa dipelajari
dan diterapkan selain menipu untuk mencari kemenangan
Moria bertanggung jawab untuk mengajarkan kepada anak
anaknya supaya tidak pernah menipu dalam kehidupannya. Sebab Tuhan tidak menyukai proses tipu
menipu.
Jika suami merasa ditipu atau anak merasa ditipu pihak
lain, moria harus berani dengan tegar berkata kepada suami untuk tidak membalas
menipu. Biarkan lah Tuhan yang
menyelesaikan hal tersebut. Sebab kita orang
Kristen khusunya Moria lebih dituntut untuk mengasihi dibanding menyakiti
Terima kasih dan mejuah juah .
Pt. Analgin
Ginting.
Komentar