Featured Post

Catatan Tambahan Khotbah 30 Maret 2025

Gambar
Thema  Khotbah: Merasakan Penderitaan untuk Mempermuliakan Tuhan (Ngenanami Kiniseraan Guna Mpermuliakan Dibata) Nas: Yohanes 12:27-36 I. Pendahuluan Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan. Namun, respons kita terhadap penderitaan dapat sangat berbeda. Ada yang menyerah, ada yang memberontak, ada pula yang berusaha mencari makna di balik penderitaan tersebut. Yesus Kristus, dalam Yohanes 12:27-36, mengajarkan kepada kita bahwa penderitaan bukanlah tanda kegagalan atau hukuman, melainkan dapat menjadi sarana untuk mempermuliakan Tuhan. Penderitaan yang diterima dengan iman dan ketaatan justru dapat memperlihatkan kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Melalui khotbah ini, kita akan menggali lebih dalam makna teologis dari penderitaan Yesus, relevansinya bagi jemaat saat ini, dan bagaimana kita bisa menghidupi panggilan menjadi "anak-anak terang" di tengah dunia yang gelap. II. Fakta dari Yohanes 12:27-36 Ada empat fakta pentin...

Catatan Tambahan Khotbah Minggu 23 Juni 2019. Murid Murid Paling Hebat



Minggu : Kenca Trinitatis/UEM

Invocatio
Ola kam rutang man ise pe -- seakatan rutang sikeleng-kelenglah sapih-sapih kam. Kalak si erkeleng ate nandangi kalak si deban, ia enggo nehken Undang-undang. Roma 13:8
Ogen
Yesaya 11 : 1-9
Khotbah
Johanes 13 : 31 - 35
Thema
Tanda ajar ajar Tuhan Yesus

Khotbah :  Johanes 13 : 31 – 35

13:31 Kenca Judas lawes nina Jesus, "Genduari ipetangkas me kemulian Anak Manusia si isuruh Dibata janah kemulian Dibata pe ipetangkas arah Ia.

13:32 Adi kemulian Dibata ipetangkas arah Ia maka Dibata pe mpetangkas kemulian Anak Manusia e i bas diriNa, janah minter me ibahanNa.

13:33 O anakku, kentisik nari ngenca Aku ras kam. Idaramindu me pagi Aku. Tapi genduari Kukataken man bandu bagi si enggo Kukataken man kalak Jahudi e, 'Kam labo banci lawes ku inganKu e.'

13:34 Kubereken man bandu pedah si mbaru, e me: Sikeleng-kelengenlah kam. Bagi Aku enggo engkelengi kam, kam pe min arus sikeleng-kelengen.

13:35 Adi sikeleng-kelengen kam, kerina kalak meteh maka kam ajar-ajarKu."



Pembukaan/Lead

Salom ras mejuah juah kita kerina nande bapa turang ras senina ibas kekelengen Tuhanta Yesus Kristus.. 

Nungkun ateku sitik, sanga kam sekolah denga mbarenda SD, SMP tah SMA kam termasuk murid yang taat dan berdisiplin atau murid yang bandel dimata guru dan teman teman?

Melala ka siidah ras sibegi bahwa  murid murid yang biasa biasa sanga sekolah gundari jadi entrepreneur yang lebh sukses dari pada muri yang lebih pintar.  

Uga kin situhuna prinsip ras praktek nggeluh Murid tah ajar ajar, mari si dengkehken kata Tuhan ibas khotbah ta sekalenda.

Fakta

1.     Situasi murid murid setelah Judas pergi sangat mencekam.  Murid murid kaget luar biasa atas keberanian Judas menentang Yesus Kristus Sang Guru Agung.

2.     Pada saat seperti ini, Yesus dengan lembut dan berwibawa menyampaikan apa sebenarnya yang sedang terjadi dan apa kelanjutannya, serta harapan Yesus terhadap semua murid murid yang lain

3.     Yesus menyebut diriNYA Anak Manusia, yang sebentar lagi akan dimuliakan Dibata.  Pada saat yang sama kemuliaan Dibata/ Allah Bapa pun dipermuliakan dalam diri Anak Manusia.   Satu peristiwa, tapi dua kemuliaan sekaligus.   Anak Manusia  dan Anak Dibata.  Manusia atau anak manusia saja tidak akan bisa mempermuliakan DIbata, Kecuali Anak Manusia itu sekaligus Anak DIbata (DIbata) juga.   Adi kemulian Dibata ipetangkas arah Ia maka Dibata pe mpetangkas kemulian Anak Manusia e i bas diriNa

4.     Yesus menekankan bahwa saat /waktu kebersamaan mereka tinggal sedikit, dan nanti murid murid akan mencari Dia, namun tidak akan mungkin menemui di tempat Nya.  Seperti Ikan yang mencari manusia di rumah manusia, tidak mungkin lah...

5.     Yesus lalu meminta semua murid murid untuk saling mengasihi.  Sikeleng kelengen

6.     Yesus menekankan bahwa tanda Murid Murid TUhan Yesus adalah Mampu mempraktekken Saling Mengasihi, si keleng kelengen

7.     Orang lain pun akan melihat dan mengenal murid murid Tuhan Yesus itu dalam situasi mempraktekkan Sikeleng- kelengen.



Makna

1.     Misi Tuhan untuk menyelamatkan dunia tidak mungkin gagal.  Seluruh peristiwa yang dialami Tuhan Yesus dalam kehadiranNYA di dunia bermuara kepada satu hal, untuk  menyelamatkan manusia dari dosa ‘

2.     Cara yang dilalui Yesus, tidak lah asal asalan, atau  cara cara gampang, tetapi sesuai dengan kenyataan kenyataan yang ada dalam dunia. Ada konskwensi dari setiap perbuatan manusia. JIka memuliakan dipahami sebagai lepas dan steril dari dosa, maka kematian adalah cara steril dari dosa.

3.     Dalam bahasa yang kebih sederhana, Tuhan Yesus memakai kata Anak Manusia untuk menggambarkan dan mejelaskan bahwa Yesus memang anak Manusia yang mempunyai  catatan silisilah yang sangat jelas.   Dan Anak Manusia akan dimuliakan.  Pada saat Anak Manusia itu dimuliakan , Dia juga memuliakan Allah Bapa.  Untuk menegaskan juga bahwa Yesus adalah anak manusia sekaligus anak Allah. Sebagai Anak Allah, jika sudah dipermulikan maka Dia tidak lagi tinggal bersama manusia yang kotor dan najis,  Tidak mungkinlah yang najis tinggal bersama dengan yang Suci dan Agung.

4.     Ada tempat Allah (Di Sorga) yang tidak mungkin didatangi manusia.  Kecuali manusia itu kelak sudah dimuliakan  oleh Yesus Kritus.  Tuhan dimuliakan  melalui kematian nya sebagai Anak Manusia, demikian juga semua manusia akan dimuliakan Tuhan melalui kematian itu juga.

5.     Yesus lalu meminta kepada semua murid supaya saling mengasihi.  Sebab melalui praktek saling mengasihi itu lah manusia bersatu dengan Yesus dalam tataran Spiritual, sebab Yesus memang Kasih, dan sifatnya Maha Pengasih.   Praktek saling mengasihi adalah permintaan Tuhan Yesus sebagai Anak Manusia dan Anak Allah untuk membuktikan  bahwa murid murid itu adalah ajar ajar Tuhan Yesus.  Tidak ada cara yang lain selain praktek saling mengasihi untuk membutikan bahwa kita adalah murid murid Tuhan  Yesus ,  Puncak dari Praktek Saling mengasihi adalah ketika diri dan nyawanya pun dikorbankan supaya tetap saling mengasihi.    Kelompok lain menghilangkan nyawa orang lain untuk membuktikan bahwa dia pemenang.  Jadi Paradigma Surga dan Paradigma dunia SANGAT TAJAM PERBEDAAN NYA,  mengorbanka nyawa dan menghilangkan nyawa.

6.     Bersedia menjadi dan  terlihat sebagai Ajar Ajar Tuhan  Yesus jika demi mengasihi dan sikeleng kelengen, selalu  melakukan yang terbaik secara optimal bahkan pun sampai kehilangan nyawa.  Semakin tahan berkerja keras (taft), semakin jelas, semakin dalam cirri cirri ajar ajar itu jika praktek saling sikeleng kelengen semakin konsisten dilakukan dalam komitmen paling kuat yang bisa dijalankan manusia.

7.     Nalar, emosi, Iman haruslah bisa saling menguatkan dalam mempraktekan sikeleng kelengen

Target.

1.     Kita harus Tahu dan kenal dengan  baik dan jelas siapakah Tuhan Yesus yang menjadi gembala atau Guru Kita itu.  Dia adalah Anak Manusia yang sudah dimulikan DIbata BAPA.  Dan saat Dia dimuliakan Maka Dibata Pun Dimuliakan.  Karena DIa juga Sekaligus Anak Dibata.  Kita me ajar ajar Anak Manusia ras Anak Dibata e

2.     Kita harus mau menjadi ajar ajar, dan tahu apa yang paling prioritas utuk kita lakukan sebagai ajar ajar, sikeleng- kelengen . Konsisten menjadi ajar ajar , Hidup dalam praktek Sikeleng kelengen selama lamanya.

3.     Sebagai ajar ajar kita perlu belajar terus menerus .  Ajar ajar bahasa Inggrisna Disciple,  Disciple me asal kata Disiplin.  Jadi ajar ajar identik kal ras disiplin. Mari ah kita berdisiplin

   Sebuah Lukisan yang menggambarkan Nabi Elia (guru) dengan Nabi Elisa (murid) 

Respon

·        Ngataka bujur lah man Tuhan Yesus sebab kita enggo ipilihNA jadi ajar ajar Na. Ras sidalanken alu dem ukur meteruk ras niat nggit erlajar.

·        Tanda na kita enggo jadi ajar ajar Tuhan Yesus, marilah kita sikeleng kelengen.
·        Pakelah taleta si lit bas kam jadi alat ngkelengi teman sideban

Power Statement

Nabi Elisa adalah salah satu contoh murid yang sangat  baik.  Bagaimana sepenuhnya dia menjadi murid Nabi Elia.  Namun selanjutya pelayanan Nabi Elisa bisa menyamai bahkan melampui Nabi Elia,  Marilah kita seperi Nabi Elisa. 

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024