Featured Post

Mentalitas Berkekurangan Para Pendeta

Gambar
Oleh: Analgin Ginting Pengantar Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena yang memprihatinkan dalam kehidupan sebagian pendeta di berbagai denominasi gereja. Muncul perilaku yang menunjukkan adanya krisis spiritual dan ketidakseimbangan antara panggilan dan gaya hidup. Kita menyaksikan pendeta yang tetap merokok sembari menyusun rasionalisasi teologisnya, pendeta yang menolak penugasan pelayanan ke jemaat tertentu, bahkan jemaat yang menolak kehadiran pendeta karena reputasi atau gaya kepemimpinannya. Tidak jarang, pendeta juga ikut terlibat dalam investasi bodong, atau menyimpulkan diskusi Alkitab secara dangkal tanpa kedalaman refleksi rohani. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: Apakah menjadi pendeta adalah panggilan kudus atau sekadar pilihan profesi dan gaya hidup religius? Pertanyaan ini menyentuh inti persoalan spiritualitas pendeta masa kini. Banyak pendeta yang tampak kehilangan daya spiritual yang sejati karena mentalitas berkekurangan (scarcity mentality) yang...

Bimbingan PJJ 22 April sd 28 April 2019


Thema : Lebih Asa Pemenang


Ogen  Roma 8 : 37-39

Roma 8 : 37 -39

8:37 Tapi i bas si enda kerina tuhu-tuhu kita lebihen asa kalak si permenang erkiteken Kristus si erkeleng ate man banta.

8:38 Sabap aku enggo tek maka la lit kai pe si ngasup nirangken kita ras keleng ate Kristus: subuk kematen tah kegeluhen, subuk malekat-malekat, penguasa-penguasa ras kuasa-kuasa i langit, subuk kai si jadi genduari bage pe kai si jadi pagin.

8:39 Subuk kai pe si i babo doni tah si i teruh doni, la lit kai pe i bas kerina si enggo ijadiken Dibata si ngasup nirangken kita ras keleng ate Dibata, e me keleng ate si cidahkenNa i bas Kristus Jesus Tuhanta.

Fakta

1.     Paulus memberikan suatu pengajaran yang paling dalam Roma pasal 8.  Termasuk penjelasannya tentang keinginan daging dan keinginan Roh.  Orang Kristen yang hidup menurut Keinginan Roh adalah  milik Kristus yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun.  Meskipun siksaan, ancaman bom dan sebagainya selalu dihadapi oleh Kristen, tapi itu tidak mampu memisahkan dirinya dengan Kristus.  Oleh sebab itu orang Kristen yang sudah dipilih TUhan lebih dari sekedar pemenang. 

2.     Ditekankan lagi oleh Paulus, termasuk kematian pun tidak akan mampu memisahkan orang Kristen dengan Kristus, termasuk juga malaekat malaekat dan penguasa penguasa  langit.  Termasuk semau kejadian saat ini dan kejadian nanti pun tidak akan ada yang mampu mengalahkanknya.

3.     Mengapa tidak ada lagi yang mampu memisahkan manusia pilihan itu dengan Kristus?  Karena Kristus sendiri yang membela dan menguatkan semua orang orang yang sudah dipilihNYA.



Makna

1.     Seluruh Motif Manusia terbagi menjadi  dua, kehendak Daging dan Kehendak Roh.   Kehendak Daging berlawanan dengan Kehendak Roh dan tidak akan bisa didamaikan.  Kehendak daging menuju maut, kehendak Roh menuju Kristus dan Kehidupan Kekal

2.      Orang Kristen yang sudah mampu mengendalikan dan mengelola seluruh motif motifnya  ke arah Kehendak Roh akan memperoleh kehidupan yang kekal, dan hidup bersama dengan Yesus Kristus. 

3.     Orang yang sudah diselamatkan Yesus Kristus dan kehidupannya dikendalikan sepenuhnya oleh Roh Kudus, maka hidupnya sudah mengatasi semua motif kehidupan daging.  JIka menang dan juara masih dalam tataran daging atau pemenuhan nafsu kedagingan, maka orang yang hidup menurut kehendak Roh tentu saja Lebih dari pemenang.   Kehendak Daging hidup menjadi pemenang.  Kehendak Roh, hidup menjadi dan menjalani kebenaran, inilah yang diakatan Lebih dari Pemenang.

4.     Maknanya,  sekali dia sudah menerima Roh dan Hidup Menurut Kehendak Roh, maka tidak ada lagi yang mampu memisahkan dirinya dari Kristus.  Kuasa apapun,  termasuk kuasa kematian pun tidak akan mampu memisahkan dirinya dari pemenang.

5.     Nas Roma ini sangat Kontekstual dekali dengan kehidupan orang Kristen saat itu di Roma, dimana orang Kristen ini dianggap sama dengan domba yang siap dipotong kapan saja.  Tapi dalam peristiwa orang Kristen dibakar hidup hidup, mereka menghadapinya dengan nyanyian pujian dan syukur kepada TUhan.

Pengkenaina

·       Perlu sekali semua kita menyelidiki hati terdalam kita masing masing untuk mengetahui apa yang membuat kita masih cenderung mengikuti kehendak daging daripada hidup menuruti kehendak Roh/Kesah Sibadia.

·       JIka hidup di dunia ini katakanlah 90 tahun, dan hidup bersama Kristus 1000 kali 1000 kali 1000 Tahun atau selama lamanya,  mengapa prilaku sehari hari kita hanya mengagungkan hidup di dunia ini?  Menuruti kehendak daging artinya    kita hanya hidup seumur daging kita.  Padahal yang kekal itu adalah Roh,bukan daging.  Marilah kita focus kepada kehidupan menurut Roh, itulah yang disebut hidup lebih sebagai pemenang.  Dan ingat juga, tidak ada pemenang tanpa perjuangan dan pengorbanan.

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025