Samsung dan LG saat ini merajai pemasaran pesawat televisi 
mengalahkan Toshiba atau Sony serta Panasonic. Yang menarik adalah 
keberhasilan TV Samsung dan TV LG (dua duanya dari Korea Selatan) 
mengalahkan Sony, Toshiba dan Panasonic bukanlah karena pesawat televisi
 produk Jepang ini memiliki cacat atau kelemahan. Namun karena Samsung 
dan LG mampu menawarkan sesuatu yang lebih tinggi untuk kepuasan 
kastemer dibanding dengan merek merek Sony, Toshiba dan Panasonic, yang 
sebelumnya merajai pasar televisi dalam negeri maupun global. Ringkasnya
 pesawat TV Korea bisa menang bukan karena pesawat TV Jepang lebih 
jelek, namun karena pesawat TV Korea ini lebih baik.
Samsung dan LG menang karena dia lebih baik, bukan karena lawan mereka 
di pasar lebih jelek. Semangat peningkatan kualitas saat ini bukan 
mencari cari kelemahan produk lawan, tapi dengan menciptakan keunggulan 
produk sendiri.
Ternyata, persaingan dalam pemasaran televisi sangat berbeda dengan 
persaingan dua calon presiden. Khususnya apa yang dilakukan oleh tim 
pasangan capres Prabowo-Hatta. Mereka bukan menciptakan sesuatu yang 
lebih baik dari Jokowi-JK, tapi sebaliknya sengaja mencari cari 
kelemahan pasangan capres lawannya. Bukti bukti yang sangat kongkrit 
bisa dilihat dari apa yang dilakukan oleh “Sang Boneka” Prabowo, Fadli 
Zon.
Fadli Zon sudah berkali kali menyerang Jokowi dengan sengaja mencari cari kelemahan Jokowi. Terakhir seperti dilaporkan oleh 
Detik.com adalah memaparkan kelemahan Jokowi sebagai Gubernur DKI.
Strategi Fadli Zon yang tentu saja direstui oleh Prabowo (atau sengaja 
Prabowo yang menciptakan, namun strategi ini dijalankan oleh Fadli Zon, 
kalau benar maka Fadli Zon adalah “Boneka” dari Prabowo) adalah mencari 
cari kelemahan Jokowi-JK sehingga terciptalah citra bahwa Prabowo-Hatta 
adalah calon lebih baik. Ciptakan kejelekan lawan supaya terlihat 
kebaikan diri sendiri. Aku lebih baik karena lawanku lebih jelek.
Ah, masa lalu. Strategi seperti ini benar benar masa lalu. Sebab 
kastemer atau rakyat sudah lebih cerdas, jadi sudah tahu. Jika anda 
memang mengangkat kebaikan produk atau “orang” Anda, maka anda berperang
 mengalahkan kebaikan orang lain, bukan mencari cari kejeleken produk 
lawan. Fadli Zon belajarlah dari Samsung atau LG.
Lalu apa sebenarnya motif utama dibalik semua “serangan” Fadli Zon ini. 
Saya yakin Fadli Zon dan seluruh tim sukses Prabowo –Hatta tahu dan 
sadar betul bahwa kejelekan dan masalah Prabowo sebenarnya lebih besar 
dan lebih prinsipil. Jika kelemahan Prabowo ini diangkat maka sulit bagi
 mereka untuk mengatasinya. Akan tetapi sikap yang sangat positif dan 
elegan ditunjukkan oleh Jokowi-JK dan seluruh tim suksesnya, mereka 
tidak mau menyerang kelemahan kelemahan Prabowo sejauh ini.
Kalau pun ada serangan Jokowi atau Jusuf Kalla dan timsesnya itupun 
hanya reaksi atas apa yang telah dilakukan oleh sebelumnya oleh pihak 
Prabowo-Hatta, khususnya apa yang sudah sering dikatakan oleh Si Fadli 
Zon. Karena prinsipnya marilah bertarung secara positif dan bersih.
Mungkin Fadli Zon dan seluruh timses Prabowo-Hatta berfikir kalau suatu 
saat nanti kelemahan kelemahan Prabowo sengaja diangkat oleh timses 
Jokowi-Hatta, maka sulit bagi mereka membela diri. Jadi lebih baik 
serang dulu Jokowi supaya mereka tidak sempat memikirkan serangan utama.
 Cari dan paparkan seluruh kelemahan Jokowi ke media sehingga mereka 
masuk dalam perangkap, lalu hanya sibuk membela diri, selajutnya lupa 
untuk menyerang Prabowo. Sengaja mereka membingkai (framing) pola 
berfikir Jokowi-JK dan timnya, dan disinilah mereka mendapatkan 
keuntungan.
Hahahaha, kiat ini saya kira salah satu kiat pertempuran kuno. Serang 
dulu lawan supaya mereka tidak mampu lagi menyerang. Fadli Zon adalah 
panglima tempur Prabowo untuk menyerang Jokowi dengan melontarkan 
kelemahan kelemahan Jokowi.
Sejauh ini Jokowi diam saja, hanya berespon sedikit namun tetap dengan 
sangat elegan. Jokowi tidak mau menyerang balik Fadli Zon, karena memang
 Fadli Zon bukanlah tandingan Jokowi. Kita harap seterusnya Jokowi tetap
 diam saja dan fokus dengan kampanye positifnya. Sedangkan Fadli Zon 
akan dihadapi oleh relawan relawan Jokowi dan JK. Fadli Zon butuh waktu 
15 tahun lagi untuk sebanding dengan Jokowi dengan catatan Jokowi 
nganggur tidak melakukan apapun. 
 
Komentar