Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

SBY Hampir Pasti Akan Menjadi Sekretaris Jenderal PBB

Peluang Presiden SBY menjadi Sekretaris Jenderal PBB Semakin besar pasca kunjungan kenegaraan yang dia lakukan Ke Inggris baru baru ini.  Terutama setelah dia menerima gelar kebangsawanan dari kerajaan Inggris. Gelar yang diterima tersebut seolah olah menjadi restu dari pemerintahan negara negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB serta persetujuan dari orang orang/keluarga berpengaruh yang ada di Inggris, Amerika Serikat, Jerman dan Perancis. Apalagi gelar yang diterimanya Knight Grand Cross in the Order of Bath adalah gelar yang sangat prestisius.  Gelar yang sama pernah juga diberikan kepada Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dan Presiden Prancis Jacques Chirac




Saat mengunjungi New York pada bulan September tahun ini dalam peringatan ulang tahun ke 67 PBB, sempat mengemuka issu bahwa SBY mengincar kursi Sekretaris Jenderal PBB pasca jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014 nanti.  Saat diwawancarai  oleh wartawan, SBY mengatakan tidak.  Dia menambahkan bahwa setelah jadi Presiden dia akan mendukung siapapun yang nantinya terpilih sebagai penerusnya.






Pada saat itu SBY menolak mungkin karena dia belum begitu yakin akan didukung. Namun setelah mendapat gelar kebangsawanan dari Kerajaan Inggris pandangannya mungkin berubah karena gelar itu adalah bentuk dukungan yang paling nyata terhadap sosok SBY.


SBY memang terlihat cukup dekat dengan Amerika Serikat dan Inggris, sebab sejak masih aktif sebagai Militer SBY pernah beberapa waktu tinggal di Amerika, saat dia sekolah di Sekolah Militer yang sangat terkenal yaitu West Point.  Saat mengikuti pendidikan di West Point SBY menyempatkan diri juga untuk kuliah dan berhasil mendapat gelar S2 nya di negeri Paman Sam.




Kelebihan lain dari SBY adalah kemampuannya berbahasa Inggris, sehingga jika dia terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PBB, dia tidak akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan Bangsa manapun atau lembaga manapun.  SBY juga terkesan cukup cerdas dan santun dalam berkata kata serta bertindak.





Negara Indonesia pun akan semakin harum di dunia international, dan SBY adalah orang Indonesia pertama yang menjadi pejabat tertinggi di Organisasi Bangsa Bangsa.  Pendeknya banyak keuntungan (pencitraan) yang akan didulang negara kita.


Namun demikian ada juga ruginya, dimana Indonesia akan semakin dekat dan akhirnya semakin terikat dan semakin tergantung dengan organisasi organisasi dunia seperti PBB, World Bank atau International Monetary Fund (IMF).  Namun walau bagaimanapun  menjadi Sekretaris Jenderal PBB adalah sebuah prestasi yang paling tinggi.  Dengan demikian SBY diharapkan untuk mempertimbangkan kembali penolakannnya untuk suatu saat menjadi Sekretaris PBB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025