Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Suara Orang Kristen Lebih Memihak RE Nainggolan Daripada Effendi Simbolon

Keputusan Partai Demokrat untuk mengadakan Perayaanh Natal secara nasional di Sumatra Utara, tepatnya di Tanah Karo adalah sebuah program yang sangat positif untuk meraih simpati umat  kristiani di Sumatra Utara.   Perayaan Natal yang akan diadakan  pada bulan Januari 2013 ini tentu saja  akan menambah kekuatan Partai Demokrat untuk memenangi Pilkada Gubernur Sumatra Utara yang akan dilakukan dua bulan berikutnya yaitu pada bulan Maret 2013.



Meskipun penetapan tempat dan waktu perayaan Natal ini sarat dengan muatan politik, namun walaubagaimanapun akan mempunyai dampak yang sangat baik  untuk meraih citra positif  bagi Partai Demokrat.  Sebab perayaan Natal bagi nurani Kristen adalah sebuah peristiwa terpenting dalam kehidupan, sehingga akan diaminkan sebagai suatu bentuk kepedulian dan kebersamaan.  Natal utnuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus Sang Penebus Manusia  adalah Roh dari jiwa jiwa kehidupan umat kristiani.



Apapun yang Anda katakan, apapun yang Anda lakukan, dan apapun yang Anda janjikan akan percuma kalau Roh dan Jiwa kekristenan itu tidak ditinggikan.  Dan 30 persen penduduk Sumatra Utara, mayoritas suaranya bisa saja dialihkan untuk mendukung  pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat, yaitu Amri Tambunan (Bupati Kabupaten Deli Serdang) dan  RE Nainggolan (mantan Sekretaris Daerah Sumatra Utara yang beragama Kristen).



Jika Amri Tambunan (muslim) bisa meraih 15 persen saja suara dari pemilih beragam Islam yang  prosentase nya 65 % dari sekitar 11,5 juta pemilih, dan RE Nainggolan bisa mendapatkan 25 % dari pemilih beragama Kristen (30 % dari 11,5 juta pemilih beragama Kristen Protestan dan Katolik) maka pasangan ini akan mendapatkan suara terbanyak.  Dan besar kemungkinan akan terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Utara untuk periode 2013 sampai 2018.



Suara pemilih beragam Islam akan diperebutkan  oleh 4 pasang calon sedangkan suara pemilih beragam Kristen dan Katolik hanya dibagi kepada dua pasang Calon.   Calon yang lain yang beragama Kristen selain RE Nainggolan adalah Efendi Simbolon yang dicalonkan oleh PDIP. Jelas sekali suara mayoritas Kristen  akan diberikan kepada RE Nainggolan karena memang namanya lebih dikenal di Sumatra Utara dibandingkan dengan Effendi Simbolon.  Meskipun sama sama berasal dari etnis Batak Toba,  RE Nainggolan lebih dikenal, karena seluruh kariernya berada di Propinsi Sumatra Utara.  Sedangkan Effendi Simbolon selama ini dikenal sebagai salah seorang Pengurus Pusat PDIP.   Politisi yang terkesan sangat dekat dengan Taufik Kiemas namun kurang begitu dekat dengan Megawati Soekarnoputri.



Ada kisah  menarik yang lain tentang RE Nainggolan dengan Effendi Simbolon.  Pada awalnya  RE Nainggolan sebenarnya  bermaksud memakai Partai PDIP sebagai kenderaan politiknya untuk maju sebagai calon Gubernur Sumatra Utara.  Dia sudah mendekatkan diri dengan waktu yang cukup lama serta mengikuti semua syarat dan tahapan untuk maju sebagai calon dari PDIP.  Termasuk mengikuti Fit And Propper Test yang dilakukan oleh PDIP Pusat.  Namun tiba tiba  nama RE Nainggolan dicoret dari daftar calon yang akan dimajukan PDIP.  Keluarlah nama Effendi Simbolon  yang sama sekali tidak dikenal di Sumatra Utara.





Banyak pengamat yang mengatakan bahwa penetapan Effendi Simbolon sebagai calon Gubernur Sumatra Utara  dari PDIP adalah sebuah blunder.  Bahkan sebagian pengamat yang lain termasuk beberapa pengurus  DPC PDIP di Sumatra Utara mengatakan bahwa  PDIP Pusat tidak mampu menangkap  aspirasi  Sumatra Utara. Uniknya adalah kecepatan Partai Demokrat dalam menangkap dan menampung RE Nainggolan yang mempunyai elektabilitas yang cukup tinggi.



RE Nainggolan yang terkenal sangat santun dan rendah hati  segera dipasangkan dengan Amri Tambunan  yang diusung oleh Partai Demokrat.  Di Sumatra Utara nampaknya strategi Parati Demokrat lebih hebat dibandingkan dengan PDIP.  Padahal  PDIP lebih mengakar di Sumatra Utara dibandingkan dengan Partai Demokrat, khususnya pada kantong kantong umat Kristen.




Pada  Pilkada Gubsu tahun 2013  ini  semua kandidat melakukan program yang lebih cerdas dan lebih logis untuk meraih simpati calon pemilih  yang pada kenyataannya lebih selektif dalam memilih.  Kita mengharapkan agar seluruh proses Pilkada sampai penetapan  Gubernur terpilih bisa berlangsung dengan aman, damai serta dewasa dalam berpolitik.  Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023