Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

MAZMUR

Mazmur adalah kata kata paling indah yang mungkin diucapkan manusia untuk menyatakan pujian terhadap kebesaran dan kemuliaan Allah. Mazmur muncul dari Tuhan sendiri, saat hati manusia diliputi oleh kuasa, perasaan dan pemikiran dari TUHAN. Mazmur tidak muncul dari hati dan pikiran manusia yang masih diliputi oleh perasaan kemanusiaannya, tapi mazmur muncul ketika seluruh perasaan dan pemikiran manusia tertuju kepada TUHAN. Mazmur yang ditulis sekitar abad 7 atau 8 sebelum masehi, akhirnya dinyanyikan dan diucapkan kembali Yesus Kristus. Bahkan banyak Mazmur yang ditulis adalah menjadi perkataan atau kehidupan Yesus kristus sendiri.

Kita ambil contohnya : Saat Kristus ada di kayu salib, pada detik detik menuju kematianNya, dia mengucapkan dalam Matius 27 : 46

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?


Sama persis dengan Mazmur 22 : 2

Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

Dan masih sangat banyak lagi, apa yang tertulis di Mazmur diucapkan kembali oleh Yesus Kristus, atau apa yang ditulis di Mazmur menuju kepada cara hidup atau kehidupan Yesus Kristus.

Dan sampai sekarang pun membaca mazmur dilakukan dengan penghayatan dan pengakuan serta pemujaan yang sangat dalam. Orang Yahudi pada awalnya membaca Mazmur dengan berirama. Dan membaca mazmur dengan berirama disebut dengan Tehila, atau bahasa Arabnya Tahlil. Saat bertehila atau bertahlil maka perasaan dan pikiran manusia berada dalam keadaan yang sangat konsentrasi, khusuk atau khikmad. Lalu diliputi dengan sukacita yang amat besar dan dalam.



Ketika di Taize Prancis, saya mendapat satu lagu baru yang lagunya sangat Bagus sekali, dan menurut saya muncul karena perasaan bermazmur kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Laudate Omnes Gentes
Laudate Dominum


Nas khotbah minggu tanggal 26 Agustus kemarin diambil dari Mazmur 34 : 15-22. Coba simak dan renungkan dua ayat pertama.

Di ayat 15 dikatakan : jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya. Ayat ini bukanlah datang dari pemikiran Filsafat, atau perenungan seorang manusia. Akan tetapi ayat ini datang dari Tuhan sendiri, dan yang pertama menjalankan ayat ini sebagai perintah Tuhan adalah Tuhan Yesus sendiri bukan? Sebab selama hidupnya di dunia ini, Tuhan Yesus selalu menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik. Termasuk saat Dia di sebuah pesta pernikahan di Kana, tatkala IbuNya Maria memintaNya menolong tuan rumah yang kehabisan anggur. Pada awalnya Yesus berkata bahwa waktunya belum sampai, namun belakangan Dia melakukan mujijat, merubah air menjadi anggur. Sebuah perbuatan baik yang sangat mengejutkan. Dan selanjutnya selama hidupNya Yesus Kristus melakukan perbuatan yang baik kepada semua orang, setiap saat mencari dan mendapatkan perdamaian.

Lalu kita lihat ayat 16 : Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong. Dari mana Daud sang penulis Mazmur pasal 34 mengetahui bahwa Tuhan punya mata dan telinga? Sebab saat perjanjian Lama, Tuhan Allah hanya dapat dipahami oleh manusia sebagai yang maha agung, maha suci bahkan namaNya pun tidak bisa disebutkan sembarangan oleh Orang Yahudi. Nah, dalam ayat ini Daud tiba tiba mengatakan Tuhan mempunyai mata yang tertuju kepada orang benar, dan telinga yang diarahkanNya mendengar teriak minta tolong?

Tuhan yang bertelinga dan bermata adalah Yesus Kristus bukan? Jadi ayat ini menunjuk kepada Yesus Kristus yang lahir 700 tahun kemudian setelah Daud mengucapkan mazmur ini. Dan benar bahwa Mata Yesus selalu tertuju kepada orang benar, dan telinganya mendengar teriakan minta tolong semua orang yang penuh kesesakan.

Bagaimana membaca mazmur secara pribadi? Kesulitan kita di jaman modern ini adalah pikiran kita sudah terlalu banyak diisi oleh pikiran pikiran duniawi. Sebab dari yang kita dengar, yang kita lihat, yang kita alami, yang kita lakukan adalah hal hal duniawi. Hal hal duniawi selalu diwarnai dengan kecemasan, ketakutan, iri hati, egoisme, berita berita bohong, penipuan, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, keserakahan. Semua itu mengisi otak dan perasaan kita, sehingga kita tidak mampu lagi bermazmur dengan pikiran terbuka dan pikiran “gelas kosong” sehingga otak dan kesadaran kita dipenuhi oleh perkataan yang datang dari Tuhan.

Bayangkanlah kaset, atau Compact Disc yang penuh dengan lagu lagu dangdut atau data data. Tidak mungkin diisi lagi dengan lagu gereja lagu rohani bukan? Supaya kaset atau CD tadi bisa diisi dengan lagu baru atau lagu rohani maka, lagu dangdutnya harus dibuang, atau data data lamanya dibuang.

Demikian juga pikiran kita, untuk dapat diisi dengan mazmur dan perkataan Tuhan, maka kita harus bersedia terlebih dahulu membuang semua pikiran dan perasaan yang datang dari pengalaman pengalaman masa lalu. Pikiran dan perasaan egoisme, ketakutan, sakit hati, dendam dan semuanya harus dibuang terlebih dahulu. Dan kita benar benar mengarahkan mata dan telinga kita serta semua tindakan perbuatan kita hanya kepada Tuhan saja. Dan Mazmur akan diberikan Tuhan. Jika Anda bersemangat dan senang membaca Mazmur, satu pasal satu hari, maka itu karena Tuhan Yesus memberkati Anda. Selamat bermazmur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023