Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Menjewer Di Depan Orang Banyak Tidak Sesuai Dengan Prinsip Human Relation

Sebuah peristiwa yang meruntuhkan hubungan antar manusia (Human Relation) terjadi di Medan Sumatra Utara.  Sebagaimana diberitakan secara luas di media media sosial dan media online, bahwa seorang pelatih dipanggil kedepan panggung untuk dijewer lalu kemudian diusir oleh gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi.

Media besar seperiti Kompas online pun ikut memberitakan peristiwa ini. Kompas.com memberitakan seperti kutipan dibawah ini :

Pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang, dijewer oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Peristiwa ini terjadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubernur di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (27/12/2021). Kala itu tengah berlangsung acara penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih Sumut yang berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX. Tak cuma dijewer, pria yang kerap disapa Choki itu juga diusir oleh Edy.

Atas kejadian itu, Khoiruddin Aritonang dikatakan masih merasa kesal.

Atas kejadian itu, Choki masih kesal dengan sikap Edy Rahmayadi tersebut. "Baru kali ini lihat pemimpin, orang tidak tepuk tangan (saat) dia cakap, dia marah," ujarnya, Selasa (28/12/2021).

 Berita secara lengkap bisa dibaca disini.

Penulis buku How To Win Friends and Influence People, Dale Carnegie menggagas 30 Prinsip Hubungan Antar Manusia (Human Relation Principles) dan satu diantaranya, “Selamatkanlah muka orang lain” atau Let the other person save face  Buku ini masih dibaca sampai sekarang, dan banyak pihak mengakui akan kebenaran prinsip ini.

Sumber Photo : https://bobby-c-blog.com/how-to-win-friends-and-influence-people/

Nah jika mengacu kepada prinsip diatas, maka apa yang dilakukan oleh Gubernur Edy Rahmayadi  tidak pas, atau melanggar prinsip human relation atau prinsip hubungan antar manusia.  Sebab apapun yang menjadi alasan dipanggil, dijewer didepan umum serta diusir dengan suara lantang dari pertemuan, maka Khoiruddin Aritonang sudah merasa kesal, malu dan marah.  Prinsip Human Relation adalah sumber etika dalam memperlakukan orang lain. Dan tujuan memperlakukan secara prinsip adalah menimbulkan rasa senang orang lain, yang selanjutnya akan menguatkan hubungan baik.

Nah, untuk memperbaiki hubungan baik jika sudah terjadi seperti ini hanya satu, tidak ada yang lain yaitu minta maaf.  Gubernur Edy Rahmayadi menurut saya harus minta maaf kepada Khoiruddin Aritonang bukan memberi alasan alasan untuk membenarkan tindakannya secara logis.  Sebab hubungan baik bukan masalah logis, tapi masalah hati. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025