Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Perubahan selalu memerlukan
energi dan mempunyai tujuan. Tidak ada
perubahan yang tidak mempunyai tujuan, dan tidak ada perubahan yang tidak
memerlukan energi. Demikian juga ketika Firman atau Kata, berubah menjadi
manusia pasti ada energi yang dibutuhkan dalam perubahan itu, dan pasti ada
juga tujuannya. Sekalak anak perana
berubah status menjadi mamre, pasti memerlukan energi dan juga tujuan. Ketika
FIRMAN atau Perkataan berubah menjadi manusia, ini sesuatu yang sangat tidak
masuk akal dan perubahan ini memerlukan energi yang sangat besar, yang tidak
bisa dilakukan oleh siapapun. Kata
menjadi manusia, dari sisi makna kata pun sangat berbeda.
Kata menjadi manusia hanya
bisa dilakukan oleh ALLAH sendiri, sebab KATA itu pun milik ALLAH, dan tujuan
perubahan itu adalah supaya ALLAH bisa ada / hadir di tempat dimana DIA
mengalami perubahan itu. Maka dikatakan
tadi Firman berubah menjadi manusia supaya DIA bisa hadir bersama manusia. Apa tujuan kehadiran NYA di tengah
manusia? Apakah menakut nakuti, apakah
membodoh bodohi, apakah menyusun teka teki apakah bermain petak umpet, atau sengaja
membuat kebingungan manusia ? Ternyata
bukan. Tujuan DIA hadir di tengah tengah
manusia adalah untuk menampakkan Kemuliaan ALLAH dan menyatakan kasih karunia.
DIA adalah manusia yang berasal dari KATA/FIRMAN. Maka DIA lah Kata itu. Mana lebih dahulu
ada Kata atau Manusia ? Yohanes Pembaptis
menjelaskan tentu KATA itu lah yang duluan ada, sebab KATA itulah yang menciptakan segala sesuatu. Itulah
sebabnya Yohanes Pembabptis mengatakan bahwa DIA ada sebelum aku. Memang Dia belakangan datang daripada aku,
tapi Dia sudah ada jauh sebelum aku ada.
KATA itu menunjukkan kemuliaan
ALLAH, KATA yang sudah berubah bentuk
menjadi manusia itu pun tetap menunjukkan kemuliaan ALLAH. Selamanya DIA akan menunjukkan dan
menghadirkan kemuliaan ALLAH.
ALLAH YANg menjadi manusia itu akan lebih mudah dipahami dan
dikenal manusia, apalagi kalau DIA bisa berbicara dalam Bahasa manusia. Jika ada kayu yang sangat tinggi dan dan
besar akan mudah dipahami kalau kayu itu bisa menjelaskan dirinya sendiri.
Bagaimana kita memahami buaya, harimau atau gajah ? Buaya , harimau atau gajah itu sendiri
merubah dirinya menjadi manusia dan bercerita kepada manusia dan menjelaskan
manusia. Apa isi kado yang tertutup rapat, dan mengapa kado itu ada ? Tentu kado itu sendiri lah yang menjelaskan
nya supaya lebih mudah dipahami, dan kita bisa mengetahui mengapa dia menjadi
kado. Atau si pembuat kado itu lah
menjelaskan dirinya sendiri…
ADA yang menggagas perubahan KATA menjadi FIRMAN itu, yang ALLAH
sendiri. Dan tujuannya hanya satu menunjukkan
Kasih Karunia ALLAH.
ALLAH tak mungkin dilihat manusia, kecuali ALLAH itu menjadi manusia. Dan ALLAH yang telah menjadi manusia itu
tentu saja menjadi sumber informasi mengenai ALLAH itu sendiri. Wajah ALLAH adalah Wajah Yesus… KArakter
Allah adalah KARAKTER YESUS, KARENA YESUS PADA AWALNYA BERSAMA ALLAH sebagai
Firman ALLAH. Melihat Yesus tentu saja
Melihat ALLAH.
Implementasi
Kelahiran Yesus, adalah proses merubah KATA menjadi
manusia. Yesus adalah kata yang telah
menjadi manusia, Yesus adalah Kasih Karunia, Kasih setia ALLAH kepada manusia. Menerima Yesus adalah menerima Firman atau
Kata Kata ALLAH. Menjadi serupa dengan
Yesus artinya menerima Yesus, menerima FIRMAN dalam tubuh kita. Menjadi serupa dengan Yesus, dalam
menunjukkan Kasih Karunia Allah menjadi mudah kalau hidup kita dipenuhi oleh
FIRMAN TUHAN.
Manusia penuh belas kasihan dan kasih karunia adalah Manusia yang dipenuhi oleh FIRMAN. Kita harus menambahkan FIRMAN kedalam diri kita, supaya kita bisa menjadi manusia yang penuh kasih karunia.
Komentar