Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

FIRMAN Menjadi MANUSIA

    

     

Perubahan selalu memerlukan energi dan mempunyai tujuan.  Tidak ada perubahan yang tidak mempunyai tujuan, dan tidak ada perubahan yang tidak memerlukan energi. Demikian juga ketika Firman atau Kata, berubah menjadi manusia pasti ada energi yang dibutuhkan dalam perubahan itu, dan pasti ada juga tujuannya.  Sekalak anak perana berubah status menjadi mamre, pasti memerlukan energi dan juga tujuan. Ketika FIRMAN atau Perkataan berubah menjadi manusia, ini sesuatu yang sangat tidak masuk akal dan perubahan ini memerlukan energi yang sangat besar, yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun.  Kata menjadi manusia, dari sisi makna kata  pun sangat berbeda. 

 

Kata menjadi manusia hanya bisa dilakukan oleh ALLAH sendiri, sebab KATA itu pun milik ALLAH, dan tujuan perubahan itu adalah supaya ALLAH bisa ada / hadir di tempat dimana DIA mengalami perubahan itu.  Maka dikatakan tadi Firman berubah menjadi manusia supaya DIA bisa hadir bersama manusia.  Apa tujuan kehadiran NYA di tengah manusia?  Apakah menakut nakuti, apakah membodoh bodohi, apakah menyusun teka teki apakah bermain petak umpet, atau sengaja membuat kebingungan manusia ?  Ternyata bukan.  Tujuan DIA hadir di tengah tengah manusia adalah untuk menampakkan Kemuliaan ALLAH dan menyatakan kasih karunia.


Sumber Photo : Firman Menjadi Manusia | Khotbah I Ketut Gana - YouTube

 

DIA adalah manusia yang berasal dari KATA/FIRMAN.  Maka DIA lah Kata itu. Mana lebih dahulu ada   Kata atau Manusia ? Yohanes Pembaptis menjelaskan tentu KATA itu lah yang duluan ada, sebab KATA  itulah yang menciptakan segala sesuatu. Itulah sebabnya Yohanes Pembabptis mengatakan bahwa DIA ada sebelum aku.  Memang Dia belakangan datang daripada aku, tapi Dia sudah ada jauh sebelum aku ada.   KATA itu menunjukkan kemuliaan ALLAH, KATA  yang sudah berubah bentuk menjadi manusia itu pun tetap menunjukkan kemuliaan ALLAH.  Selamanya DIA akan menunjukkan dan menghadirkan kemuliaan ALLAH.

 

ALLAH YANg menjadi manusia itu akan lebih mudah dipahami dan dikenal manusia, apalagi kalau DIA bisa berbicara dalam Bahasa manusia.  Jika ada kayu yang sangat tinggi dan dan besar akan mudah dipahami kalau kayu itu bisa menjelaskan dirinya sendiri. Bagaimana kita memahami buaya, harimau atau gajah ?  Buaya , harimau atau gajah itu sendiri merubah dirinya menjadi manusia dan bercerita kepada manusia dan menjelaskan manusia. Apa isi kado yang tertutup rapat, dan mengapa kado itu ada ?  Tentu kado itu sendiri lah yang menjelaskan nya supaya lebih mudah dipahami, dan kita bisa mengetahui mengapa dia menjadi kado.   Atau si pembuat kado itu lah menjelaskan dirinya sendiri…




 

ADA yang menggagas perubahan KATA menjadi FIRMAN itu, yang ALLAH sendiri.  Dan tujuannya hanya satu menunjukkan Kasih Karunia ALLAH. 

 

ALLAH tak mungkin dilihat manusia,  kecuali ALLAH itu menjadi manusia.  Dan ALLAH yang telah menjadi manusia itu tentu saja menjadi sumber informasi mengenai ALLAH itu sendiri.  Wajah ALLAH adalah Wajah Yesus… KArakter Allah adalah KARAKTER YESUS, KARENA YESUS PADA AWALNYA BERSAMA ALLAH sebagai Firman ALLAH.  Melihat Yesus tentu saja Melihat ALLAH.   

 

Implementasi

 

Kelahiran Yesus, adalah proses merubah KATA menjadi manusia.  Yesus adalah kata yang telah menjadi manusia, Yesus adalah Kasih Karunia, Kasih setia ALLAH kepada manusia.  Menerima Yesus adalah menerima Firman atau Kata Kata ALLAH.  Menjadi serupa dengan Yesus artinya menerima Yesus, menerima FIRMAN dalam tubuh kita.  Menjadi serupa dengan Yesus, dalam menunjukkan Kasih Karunia Allah menjadi mudah kalau hidup kita dipenuhi oleh FIRMAN TUHAN.

Manusia penuh belas kasihan dan kasih karunia adalah Manusia yang dipenuhi oleh FIRMAN.  Kita harus menambahkan FIRMAN kedalam diri kita, supaya kita bisa menjadi manusia yang penuh kasih karunia.

     “Tubuh lah Kristus ibas pusuhndu”  sering kita dengar dalam ucapan ucapan  selamat natal "Tubuh lah Kristus dalam hati ndu" yang mempunyai  maksud, kita     harus mengisi Firman Tuhan kedalam tubuh kita. Menghayati Natal, dan menyongsong kehidupan dengan lebih pasti dan gemilang kita lakukan dengan mengisi tubuh kita dengan FIRMAN TUHAN.  Marilah kita lebih rajin mengisi hidup kita, otak dan pusuh kita dengan FIRMAN TUHAN.

   Mari kita lebih berdisplin dan lebih berkomitmen mengisi hidup kita dengan FIRMAN TUHAN.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024