Featured Post

Wartawan dan Assessor

Gambar
Membedakan Investigative Reporting dan Assessment Reporting: Antara Negative Thinking dan Positive Thinking Pendahuluan Dalam dunia profesional, baik jurnalisme maupun asesmen memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan pengambilan keputusan. Namun, investigative reporting (pelaporan investigatif) dan assessment reporting (pelaporan asesmen) berbeda secara mendasar dalam pendekatan, tujuan, dan paradigma berpikir yang digunakan oleh para pelakunya. Artikel ini mengulas perbedaan keduanya dengan menekankan pada orientasi berpikir — negatif versus positif — yang melandasi masing-masing praktik profesional. 1. Investigative Reporting: Mencari Fakta di Balik Fakta Investigative reporting adalah bentuk jurnalisme mendalam yang berupaya mengungkap hal-hal tersembunyi di balik peristiwa atau kebijakan publik. Ia dilakukan oleh wartawan profesional yang memiliki kompetensi dalam pengumpulan data, wawancara kritis, verifikasi, dan penulisan dengan standar etika jurnalistik tinggi (d...

Catatan PJJ 6 – 12 September 2020 Tambahan. Jika ingin bersukacita seumur hidup, maka berlombalah.

 1 Timotius 6:11-14.

Thema :Erlumbalah Asa Gehehndu.

 

6:11     Tapi kam, o suruh-suruhen Dibata, tadingkenlah si enda ndai kerina. Usahakenlah ndalanken si ngena ate Dibata, tutus ersembah man baNa, tetap ernalem ku Ia, cidahken keleng atendu, megenggeng dingen lemah lembut!

6:12     Erlumbalah asa gegehndu i bas perlumban kiniteken, guna ndatken kegeluhen si tuhu-tuhu man gunandu. Sabap guna kegeluhen si e me maka ipilih Dibata kam asum iakukenndu kinitekenndu i lebe-lebe nterem saksi.

6:13     I lebe-lebe Dibata, si mereken kegeluhen man si nasa lit bage pe i lebe-lebe Kristus Jesus, si erbahan pengakun si tuhu-tuhu i lebe-lebe Pontius Pilatus, kukataken man bandu gelah

6:14     ikutkenlah pedah-pedah e dingen jagalah gelah tetap bersih dingen la ceda, seh ku warina Tuhanta Jesus Kristus reh peduakaliken

FAKTA

1.     Perikop ini kaya sekali secara teologis.  Paulus menekankan kepada Timotius bahwa dirinya berbeda, dirinya unik selaku suruh suruhen Tuhan.  “Perayaken  Nggeluh “ Timotius selaku suruh suruhen Tuhan bukan lagi soal dunia, tapi menjalankan singena ate Dibata.

2.     Paulus memasukkan kata “erlumba atau berlomba” di dalam penggembalaan ini, namun dia tambahi penjelasannya, “perlumbaan kiniteken”, Perlombaan Iman.  Ini sangat menarik, bagaimana mungkin Iman diperlombakan, uga banci kiniteken ilumbaken?  Sebab Iman, kiniteken sangat personal, sangat pribadi, sangat misteri.  Lalu kata Paulus ilumbaken.  Uga lah ban ngukursa?  Janah ise si ngasup jadi jurina???

3.     Paulus lalu menekankan makna yang lain yang berkaitan dengan itu yaitu tentang pengakun, confession.  Keterpilihan seseorang jadi suruh suruhen Dibata, dimulai saat ia mengakukan imannya, di depan jemaat.  Sama seperti pengakuan Kristus di depan Pontius Pilatus.  Dan pengakun itu lah yang harus dijalankan apapun tantangannya dan apapun risiko yang mengikutinya.  




ARTI dan Makna

1.     Menjadi suruh suruhen Tuhan adalah sebuah pilihan dan keputusan yang sangat tinggi makna dan nilainya dalam kehidupan.  Menjadi suruh suruhen Tuhan artinya dengan segala kesadaran, bersedia untuk melupakan/meninggalkan cara pandang dan cara hidup duniawi.  Fokus kepada Tuhan.

2.     Perlombaan iman tidak bisa dilakukan dengan setengah hati, asal asalan, tapi harus dengan sepenuh hati dan segenap jiwa .

3.     Pemenang lomba kiniteken  adalah setiap orang yang mampu mengedepankan menomor satukan, mengutamakan dalam dirinya, paradigma, perbuatan, kebiasaan dan karakter Dibata, dengan  mengalahkan persepsi dunia.  Emaka sindalanken pedah Dibata selaku kelanjutan kesaksianna (peridiken/ngawanken) ibas kegeluhenna seh ku ujung geluhna, ia me pemenang ibas lomba kiniteken e. .  Paulus  sendiri memakai paradigma “hidup adalah Kristus dan mati adalah untung" kepada dirinya.  Dan ketika dia mau menghembuskan nafas terakhirnya Paulus megklaim  dirinya sudah memenangkan perlombaan itu.



PENGKENAINA

1.     Semua anak Tuhan, suruh suruhen Tuhan, yang sudah menerima baptisan dan bersaksi didepan jemaat sebenarnya sudah ikut dalam perlombaan paling penting dalam hidup, perlombaan yang lebih penting daripada Olympiade atau kejuaraan dunia, yaitu perlombaan kiniteken.  Tapi kita berlomba dengan diri kita sendiri.

2.     Perlobaan yang kita ikuti tidak bisa  dilakukan dengan setengah hati atau asal asalan, tapi harus sepenuh hati dengan segenap jiwa atau dengan totalitas tenaga dan upaya yang kita miliki.  

3.     Rahasia kegembiraan dalam hidup adalah lomba, lihat saja dalam lomba apapun maka semua peserta nya penuh dengan sukacita.  Perlombaan dalam iman dan kiniteken akan membuat manusia itu bias merasakan kesenangan yang paling tinggi yang mungkin dirasakan manusia. Berlombalah.  Bersukacitalah dengan lomba yang kam dan kita ikuti semua.  Mari kita erlumba asa gegehta, Amin dan  Puji Tuhan.

Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025