Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Kaburnya Si Raja Hoaks

Bahwa sejak  dua ribu tahun yang lalu Si raja dari segala raja hoax sudah memainkan strateginya.  Suatu saat dia ingin menjatuhkan Pemimpin Jujur (PJ) dengan siasat hoax nya.  Yang dia hadapi sebenarnya pemimpin super lembut, yang hidupnya sangat sederhana penuh kerendahan hati,  serta  sangat dekat dengan rakyat paling bawah.   Cara berpakaiannya pun dan sangat simpel, dan dalam pengembarannya selalu bermalam di mana malam tiba.   Dia tidak takut mendatangi  tempat tempat paling kecil dan terpencil .
Dalam kisah itu Sang Pemimpin Jujur (PJ)  baru saja selesai mengadakan ibadah sucinya, berpuasa dan berdoa kepada PenciptaNYA selama 40 hari dan 40 malam.   Dengan siasat paling dahsyat si Raja Hoax (RH) pun mulai melemparkan berita berita Hoax nya, langsung berhadap hadapan dengan PJ.  Tidak melalui WA, tidak melalui Instagram, FB atau Youtube.  Melalui koran dan majalah  apa lagi.  Si Raja Hoax langsung menuju titik paling mematikan ke posisi PJ.

RH  : "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti"   ( Si Raja Hoax ini berfikir, dia kan puasa 40 hari dan 40 malam, pasti dia dalam keadaan lapar super berat)
PJ    : "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(Woooooww, si pemimpin jujur tidak bereaksi terhadap suruhan si Raja Hoax, tapi menyampaikan sebuah filosofis kehidupan yang mengandung kebenaran tertinggi.  Konon perkataan si PJ ini sering dikutip sampai saat ini.  Salah satu nya oleh Matsushita,   " Manusia hidup tidak dari roti saja, manusia perlu music.  Lantas saat itu dia ciptakan Walkman yang sangat legendaries itu, sampai dibabak belurkan dan dihancurkan oleh MP3 dan Spotify )    
Catatan Kompasianer :  ya berita hoax lah  yang dilontarkan si RH.  Masak roti terbuat dari batu,   roti paling enak di dunia ya, dibuat dari Gandum atau tepung roti.  Kalau di Karo ada  Cimpa tuang. atau Roti Kosong, yang kalau dicelupka ke kopi susu rasanya seperti Roti Surga.   Hahahaha
Gagal pada hoax yag pertama, si RH melanjutkan ke hoax yang lebih dahsyat ke   hadapan si PJ (Sorry ini bukan Pak Jokowi  ya, hahahahahahhaha)
RH   :  RH membawa PJ ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu".
PJ   :  "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu! (singkat jawaban PJ, namun sangat mematikan.  Si RH gagal total untuk kedua kalinya,  hanya dengan sebuah jawaban sederhana, apa adanya.  Hanya beberapa potong kata yang dirangkai)
Catatan Kompasianer :  Raja Hoax ini di satu sisi hebat  sekali cara berfikirnya, maju beberapa langkah. Seolah olah pada hoax yang kedua ini tidak ada kepentingannya sama sekali, tidak ada upayanya untuk memuliakan dirinya sendiri.  Tapi dibalik itu ternyata,  jika si PJ mengikutinya maka dia sudah masuk kedalam Frame si RH.  Teori teori Konspirasi nampaknya berguru kepada si RH ini ya.    Tapi kali ini pun belum berhasil, maka dilontarkan Hoax yang ketiga.
RH  :  Kemudian RH  membawa PJ  ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada PJ  semua kerajaan dunia dengan kemegahannya  dan berkata kepada PJ  :  "Semua itu akan kuberikan kepada mu wahai PJ, jika Engkau sujud menyembah aku."
(Sadar dirinya sudah dua kali gagal dan kalah dalam siasat hoax nya,  dalam keadaan dirinya yang sudah super malu, dan super emosi si RH ini melontarkan mortir hoax nya yang paling jitu dan langsung mengarah terhadap keinginan pribadi) .  
PJ  :  "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
(Pada kesempatan yang ketiga ini si PJ sudah keluar dari kelembutan beralih kepada ketegasan yang menggelora dan sangat powerful.  Tidak saja dia menolak ajakan dalam hoax yang ketiga ini, bahkan dia menguliti dan membuka identitas sebenarnya dari si RH itu sendiri.   Ada kuasa yang teramat dahsyat  yang bersumber dari kejujuran, kesederhaan dan motif terdalam dari panggilan kepemimpinannya.  Buka untuk dirinya dan keluarganya, tapi melulu untuk mengasihi dan melakukan yang terbaik untuk seluruh pengikutnya). 
Catatan Kompasianer.  Terbukalah semua  pada hoax yang terakhir ini, bahwa resultante dari semua hoax yang dilontarkan adalah satu.  Dia berkuasa, dia disembah, dia dipuja, dia mengatur, dia melakukan apa saja hanya untuk dirinya sendiri.  Ujung ujung dari semua hoax itu hanya satu kemenangan diri nya sendiri.  Dan seandainya dia menang, apa yang terjadi ? Kemungkina besar dia akan membantai semua pengikutnya, dan melakukan mesbah penyembahan darah.  
Banyak orang berkata bahwa Gerakan PKI pada tahun 65 dan pembantaian  selanjutnya (jutaan orang dituduh dan menjadi korban) adalah Mesbah Penyembahan untuk si Raja Hoax.  Di bagian akhir dari kisah itu ditulis : Lalu Iblis meninggalkan Dia
Kemana perginya si Raja Hoax itu ?  Sebab dalam kisah itu tidak dilanjutkan kemana dia pergi mengembara.  Mungkin kah dia ada di Indonesia saat ini?  Jangan jangan,  melihat dan mendengar begitu  marak nya berita berita Hoax saat ini, bisa  saja dia ikut bermain aktif dan melontarkan berita berita hoax nya untuk meraih kemenangan.   
Nah jika memang dia ada di Negara ini, mari kita lawan semua hoax itu dengan kesabaran, ketenangan, kecerdasan dan keyakinan.  Terakhir dengan ketegasan dan bentakan.   Salam. Analgin Ginting,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024