Banyak orang terkejut, mengapa pada akhirnya Ahok
memilih jalur politik untuk Pilkada Gubernur DKI Jakarta, padahal dia sudah
didukung oleh lebih dari 1 juta KTP lewat jalur independen. Akibat keputusannya tersebut sebagian bisa
menerima dan memahami serta tetap antusias mendukung Ahok, dan tidak sedikit
yang mencibir bahkan menilai Ahok tidak konsisten, tidak mandiri dan
sebagainya.
Apakah Ahok memang tidak konsisten dan mulai
pesimis untuk Pilkada Gubernur tahun 2017 nanti? Jawaban sejujurnya disampaikan
Ahok secara gambling dan cerdas serta strategis pada salah satu seminar di
Jakarta. Catatan dibawah ini merupakan Ringkasan dari hasil seminar pada salah satu
gereja di Jakarta pada awal Bulan Agustus 2016, Dimana Basuki Tjahja Purnama
(Ahok) menjadi salah satu pembicara
Ahok -
Saya dalam berpolitik dipengaruhi iman kristen reform. Tadinya saya belum tahu
siapa Calvin, tahunya Pak ST saja. Dulu waktu jadi DPRD di Belitung, gak ada
kerjaan saya tonton aja video2 kotbah nya Pak T. Saya juga dulu pernah ikut
seminar SPIK, disana Pak T selalu bilang _'setelah selesai seminar ini, semua
kembali ke gereja masing2 ya'_ jadi saya juga bukan jemaat Gereja...
Saya baru baca buku Calvin th 2009, dan ternyata saya cocokkan Ajaran Pak T
dengan Calvin sama semua, jadi Pak T gak bohongin saya.
Menurut Calvin paling susah melayani sebagai
pejabat publik, karena pejabat menjadi sebuah
model di mata masyarakat.
Awalnya dalam hati saya juga pertentangan saat mau terjun ke dunia politik,
sebagai orang Tionghoa, besar dalam gereja Tionghoa yang kebanyakan tidak suka
dan tidak mau terjun ke dunia politik.
-Ada 1 ayat yg saya pegang dalam menjalankan pemerintahan: Amsal 29:4 (MILT
)
Seorang raja membangun negerinya dengan keadilan, tetapi dengan suap orang akan
meruntuhkannya_. Saya sebagai manusia pun pernah goyah, dan di situ
perlunya seorang penolong di sisi kita. Dulu saya ditawari untuk jadi Gubernur
Babel dengan cara suap, tapi kemudian istri saya berkata _"ya terserah,
mau jadi
murid Yesus apa murid Barabas"_.
Akhirnya saya gak jadi Gubernur Babel, eh malah jadi Gubernur DKI.
Tahun 2012, sebetulnya saya ingin pulang ke Babel, pasti jadi gubernur kalau
saya pulang kesana. Tetapi Tuhan menunjukkan kehendakNya, saya beberapa kali
mengalami pengalaman spiritual dengan Tuhan, Tuhan menunjukkan kehendakNya atas
diri saya, salah satunya saat saya baca buku Calvin: _
Tugas kita adalah menjadi showcase, mempertontonkan transformasi
reformasi Tuhan, memperlihatkan kemuliaan Tuhan melalui apa yang kita lakukan._
Dan Jakarta adalah showcase yang baik di Indonesia, sebagai ibukota, kota besar
maka Jakarta adalah kota yang tepat untuk saya berkarya.
Di dalam alkitab juga menyatakan tugas pejabat adalah memberikan keadilan
sosial untuk masyarakat, bukan bantuan sosial.
Saya setuju jika Pak T bilang bahwa landasan pemerintahan demokrasi yang
sesungguhnya, hanya dari John Calvin. Demokrasi yang sesungguhnya dijalankan
dengan _dasar hukum kasih dan keadilan dari firman Tuhan.
_
Di dalam Buku Calvin, kalau pengemis minta-minta uang ke gereja, bukan dikasih
uang, tapi justru disuruh pergi disuruh bekerja. Itulah yang dimaksud keadilan
sosial, bukan bantuan sosial. Keadilan sosial berarti ada _konsep tanggung
jawab_ di situ. Orang tidak mampu memang harus dibantu, tapi kita juga harus
tetap tegas.
Saya pun pernah bilang _"lu orang miskin tau diri ya"_. Kasus
rusun, kalau ada yang menjual lagi ke orang lain ya pasti saya marah saya usir,
harus tegas. Bukan berarti kalau kamu miskin terus kamu tidak tahu diri,
memeras negara, mengatasnamakan hak asasi manusia.
Sila ke 5 Pancasila bunyinya keadilan sosial, bukan bantuan sosial. Bantuan
sosial justru akan merusak orang, membuat jadi tidak produktif. Paulus juga berkata tidak dapat makan kalau tidak kerja. Demokrasi tanpa iman yg benar, akan jadi _anarkhis dan chauvinis._
Ada cerita saat anak saya yang paling besar mau ujian SMA. Saya bertanya
_"besok ujian apa?"_ Anak saya menjawab _"Bahasa"_.
"Kalau gitu sekarang kamu belajar fisika aja, gak usah belajar
bahasa". "Papa ini gimana ujiannya bahasa kok malah disuruh belajar
fisika?" "Kalau seandainya guru kamu gak kasi tau besok ujian nya
pelajaran apa gimana? Kamu mau belajar apa?" _"Ya belajar semuanya,
bahasa, fisika, matematika, dll supaya siap"._ Kalau di sekolah, kita tahu
ujian apa besok, kita bisa menyiapkan, bisa belajar. Pintar dalam sekolah, ya
karena kita sudah tahu apa yang akan kita hadapi saat ujian. Lalu bagaimana
pintar dalam kehidupan? _Hidup itu seperti ujian,_ bedanya, kita gak tahu besok
dikasih apa sama Tuhan, kita gak tahu masalah apa yg harus kita hadapi. _Setiap
saat dalam kehidupan kita itu merupakan ujian, tanpa tahu apa topik ujiannya._
Nah disitu kita harus bersyukur kita punya
yang namanya alkitab. _Alkitab itu sebagai pedoman pegangan kita untuk
menghadapi ujian2 dalam hidup._ Saya selalu setiap pagi membaca alkitab, untuk
menyiapkan diri dalam 'ujian'
Berkali-kali Tuhan juga memberi tahu saya kehendakNya, apa yang Tuhan mau
saya lakukan, melalui firman Tuhan. Pengalaman spiritual bisa dengan berbagai
macam bentuk, dan tiap orang tidak sama, berbeda-beda. Dulu saya pernah
bergumul saat selesai S1 saya ingin jadi pendeta, masuk sekolah SAAT. Tapi papa
saya di Belitung lagi bangkrut, saya anak laki2 tertua. Saya bergumul saya bertanya
pada Tuhan apakah saya harus jadi pendeta atau pengusaha. Suatu hari saat acara
pemuda di gereja, dibagikan undangan suatu acara, disitu ada ayat tertulis: _1
Timotius 5:8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya,
apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak
beriman_. Setelah membaca itu saya merasa itulah rhema dari Tuhan, langsung
saya putuskan kembali ke Belitung jadi pengusaha. Saya mau jadi pengusaha yang
kualitasnya sama dengan pendeta.
*Sesi tanya jawab*
Mengapa Pak Ahok memilih jalur parpol bukan jalur independen?_
Saya ingin kembali ke Providensia Allah Kalau lewat jalur independen saya
menang, saya langsung jadi superhero di Indonesia. Saya menang maka saya akan
menghabiskan semua parpol. Saya akan jadi manusia pertama di Indonesia yang
bisa jadi legislatif tanpa parpol. Saya akan jadi orang hebat. Yang bisa
membaca ini justru Wiranto dan Surya Paloh, bilang sama saya _"kalau tidak
ada partai yang dukung kamu, dan kamu menang, selesailah semua parpol"_.
Politik itu persepsi. Kalau Ahok gak bisa maju karena KPU, orang2 akan bilang
_"sayang, kalau Ahok maju, pasti menang, Jakarta lebih maju"_.
Pilar demokrasi kita adalah parpol. Seharusnya kita mengoreksi cara parpol,
bukan menghabisi parpol. Visi saya sesuai iman kristen: _manusia_, yang menjadi
tujuan saya adalah _pembangunan manusia/ rakyat._ Saya pun bergumul untuk ini,
dan kali ini Tuhan menjawab melalui Pak Jokowi. Pak Jokowi kenal betul saya.
Waktu saya ketemu dengan beliau, beliau bertanya _"sudah paham risiko
tidak terpilih dengan jalur independen?"_ Saya menjawab _"istri saya
dan saya percaya pak kalau tidak terpilih, ya berarti ini final kita, tugas
pelayanan kita untuk masyarakat, kami berhenti dengan terhormat"_.
Lalu pak Jokowi menjawab dengan sangat halus, sangat njawani _"Pak
Gub.. Istri saya saja 4 bulan stres waktu saya mau jadi presiden"_. Kurang
lebih kalau diterjemahkan dalam bahasa saya _"
lu ga usah dengerin bini lu ngomong"_. Akhirnya saya putuskan
ambil jalur parpol, dan banyak orang yang kecewa, menilai saya inkonsisten.
Saya pun bergumul betul, seperti Daud di kitab Mazmur, saya pun curhat berdoa
sama Tuhan dalam waktu teduh saya. Saya bilang sama Tuhan _"I'm shameless,
and dishonour." Saya malu Tuhan, baru kemarin saya dengan percaya diri
bilang di hadapan orang banyak kalau saya yakin mau maju Jalur independen, tapi
sekarang saya malah ikut parpol, saya dinilai orang inkonsisten"_
.
Dan Tuhan berbicara kepada saya, Tuhan menjawab. Pas saya baca Yesaya 60.
Saya merasa ayat itu ditujukan buat saya saat itu.
_"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan
kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan
kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya
menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan
raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke
sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki
datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong."_
Saya bilang sama Tuhan "saya ini ibarat beli beras ditukar ubi
Tuhan" Tapi Tuhan menjawab saya _Yesaya 60:17-22
"Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti
besi Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti
batu, besi; Aku akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan
melindungi dan mengatur hidupmu. Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan
kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau
akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu
"Pujian". Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari
dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan
menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.Bagimu akan
ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN
akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.
Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk
selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk
memperlihatkan keagungan-Ku. Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar,
dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan
melaksanakannya dengan segera pada waktunya."_
Saya pun semakin mantap bahwa memang jalur parpol yang tepat. Parpol sudah
mau dukung saya dengan keadaan saya, sedikit biaya dll.
Dengan memakai jalur parpol, saya justru jadi juru damai. Kalau
saya pakai jalur independen, terjadi perseteruan antar parpol, parpol2 lain
akan menyalahkan parpol2 yg mendukung saya.
Tuhan juga ingatkan saya untuk
_humble, rendah hati._ Seandainya saya maju sebagai calon dengan jalur
independen, maka posisi saya sudah lebih tinggi di mata masyarakat dibanding
calon lain yg diajukan dari parpol.
Tetapi sekarang, jika saya maju dengan jalur parpol, maka posisi saya sama
dengan calon dari parpol lain, _seimbang_. Tuhan mau ingatkan saya untuk tidak
andalkan kemampuan saya sendiri.
Sekarang saya tidak peduli orang mau bilang
saya inkonsisten dsb, yang saya percaya tujuan saya sesuai dengan iman kristen
saya, _
Tuhan yang menjadi pedoman
saya..._
(Sumber foto-foto adalah Google)
Komentar