Featured Post

Catatan Tambahan Khotbah 22 Juni 2025

: Thema: Bersatu Hati Memuji Tuhan (Ersada Sora Muji Dibata) Nas Khotbah: Roma 15:1–6 (TB) "Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: “Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai Aku.” Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus." Pembukaan Di tengah dunia yang makin individualistis, suara yang menyatukan hati untuk memuliaka...

Jokowi Effect

Banyak pihak yang memujikan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014. Karena tingginya partisipasi pemilih, yang menurut beberapa survey diatas 70 persen. Disamping itu pelaksanaannya yang aman dan damai serta kondusif menunjukkan kedewasaan rakyat sudah semakin meningkat.


Hasilnya pun luar biasa, tidak ada partai yang menang mutlak. Tidak ada partai yag sangat superior dibandingkan partai yang lain. Sampai pagi hari ini, menurut hasil perhitungan cepat (quick qount) sementara suara terbanyak diperoleh oleh PDIP dengan total suara di kisaran 19,0 %, disusul Golkar (14,30 %), Gerindra (11,40%) , Demokrat (9,60%) dan PKB (9,30%).


Perolehan suara PDIP yang belum sampai 20 persen, padahal target partai ini 27% disimpulkan oleh banyak pengamat atau analis sebagai tidak adanya Jokowi Effect. Jokowi Effect yang dimaksudkan adalah PDIP akan memperoleh suara mendekati 30 persen jika nama Jokowi diumumkan sebagai calon presiden dari PDIP menjelang Pemilu. Eh, ternyata walaupun Megawati Soekarno Putri sudah mengumumkan pencalonan Jokowi hasilnya PDIP hanya memperoleh suara yang tidak significant.

 


Dengan perolehan sebesar 19 persen ini berarti tidak ada efek pencalonan Jokowi. Demikian lah publikasi publikasi yang bisa dibaca pada media online dari kemarin sampai hari ini.
Menurut pandangan saya Jokowi Efect ada dan sangat nyata. Saya melihatnya dari dua hal yang saya amati saat menjelang Pemilu dan sesudah Pemilu. Sebelum Pemilu banyak saya lihat dan dengar respon orang orang terhadap pencalonan Jokowi sebagai Presiden. Semua antusias menyambutnya, terutama orang orang yang awam berpolitik dan khususnya pula kelas menengah dan kelas buruh atau pekerja dilapisan bawah. Namun mereka pun menurut saya sangat cerdas menyikapi pencalonan Jokowi dari komentarnya antara lain seperti ini :


“Kalau Jokowi sudah jadi presiden, sebaiknya di DPR PDIP jangan menjadi partai yang dominan. Sebab kalau PDIP dominan, maka akan ada kekuatan mutlak di tangan PDIP dan Jokowi”. Buktinya Presiden SBY dengan Demokrat yang sangat dominan pun tidak berbuat apa apa”.


Demikianlah banyak pandangan yang saya dengar di sela sela kunjungan kerja saya ke luar daerah beberapa hari atau beberapa minggu sebelum tanggal 9 April. Jadi kalau dibandingkan dengan perolehan hasil pemilu ini maka tergambarlah keinginan rakyat Indonesia, tidak ada partai yang dominan di DPR nantinya. Semuanya harus berkoalisi.


Bukti yang kedua adalah meningkatnya partisipasi rakyat dalam Pemilu ini. Saya pikir hal ini karena efek pencalonan Jokowi. Ada sesuatu yang memberi harapan terhadap pergantian pimpinan di masa depan. Ada optimisme dengan pencalonan Jokowoi sebagai salah satu kandidat Presiden Republik Indonesia, sehingga banyak orang yang pada pemilu sebelumnya tidak ikut memilih (Golput) tapi sekarang ikut memilih.


Nah, bukti berikutnya tinggal satu yaitu saat Pemilu Presiden pada bulan Juli 2014 nanti. Kalau suara untuk Jokowi berpasangan dengan koalisinya yang pas (Nasdem atau PAN) melibihi 50 persen dalam satu putaran, maka terbukti lah Jokowi Effect itu sejalan dengan kecerdasan rakyat dalam memberikan hak pilihnya. Dengan hasil Pemilu Legislatif yang sekarang saya yakin ini adalah bukti kemenangan rakyat, demikian juga dengan terpilihnya Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia berikutnya. Hidup Rakyat Indonesia..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025