Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 13 - 19 Juli 2025

Gambar
  Thema: Membuat Nama (Erbahan Gelar) Nas: Lukas 2:21 (TB)  "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." Pengantar Nama adalah pemberian ilahi yang bukan hanya berfungsi sebagai penanda sosial, tetapi juga sebagai penegasan identitas, panggilan hidup, dan relasi seseorang dengan Tuhan. Dalam tradisi Ibrani, pemberian nama erat kaitannya dengan makna profetik dan tujuan ilahi. Yesus, sebagai Anak Allah yang menjadi manusia, diberi nama sesuai dengan rancangan kekal Allah sendiri — sebelum Ia dikandung, bahkan sebelum Ia lahir. Dalam konteks Karo, pemberian nama atau erbahan gelar bukan sekadar urusan budaya, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan eksistensial yang dalam. Fakta Historis dan Biblis Yesus diberi nama pada hari ke-8 saat Ia disunat, sesuai dengan hukum Taurat (Imamat 12:3). Nama "Yesus" (Ibrani: Yeshua) berarti "Yahweh menyelamatkan", yang ...

Empat Belas Orang Tewas Kena Awan Panas Di Sukameriah

Akhirnya Gunung Sinabung menelan korban jiwa. Hari ini 14 orang tewas terkena lahar panas di desa Sukameriah Kabupaten Karo. Para korban tidak bisa mengelak adanya awan panas yang berbarengan datang dengan erupsi Gunung Sinabung, hari ini Sabtu tanggal 1 Februari 2014. Menurut saksi mata di RSU Kabanjahe, hampir semua jenajah penuh dengan abu letusan.


Desa Sukameriah adalah desa yang terletak dalam radius 3 km dari kawah Gunung Sinabung. Merupakan satu desa yang harus di relokasi bersama dua desa lainnya yaitu Bekerah dan Simacem. Namun karena beberapa hari belakangan ini tidak ada erupsi maka beberapa penduduk memberanikan diri berkunjung ke desa Sukameriah untuk melihat situasi. Saat mereka melihat keadaan di desa Sukameriah, tiba tiba terjadi erupsi yang mengeluarkan debu dan lahar panas. Sebagian dari mereka tidak bisa mengelak akhirnya tewas sebagai korban jiwa letusan Gunung Sinabung.




Dari 14 jenazah yang sudah diidentifikasi ada 6 orang mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang pada saat yang sama berkunjung ke desa Sukameriah untuk mempelajari keadaan. Mahasiswa GMKI ini memang selama ini sangat aktif menjadi relawan yang membantu pengungsi melalui posko yang ditangani oleh Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).


Demikianlah maka begitu ada khabar sore tadi bahwa di desa Sukameriah ada korban jiwa, maka tim relawan GBKP yang dikomandoi Pendeta Agustinus Purba langsung mengadakan evakuasi sambil berkoordinasi dengan BNPB Sumatra Utara. Dengan susah payah mereka mengevakuasi jenajah dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Kabanjahe. Selain 14 orang korban jiwa ada juga 3 orang korban luka.


GBKP sangat aktif membantu pengurusan jenazah di RSU Kabanjahe, sebab beberapa korban jiwa tercatat sebagai pengungsi yang berada di Posko Pengungsi yang ada di Gedung Gereja GBKP.  Untuk 6 orang jenazah mahasiswa GMKI rencananya akan disemayamkan di Kantor Pusat GBKP di Jalan Kapten Pala Bangun Kabanjahe. Namun saat ini masih menunggu keluarga dan nantinya akan dibicarakan mengenai rencana ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025