Inilah sambungan tulisan sebelumnya tentang Turang Beru Ginting. Tulisan ini sangat menggugah dan memberikan
kekuatan bagi banyak orang.
Aku
Amin Turang, kam sudah diselamatkan
oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Saya hanya sedikit lagi mau bertanya. Apa yg pada awalnya membuat kam mau pergi
dari Makassar? Mengapa kam terpikir menuju Kota Padang? Bagaimana kam tahu
bahwa Yesuslah yg sudah menuntun kam? Maaf ya tur ini untuk memperlengkapi
tulisannya nanti. Bujur melala
Ada kejadian-kejadian yang kalau saya bicarakan akan sulit bagi
orang lain untuk memahaminya turang.
Akan sulit untuk dipercaya dengan logika. Sepulang dari naik haji saya
rasannya mencari sesuatu yang saya tidak tahu.
Ada sesuatu yang hilang dari dalam diri saya, namun saya tidak tahu apa
yang hilang itu dan apa sebenarnya yang saya cari.
Saya sempat
mutar mutar di Kota Makassar, turun naik turun taxi. Tiba tiba saya masuk ke sebuah gereja. Saya
seolah olah tidak sadar masuk ke gereja itu turang. Semakin hari semakin tidak tertahankan.
Selanjutnya saya sembunyi sembunyi masuk ke gereja. Baca alkitab pun saya sembunyi sembunyi.
Saya sudah
pernah disiksa oleh abang2 saya.
Sebab keluarga besar saya fanatik
terhadap agamanya. Suatu hari saya konsultasi kepada seorang pendeta di
Makassar. Dia menyarankan bahwa saya
harus kabur daripada perang di Makassar. Saya ikuti saran pendeta ini lalu saya lari
tidak membawa apapun. Saya tiba di Jakarta
dan sempat saya menumpang beberapa lama, saya hampir putus asa, lalu saya
berangkat ke Padang.
Selama 3 tahun saya menjadi sales (tenaga penjual) .
Biaya untuk makan pun susah bagi
saya. Sampai suatu ketika saya masuk ke kalangan pejabat Sumatera Barat. Karena mereka melihat saya gigih dan pekerja keras dan selalu menjaga harga diri, saya direferensi untuk membuat CV
kecil-kecilan. Saya lalu kerjakan proyek-proyek kecil turang.
Sesudah bekerjalah saya baru menikah.
Bekerja dulu
baru menikah dan menjadi nora /istri pendeta jadi pergumulan berat bagi saya Sebab sebagai
Nora saya harus mendampingi pendeta, namun saya juga belum bisa meninggalkan pekerjaan. Maaf, saya lah tulang punggung keluarga. Namun saya percaya satu hari nanti saya akan fokus pada pelayanan. Selama sekitar 4 thn ini saya masih kerja keras, sedangkan
tempat melayani Silih ndu jauh, saya harus naik mobil 14 jam dari Padang ke
Duri. Semua ini saya jalanin dengan sabar. Kata Sekum Moderamen harus tegar sabar semua akan
indah pada waktunya.
Turang, Orang tua saya di Makassar sering mengislamkan orang Kristen,
abang-abang saya pun aktif di Organisasi Islam dan Orang Bugis
sangat fanatik. Saya adalah anak terakhir, dan perempuan satu satunya. Saya hanya berdoa setiap saat, sebab saya sangat yakin tidak ada yg mustahil bagi Yesus
Kalau saya
di Makassar saya bisa dibunuh turang.
Ada contoh nyata Haji Rsd sukuseorang dari suku Makassar yang menjadi kristen, lalu mukanya ditebas golok. Apalagi saya Suku Bugis, bisa lebih sadis
diperlakukan. Pendeta yang membaptis
saya khawatir dan ketakutan banget. Ketika saya pergi dari Makassar saya
meninggalkan pekerjaan dan saya hanya membawa baju di badan saja . Saya percaya Tuhan Yesus akan mengganti lebih
banyak.
Aku
Bujur melala kesaksianndu ya Turang. Aku
sampai meneteskan air mata membaca kisahndu. Tuhan Yesus maha baik, dan tidak
membiarkan kam sendirian. Tur jangan lupa mendoakan keluarga besar kita di
Makassar. Karena Tuhan Yesus pasti punya rencana yang indah bagi mereka. Mejuah
juah ya Tur...
Beru
Ginting
Sama-sama
terima kasih ya turang.
Enda me
kesaksian Beru Ginting si ni “itangkap” Tuhan Yesus.
Luar biasa cara Tuhan, dan seperti yang ada tertulis dalam Alkitab bahwa
Rancangan Tuhan jauh lebih indah dari rancangan manusia. Mejuah juah kita kerina.
Komentar