Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025

Gambar
  Thema: Tetap Kataken Bujur man Dibata Bahan: 1 Tesalonika 5:16–18 " Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Fakta Nas: Dalam surat ini, Rasul Paulus memberikan tiga instruksi penting kepada jemaat Tesalonika sebagai ekspresi hidup orang percaya yang matang dalam iman: Bersukacitalah senantiasa – Sukacita bukan sekadar emosi, tetapi sebuah keputusan rohani. Tetaplah berdoa – Sebuah ajakan untuk hidup dalam relasi terus-menerus dengan Allah. Mengucap syukurlah dalam segala hal – Menunjukkan respon iman, bukan tergantung pada keadaan. Ketiganya merupakan bagian dari kehendak Allah dalam Kristus Yesus. Arti dan Makna Teologis: Bersukacita senantiasa Sukacita dalam konteks teologis bukan bergantung pada situasi atau emosi, melainkan merupakan buah Roh (Gal. 5:22) yang muncul dari keyakinan bahwa Allah hadir, memelihara, dan berdaulat atas kehidupan. ...

Beru Ginting Dari Makassar



Beberapa minggu yang lalu saya mendapat kado istimewa dari Tuhan.  Sebuah hadiah yang spesifik dan spektakuler diberikanNya.  Saya bertemu berkenalan lebih jauh dengan  seorang “turang”  yang tidak saya kenal.  Seorang yag kisah hidupnya sangat luar biasa.

Dia adalah beru ginting, dan saat ini merupakan seorang istri pendeta/nora yang tinggal di Sumatr Cukup unik perkenalan kami, namun pada akhirnya  memberikan penguatan akan keyakinan saya bahwa Tuhan Yesus sangat hebat luar biasa.  Dan kasih NYA  melebihi apapun yang dapat dipikirkan oleh manusia.  Dalam renungen kali ini saya akan tuliskan beberapa penggal dari percakapan kami.    

                                                                                                                                                                                                       
Beru Ginting
Maaf saya  inbox turang.   Saya tinggal  di Padang kam pertua yah silihndu pendeta  di GBKP di daerah Riau.  Saya kebetulan tinggal di Padang karena  pekerjaan di sini.  Saya  orang Bugis diberu gintingkan turang.   Saya beluam  punya momongan dan belum  lancar berbahasa  karo.    Saya baru  2,5 tahun  bergabung di GBKP.   Mengenal Tuhan   Yesus tahun 2005.   Bertemu dan menikah dengan  orang  Karo 2010
Aku

O begitu ya Turang, luar biasa sekali Tuhan Yesus kita ya. Dia pasti akan memberi buah hatindu indah pada waktunya. Jangan berhenti berharap padaNya ya turang. Siapa nama silih Turang, mungkin aku pernah ketemu...

Beru Ginting
 
Iya turang  mungkin kalau kam tulis perjalanan hidup saya  panjang banget.  Orang tua muslim garis keras.  Saya juga seorang haji.   Saya  kabur dari Makassar pergi gak  tau mau kemana.  Pada awalnya saya  lari ke Jakarta.  Lalu saya  coba ke Padang merantau sebatang kara.  Bekerja keras itulah cara  Tuhan Yesus memelihara hidup saya.  Saya  merangkak dari nol.   Saya  bersyukur hidup saya tidak  jadi beban untuk orang lain.  Pada tahun  2010 saya kebetulan ke GBKP di Kota Padang.  Saya pikir inilah  rencana Tuhan,  karena  sebelumnya saya berpindah pindah dari gereja yang  satu ke gereja lain.  Saya banyak  belajar dari silihndu dia pendeta di GBKP Klasis Riau Sumbar. 

Aku.

Kisah hidupndu sangat hebat dan akan menguatkan iman banyak orang. Bisakah nanti kubuat tulisan?


Boleh turang,  masa-masa  yang  menakutkan sudah saya lewati,  sampai saya mendapat jodoh.  Kam  mungkin tidak  percaya bagaimana  cara Tuhan mengirim malam natal buat saya.
Saya sedang dalam keadaan  bingung.  Saya mempunyai sedikit  uang hasil jerih payah bekerja.  Saya  lalu berdoa sama Tuhan.  Saya  bilang, saya  ada uang Tuhan mau beli tanah,   tapi bingung saya tinggal di mana.   Saya juga berdoa kepada Tuhan agar  nanti masa tua saya dapat  jodoh seorang  pendeta yang bisa membimbing saya.

Saya  belajar agama bulan Desember turang, lalu beberapa bulan kemudian saya sedang  makan di satu warung di kota Padang.  Tiba-tiba ada ibu-ibu sama anak gadisnya bertanya kepada saya dimana ada kost-kost  untuk non muslim,  untuk tempat kost anaknya. 

Ternyata  bibik ini Jemaat GBKP di  Medan.  Saat itu saya tidak bertanya  siapa namanya. Hanya karena  kasian saya  suruh sopir antar bibik itu nyari kost di Padang.  Akhirnya kenal keluarga nya semua.  Bibik inilah yang ngasih nomor hp saya kepada pendeta Sebayang Mergana.    Kami berkenalan  hanya beberapa  bulan kemudian kami putuskan untuk menikah.  Saya  belajar di GBKP  3 bulan sebelum dialoken resmi.  
Sampai hari ini saya  belum berani ke Makassar, dan  saat menikah juga saya hanya sebatang kara.  Saya diserahkan  kepada  keluarga pendeta (sangkep nggeluh pendeta Sebayang Mergana) dan dia menjadi orang tua angkat saya.   Saya  yakin inilah  cara Tuhan Yesus memproses hidup saya Turang, dan saya menjalani saja.   Saya merasa memikul Salib berat tapi saya percaya saya telah diselamatkan Oleh Tuhan Yesus. 
 
Aku. 

Amin Turang, kam sudah diselamatkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Saya hanya sedikit lagi mau bertanya.  Apa yg pada awalnya membuat kam mau pergi dari Makassar? Mengapa kam terpikir menuju Kota Padang? Bagaimana kam tahu bahwa Yesuslah yg sudah menuntun kam? Maaf ya tur ini untuk memperlengkapi tulisannya nanti. Bujur melala

Jawaban dari pertanyaan turang beru ginting ini saya akan tulisan pada tulisan  berikutnya.  Bujur ras mejuah juah kita kerina.  GBU. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025