Featured Post

Refleksi dari Acara Pisah Sambut Pendeta Runggun GBKP: Suatu Evaluasi Teologis dan Strategis

Gambar
  Pendahuluan Acara pisah sambut pendeta di GBKP Runggun Graha Harapan pada hari Minggu, 14 September 2025, berlangsung dengan penuh sukacita. Panitia merancang acara tersebut sedemikian rupa sehingga setiap sektor PJJ dan kategorial tingkat runggun dapat menyampaikan kata perpisahan kepada Pdt. Erlikasna br. Purba MTh sekaligus menyambut pendeta baru Pdt Walden Masmur Ginting Munte MTh . Hampir semua sektor memberikan cenderamata sebagai bentuk apresiasi. Momen tersebut juga dipenuhi suasana kekeluargaan dengan dokumentasi foto bersama, yang kini menjadi ciri khas budaya digital jemaat. Namun, di balik kemeriahan itu, muncul pertanyaan reflektif: Bagaimanakah ukuran keberhasilan pelayanan seorang pendeta selama lima tahun di satu runggun? Pertanyaan ini penting karena menyentuh inti dari pelayanan pastoral, yakni dampaknya terhadap pertumbuhan teologi dan spiritualitas jemaat.   Substansi: Ukuran Keberhasilan Pelayanan Keberhasilan pelayanan seorang pendeta tidak cukup hanya ...

Tuhan Memberikan Seluruh Kebutuhan Hidup Manusia

4:42 Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: "Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan."
4:43 Tetapi pelayannya itu berkata: "Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?" Jawabnya: "Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya."
4:44 Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN. 2 Raja Raja 4 : 42-44

Ajaib sekali cara Tuhan memelihara kehidupan anak anak pilihanNya. Tuhan tidak pernah gagal dalam mengasihi semua manusia yang dicintaiNya. Kisah yang kita baca dalam 2 Raja-Raja 4 : 42-44 adalah sebuah kisah yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin roti hanya sebuah kantong sanggup memberi makan ratusan orang dan bersisa pula? Tapi itu nyata, dan itu terjadi. Itu hanya bisa terjadi kalau Allah bekerja.




Ah tapi itu kan dulu? Sekarang sudah jaman modern, sekarang mana mungkin lagi terjadi seperti itu. Begitulah keberatan orang orang yang skeptis yang meragukan kemahakuasaan Allah. Namun Mujijat Tuhan tidak pernah berhenti, dan kasih Tuhan tetap sepanjang jaman, sepanjang sejarah Manusia.

Tuhan mempunyai sejuta cara untuk mengasihi dan meberi makan manusia yang Dia ciptakan. Dengan memberinya pekerjaan serta memberikatinya dengan rejeki rejeki. Anda bisa juga keberatan dan membantah. Iya benar Tuhan memberikan pekerjaan, tapi kan hanya kepada orang sehat jasmani dan rohani yang sehat dan mampu bekerja. Bagaimana dengan orang yang sakit, yang tidak mungkin bekerja, pasti dia hidup hanya dari belas kasihan orang lain. Dan jika orang yang mengasihinya tidak ada lagi, maka habis lah makanannya dan tidak dapat makan lagi.

Nampaknya sangat logis dan benar keberatan ini. Jadi Tuhan bingung bagaimana mengasihi orang yang cacat fisik apalagi cacat mental. Tuhan bingung bagaimana memberi makan orang yang cacat, lalu dibuatlah agar orang cacat itu cepat meninggal. Paling paling usianya 40 an tahun.

Dengar dulu. Di Jerman ada pekerjaan bagi khusus orang cacat mental dan cacat fisik. Bagi orang cacat fisik lebih gampang memperkerjakannya, cukup memberi dia Kursi roda atau atau bekerja dengan kaki atau dengan mulut melukis atau menulis. Tapi ada juga tempat bekerja khusus bagi orang yang cacat mental. Benar, ada pekerjaan bagi orang yang cacat mental.
Orang yang cacat mental tidak bisa menghitung, tapi dia harus mampu memasukkan kedalam wadah atau bungkus plastik mur atau baut dalam jumlah yang tepat untuk dijual pabrik pembuat mur atau baut.




Berhitung saja tidak bisa bagaimana memasukkan baut dalam jumlah yang tepat? Jangan anggap enteng karena ada jalan keluarnya. Ada alat bantu yang berupa sepotong kayu kecil yang diberi lobang sepuluh. Lalu orang yang cacat mental akan memasukkan baut kedalam lobang lobang ini sampai penuh. Stelah penuh dipindahkan kedalam plastik. Nah jumlahnya pas, dan tidak mungkin salah bukan? Akhirnya mereka akan dibayar gajinya.

Jadi orang cacat mental tidak memberatkan kepada siapapun karena mereka bekerja dan mampu menghasilkan pendapatan. Orang di Jerman berpirinsip, hormatilah dan perlakukan semua orang (normal atau tidak normal) dengan sama. Jangan anggap remeh kepada mereka.

Beginilah cara Tuhan memelihara umatnya. Disusruh orang lain untuk memperhatikan sesamanya. Dia suruh Elia untuk memperhatikan kebutuhan ratusan orang lain. Emaka kam pun jangan takut, karena Tuhan pasti menyuruh seseorang untuk memperhatikan seluruh keperluanndu. Berterima kasih dan mengucap syukurlah senantiasa kepada Tuhan, karena Dia senantiasa memberi anda Makanan yang Anda butuhkan. Tuhan maha baik lagi penyayang. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025