Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

SEMPURNA



Tuhan memang sangat sempurna, Bahkan ketika semua otak manusia dikumpulkan dan diminta untuk mengatakan pendapatnya tentang penciptaan dunia, maka kata yang paling tepat adalah ‘sempurna’

Ketika Tuhan menciptakan nyamuk, kelak akan ada jutaan orang yang hidup dari bisnis sekitar nyamuk. Ketika Tuhan menciptakan kecoa, cicak, wereng, rayap, lebah, walet bahkan virus yang tak berbentuk, tujuan Tuhan adalah supaya banyak keluarga dari berbagai bangsa dan beragam agama mempunyai lapangan kerja, lalu kehidupannya pun berlangsung.

Ketika Tuhan menciptaka jagung, kentang, kol, jeruk, cengkeh, serta “dukut-dukut” dan gulma di sisi lain, semuanya untuk kebaikan manusia.Bahkan ketika Tuhan menciptakan semua binatang buas dan berbisa yang hidupnya seolah hanya sebagai pengganggu dan “trouble maker” terhadap manusia, sebenarnya semuanya ada dalam skenario dahsyat Sang Sutradara Agung.

Dan ketika ular beludak yang sangat berbisa itu melilit, memamgut dan menancapkan taringnya di tangan sang Rasul, TUHAN sedang menyingkapkan Rahasia dan kesempurnaan Kasih SayangNya.

Ular beludak diciptakan Tuhan untuk menunjukkan KuasaNya, yang menyertai orang pilihanNya. Sekalipun kita menganggap diri kita adalah orang yang paling tak berguna, ternyata Tuhan sudah merancang satu makna yang sangat unik . Apalagi kalau kita bertanya langsung dalam doa dan percakapan pribadi kita kepadaNya, maka kepada kita pun akan dijelaskan Tuhan, apa yang dia rancang dari diri kita.

(Diinspirasi dari Kis. 28 :3-5)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025