Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

KABINET INDONESIA BERSATU 2: ETIKA KARAKTER ATAU ETIKA KEPRIBADIAN


Cita-cita Steven Covey ketika menulis Bukunya yang sangat terkenal itu, "The 7 Habit Of Highly Effective People" adalah mengembalikan etika kepribadian kepada etika karakter. Mengembalikan kebiasaan untuk memenangkan satu tujuan dengan mempergunakan kemampuan "bersandiwara" atau pasang muka, kepada kebiasaan melakonkan suatu ketulusan dan prinsip-prinsip kebenaran. Karena menurut Mr Covey, keberhasilan yang dihasilkan dengan etika kepribadian tidak akan memberikan kesuksesan yang sejati, karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang universal. Sedangkan etika karakter berlandas kepada prinsip yang pada akhirnya akan menghasilkan kesuksesan yang sejati, karena alam juga menghendakinya.

Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selesai membacakan susunan Kabinet Indonesia Bersatu 2, pikiran saya langsung berkata bahwa sebagian kecil para menteri yang dipilih karena memang karakter yang dia bina selama ini, sedangkan sebagian besar adalah karena kepiawaian mereka melakonkan etika kepribadian tadi. Oleh sebab itu akan terlihat bahwa para menteri yang dipilih karena karakternya akan mempunyai kebiasaan kerja yang lebih tinggi dan profesional. Sedangkan para menteri yang dipilih karena kepandaian politisnya, kemungkinan besar akan menjalankan jabatannya pertama-pertama untuk pertimbangan politisnya.

Dengan demikian, Rakyat Indonesia, atas nama politik dan demi partai yang dipilih mememangkan PEMILU beberapa waktu lalu tidak perlu berharap terlalu banyak. Cukup kita dukung mereka sambil mendoakan agar kesadarannya untuk membantu Presiden dengan komitmen kenegarawanan bisa muncul dalam waktu 5 tahun kedepan ini. Seandainya pun tidak, paling tidak keluarga mereka dan kolega serta partai yang mengutus mereka sudah mendapatkan kebanggaan dan kesehjahteraannya. Selamat bekerja untuk para menteri yang barusan terpilih. Tuhan memberkati Anda sekalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023