Featured Post

KHOTBAH MINGGU 28 DESEMBER 2025

Gambar
“Ceritakan Perbuatan-Nya Kepada Semua Bangsa” ( Turiken Perbahanen-Na Ku Kerina Bangsa) Nas: Mazmur 105:1–10 Pendahuluan Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, kita tiba di minggu terakhir tahun 2025 —sebuah ambang waktu antara yang telah berlalu dan yang akan kita masuki . Pada saat seperti ini, Gereja tidak pertama-tama diajak menghitung kegagalan, keberhasilan, atau statistik kehidupan, melainkan mengingat perbuatan Tuhan . Mazmur 105 bukanlah nyanyian nostalgia, tetapi mazmur kesaksian iman . Pemazmur mengajak umat Allah untuk bersyukur, bernyanyi, mencari Tuhan, dan menceritakan perbuatan-Nya —bukan hanya di dalam komunitas iman, tetapi kepada segala bangsa . Dengan kata lain, ingatan iman (remembering) melahirkan kesaksian publik (witnessing) . Fakta Alkitabiah Mazmur 105 ditulis dalam konteks umat Israel yang sedang menghidupi identitas perjanjian . Mazmur ini mengingatkan bahwa: Allah adalah Allah yang bertindak dalam sejarah , bukan Allah yang jauh dan pas...

KABINET INDONESIA BERSATU 2: ETIKA KARAKTER ATAU ETIKA KEPRIBADIAN


Cita-cita Steven Covey ketika menulis Bukunya yang sangat terkenal itu, "The 7 Habit Of Highly Effective People" adalah mengembalikan etika kepribadian kepada etika karakter. Mengembalikan kebiasaan untuk memenangkan satu tujuan dengan mempergunakan kemampuan "bersandiwara" atau pasang muka, kepada kebiasaan melakonkan suatu ketulusan dan prinsip-prinsip kebenaran. Karena menurut Mr Covey, keberhasilan yang dihasilkan dengan etika kepribadian tidak akan memberikan kesuksesan yang sejati, karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang universal. Sedangkan etika karakter berlandas kepada prinsip yang pada akhirnya akan menghasilkan kesuksesan yang sejati, karena alam juga menghendakinya.

Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selesai membacakan susunan Kabinet Indonesia Bersatu 2, pikiran saya langsung berkata bahwa sebagian kecil para menteri yang dipilih karena memang karakter yang dia bina selama ini, sedangkan sebagian besar adalah karena kepiawaian mereka melakonkan etika kepribadian tadi. Oleh sebab itu akan terlihat bahwa para menteri yang dipilih karena karakternya akan mempunyai kebiasaan kerja yang lebih tinggi dan profesional. Sedangkan para menteri yang dipilih karena kepandaian politisnya, kemungkinan besar akan menjalankan jabatannya pertama-pertama untuk pertimbangan politisnya.

Dengan demikian, Rakyat Indonesia, atas nama politik dan demi partai yang dipilih mememangkan PEMILU beberapa waktu lalu tidak perlu berharap terlalu banyak. Cukup kita dukung mereka sambil mendoakan agar kesadarannya untuk membantu Presiden dengan komitmen kenegarawanan bisa muncul dalam waktu 5 tahun kedepan ini. Seandainya pun tidak, paling tidak keluarga mereka dan kolega serta partai yang mengutus mereka sudah mendapatkan kebanggaan dan kesehjahteraannya. Selamat bekerja untuk para menteri yang barusan terpilih. Tuhan memberkati Anda sekalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025