Featured Post

Analisis Lengkap Mengenai Ketidaksinambungan Komunikasi antara Pertua & Diaken Emeritus dengan Pertua & Diaken Aktif di GBKP (Klasis Bekasi-Denpasar) dalam Perspektif Akademis dan Teologis

Gambar
 Pembinaan khusus bagi Pertua dan Diaken Emeritus Klasis Bekasi-Denpasar yang dilaksanakan di Kinasih, Depok, pada 7 Februari 2025 mengangkat isu fundamental mengenai peran dan keterlibatan pertua dan diaken emeritus dalam gereja. Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Christoper Sinulingga, selaku Kabid Pembinaan Moderamen GBKP, adalah bahwa tidak ada perbedaan dalam hal melayani  antara pertua dan diaken aktif dengan pertua dan diaken emeritus. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan komunikasi dan peran yang cukup signifikan. Pertanyaan kunci yang muncul: 1. Mengapa terjadi kesenjangan komunikasi dan peran antara pertua & diaken emeritus dengan pertua & diaken aktif? 2. Benarkah dalam konsep teologis tidak ada perbedaan antara keduanya? 3. Jika secara konsep tidak ada perbedaan, mengapa dalam praktik muncul perbedaan? 4. Apa tujuan sejati dari pembinaan ini, dan bagaimana penyelesaiannya? Untuk menjawab pertanyaan ini, analisis...

Mimpi Seorang Ayah Terhadap Anak dan Bangsa Tercinta

Teman-teman sekalian saya punya mimpi mengenai Bangsa Kita Indonesia. Mimpi yang sudah saya susun sejak 5 bulan yang lalu. Mimpi yang lahir saat saya memandang wajah tiga orang anak saya sedang tertidur lelap. Mimpi yang saya inginkan terjadi kepada mereka supaya merekapun dapat menjadi insan-insan terbaik, dan selanjutnya mereka juga berkontribusi untuk dapat mewujudkan situasi seperti yang saya impikan tersebut. Ada10 hal yang saya impikan, dan harapan saya terhadap mimpi ini semakin besar setelah usainya pemilihan Presiden kita dengan baik.
1. Kehidupan beragama yang lebih baik, saling menghargai dan menghormati antar sesama pemeluk agama.Agama yang kita peluk adalah sebuah "Gift", yang kita tidak punya kuasa untuk merancang dan menolaknya. Apapun agama kita, yang kita inginkan kita dapat melakonkannya dengan baik dan tulus. Saya teringat ajaran guru PMP saya dulu bahwa hak yang paling azasi bagi seorang manusia adalah mengikuti ajaran agamanya. Aku bermimpi Pemerintah Republik Indonesia akan semakin baik dan tanpa ragu memberikan kebebasan bagi setiap pemeluk agama menajalankan ibadahnya dengan penuh rasa syukur sebagai Bangsa Indonesia. Saya bermimpi kita akan saling menerima dan saling menghargai semua perbedaan kita, dan hidup dalam hamonisasi kebangsaan kita.

2. Pemerintahan Yang Lebih Pro Rakyat. Rakyat sering dijadikan alat untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi atau golongan. Saya bermimpi agar Rakyat benar-benar dapat ditempatkan dalam posisinya yang paling tinggi.

3. Fasilitas publik yang lebih berkualitas dan memberi kemudahan. Terjadi ketidak-efisienan yang sangat tinggi jika fasilitas publik kita seperti transportasi, pengurusan administrasi tidak berkualitas, dan tidak memberi kemudahan.

4. Kompetisi yang berbasis nilai-nilai kebangsaan. Kompetisi adalah kebutuhan masyarakat modern, jadi kita akan semakin modern jika kita berkompetisi secara sehat dalam wawasan kebangsaan yang sangat tinggi. Berusahalah sekuat tenaga untuk menang, tapi juga berjiwa besar jika kita belum berhasil.

5. Acara-cara Televisi yang lebih mengutamakan nilai dan makna positif. Acara televisi yang hadir ditengah-tengah keluarga kita adalah media pendidikan yang sangat kuat terutama untuk anak-anak kita.Jika mereka hanya disuguhi acara-acara yang tidak rasional dan tidak bernilai yang sering sekali hanya demi iklan, maka seluruh keuntungan yang diperoleh dari iklan tersebut tidak akan seberapa (tidak dapat dibandingkan) dengan kerugian akibat rusaknya generasi anak-anak kita.

6. Rakyat yang lebih cerdas dan lebih jujur.Saya mengimpikan agar kehidupan sehari-hari kita dilakukan dengan memberi dan menerima yang cerdas dan jujur. Saya ingin memberikan jasa atau produk yang lebih kreatif dan terbuat dari bahan-bahan yang terbaik dan termurah. Dan saya juga ingin mendapatkan bakso yang tanpa bahan pengawet, tanpa formalin. Saya akan memberikan pandangan-pandangan saya sesuai dengan nurani dan kecerdasan saya, namun saya ingin juga mendapatkan kualitas pelayanan rumah sakit yang lebih meningkatkan harga diri kemanusiaan saya.

7. Kemajuan yang merata diantara seluruh propinsi di Indonesia. Ada propinsi kita yang sangat kaya dengan Alamnya, namun sebagian besar hasil kekayaan tersebut terserap ke ibukota, sehingga fasilitas dan infrastruktur di propinsi tersebut sangat minim. Akibatnya motivasi rakyat untuk datang ke Jakarta semakin besar, sehingga warga negara yang hidup di Jakarta hidup berdesakan dan makin lama makin sumpek. Saya teringat BATAM, ketika dengan serius dibangun dan dimajukan, maka tanpa diminta rakyat darimanapun berduyun-duyun datang kesana. Pemerataan akan terjadi secara alami, jika semua propinsi di Indonesia didorong, ditantang dan diakomodir untuk memajukan dirinya masing-masing. Saya melihat jika BAPENAS setiap tahun memberikan award untuk prospinsi yang paling cepat pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonominya, maka motivasi itu akan lebih besar.

8. Kehidupan bisnis yang lebih mengutamakan kejujuran dan kualitas. Saat ini Bangsa kita masih lebih bangga memakai produk negara lain dibandingkan dengan produk Negara sendiri. Ini bukan masalah nilai nasionalisme kita, namun karena kita punya pengalaman bahwa memang buatan negara lain itu umumnya lebih benar dan lebih berkualitas. Jika suatu saat kita punya pengalaman bahwa produk negara kita mempunyai kualitas yang lebih tinggi,maka kita akan beralih memakai produk negara kita sendiri. Akhirnya produk dan jasa Indonesiapun akan semakin diapresiasi secara nasional dan secara global.

9. Prestasi-prestasi tingkat dunia.Saya bermimpi kemanapun kita berjalan di muka bumi ini, maka orang yang kita temukan tahu kita dari Indonesia dan mereka mengagumi kita karena prestasi-prestasi kita. Chris John, Rudi Hartono, Tim Olyampiade Fisika kita sebagai contoh yang benar-benar kelas dunia. Dan pasti banyak lagi bidang-bidang seni, science, olahraga, dimana anak-anak Bangsa kita bisa mencapai prestasi tingkat dunia.

10. Terciptanya Rasa Bangga sebagai Bangsa Indonesia. Yang benar-benar saya inginkan adalah kelak ketiga anak saya bangga menjadi Orang Indonesia. Saya bermimpi semua anak-anak yang lahir mempunyai rasa Bangga kepada Bangsa ini, selanjutnya tertantang memberikan prestasi terbaik dalam hidup mereka untuk kebaikan Bangsa Indonesia.Saya akan sampaikan mimpi-mimpi saya ini kepada Sarah, James dan Keenan, serta kepada seluruh anak-anak teman-teman saya. Semua Anda adalah teman saya, apakah kita sudah berkenalan ataupun belum. Suatu saat nanti kita pasti bertemu dan berkenalan. Terimakasih Tuhan, terimakasih teman...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024