Featured Post

Berngi 7 Pekan Penatalayan 2025

Gambar
  K hotbah: "Menciptakan Perdamaian" Perikop: Matius 5:9 "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." 1. Pembukaan / Ice Breaker Salam Damai Sejahtera! Bapak, ibu, dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, siapa di antara kita yang pernah menjadi "penengah" dalam suatu konflik? Mungkin saat teman berselisih, atau saat ada perdebatan di keluarga? Menjadi pembawa damai itu tidak mudah, tapi juga tidak mustahil. Mari kita renungkan: dunia kita hari ini sering kali penuh dengan konflik—baik di rumah, gereja, maupun masyarakat. Tetapi Allah memanggil kita bukan hanya untuk menghindari konflik, melainkan untuk menciptakan perdamaian . Itulah panggilan mulia yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 5:9. 2. Fakta-Fakta dari Matius 5:9 A. Damai Adalah Panggilan Anak-Anak Allah Dalam teks ini, Yesus menyebut mereka yang membawa damai sebagai “anak-anak Allah.” Fakta penting: Menjadi pem...

Catatan Tambahan PJJ GBKP 10 – 16 Oktober 2021.

 Tuhan Dibata Erdahin Alu Ratur

Kejadian 2 : 4b - 9

 (Garis Garis Besar Pelayanan GBKP )

Teks  :  Kejadian 2 : 4b – 9     

2:4b        Sanga Dibata njadiken kerina si nasa lit,

2:5           langa lit kai pe turah i doni. Langa lit benih ersuli, erkiteken langa ipesusur Dibata udan, janah langa lit ise pe ngusahai taneh e.

2:6          Tapi mulai me turah ulu lau i bas taneh, janah e me erbahanca maka enggo litap kerina taneh e ibahanna.

2:7           Ibuat TUHAN Dibata sitik abu taneh ijadikenNa jelma; iembuskenNa kesah kegeluhen ku bas igungna, e maka mulai me jelma ndai nggeluh.

2:8           Kenca bage ibahan TUHAN Dibata sada peken i Eden, arah Timur, janah i je me itamakenNa manusia si enggo ijadikenNa e.

2:9           IjadikenNa erbage-bage batang kayu si mehuli turah i je janah buahna pe mehuli. I tengah-tengah peken e, lit turah sada batang kayu si mereken kegeluhen ras sada batang kayu si mereken pemeteh kerna si bujur ras si jahat.

Fakta

1.    Alam kehidupan enda kosong denga ope Dibata njadiken kerina sinasa lit. Kai pe la lit siturah, langa lit benih ersuli bas doni enda sebab langa ipesusur Dibata Udan.  Benih e mulai ersuli kenca turah lau bas beltek bum inari, sebab Tuhan sierbahanca lau e mulgap.

2.    Ibas proses Dibata njadiken manusia sangat menarik, ibuatNA taneh, ijadikenna (bentuk) jelma jenari iembuskenNA kesah kubas jelma ndai, emaka nggeluh jelma e.

3.    Jenari, ibahan Dibata me sada Peken, I Eden arah Timur. Janah ije me itamaken Dibata manusia si enggo jadikenNA.  Ijadiken ras ipeturah Dibata batang kayu si erbuah mehuli, I tengah tengah peken e turah sada batang kayu kerna kegeluhen, bagepe sada batang kayu si mereken pemeteh kerna si bujur ras si jahat.

Sumber Photo : https://www.alittleperspective.com/

Makna

1.          Tuhan itu bekerja dengan sangat sistematis dan teratur. Urut ururtan kejadian saat Tuhan menciptakan dunia ini, membuat system itu bertahan selama lamanya.  Kehidupan beroperasi dalam keteraturan dan keharmonisan yang sangat dahsyat dan menakjubkan.  Benda benda angkasa, pun tidak ada yang saling bertabrakan. Ada air maka ada benih, turah benih maka tumbuh pohon pohon yang berbuah.  Ketersedian air sepanjang masa ada karena ada system yang memberi air itu sepanjang masa, yaitu hujan dan mata air.  Air adalah awal dari semua biology atau kehidupan.

2.          Manusia perlu tempat tumbuh, tempat tumbuh yang berkelanjutan. Supaya manmusia tumbuh secara berkelanjutan butuh pohon (sumber makanan) kehidupan.  Itu harus ada di tengah tengah tempatnya tumbuh.

3.          Tidak hanya pohon kehidupan, namun manusia juga butuh pengetahuan akan yang benar dan jahat.  Tuhan tahu itu, tapi manusia bersekongkol dengan iblis untuk merampas pengetahuan itu belum waktunya.  Padahal Tuhan pasti juga akan memberikan pengetahuan itu secara Cuma Cuma.  Persekutuan manusia dan gereja dan seluruh praktek kehidupan ini perlu dibuat teratur, jadi ada aturannya.   Tuhan adalah sumber semua aturan, minta lah kepada Tuhan.  Gereja dari moderamen, klasis sampai runggun perlu dijalankan dengan keteraturan.  Maka diterjemahkan lah kasih dan aturan Tuhan dalam bentuk GBP, Garis Besar Pelayanan 5 tahunan.  Setiap runggun GBKP harus melayani Tuhan dalam aturan sebagaimana yang sudah disusun oleh GBP ini.  Setiap BPMR harus mampu menerjemahkan dan mengkontekstualisasikan GBP ke dalam runggunnya masing masing, lalu dijalankan.

4.          Ada beberapa prinsip yang harus dijalankan saat mengimplementasikan GBP. Tidak ada pelayanan yang dijalankan sendiri sendiri, tapi harus lah bekerja sama dan berkolaborasi.  Semua program dibuat secara terukur, sehingga bisa dievaluasi dan dipelajari.  “ Apapun boleh dijadikan program, tapi harus bisa diukur supaya mudah dievaluasi.”  Dan perlu cara cara yang bernilai untuk menjalankan semua program yang terukur itu.  Lima Tata nilai GBKP yang tertuang dalam GBP adalah : Kasih, Keugaharian (kesederhanaan, kebersahajaan) , Kekerabatan, Kesetiaan, Ketaatan

 


Pengkenaina

·            Keteraturan dalam melayani di gereja di semua tingkatan (Sekto, runggun, klasis, moderamen/sinodal) dimulai dari keteraturan pribadi.  Tuhan kita adalah Tuhan yang teratur, maka kita juga perlu teratur.  Keteraturan itu memerlukan kepentaren dan penguasaan diri, jadi harus dimulai dari diri sendiri.  Kembangkan lah disiplin diri selaku orang Kristen, maka hasil kerja pun akan teratur.

·            Pelayanan di selruh GBKP bukan pelayanan personal, tapi pelayanan kelompok atau organisasional. Setiap orang khususnya serayan perlu sekali meningkatkan kapasitas organisasionalnya. Organisasi mempunyai cici ciri,  ada visi, ada misi, ada tata nilai, ada strategi dan ada implementasi.  Runggun perlu sekali Menyusun program nya secara unik dan kontekstual. Oleh sebab itu Runggun yang dipimpin secara kolektif oleh BPMR harus mampu bekerja secara kolaboratif dibantu oleh klasis sebabai fasilitator dan Moderamen sebagai konseptornya. Tapi Eksekutornya secara kolektif kolegial adalah Runggun.  Kepemimpinan menjadi sangat penting makna dan kontribusinya.  Amin. Bujur ras mejuah juah kita kerina.

Pt. Analgin Ginting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024