Sebuah berita yang sangat merusak logika dan hati
nurani kembali dilontarkan oleh salah satu anggota tim pemenangan Prabowo
Hatta, Kivlan Zein. Sebagaimana yang
dilaporkan oleh Kompas.com, Kivlan Zein
setelah usai diskusi dengan elemen pendukung Prabowo Hatta di Surabaya
mengatakan bahwa ada penyelundupan uang Rp 100 Triliun dari Singapura ke
Indonesia. Selengkapnya saya copy paste seperti dibawah ini apa yang dikatakan oleh Kivlan Zein.
Dia mengakui adanya serangan politik uang oleh tim lawan. Bahkan
dia mendengar dari laporan intelijen, tim lawan mengirim uang tunai senilai Rp
100 triliun dari Singapura ke Indonesia melalui jalur laut.
Menurut saya berita
yang disampaikan oleh Mayor Jenderal Purnawirawan ini sangat tidak masuk
akal, sebab angka Rp 100 Triliun rupiah adalah angka yang sangat besar dalam
mata uang rupiah. Butuh 1 Milyar lembar uang tukaran Rp 100.000. Mungkinkah ada lembaran uang Indonesia yang beredar bebas di luar
negeri sebanyak itu? Atau mungkinkah
mata uang Indonesia di cetak di luar negeri dan disebarkan diluar negeri?
Kalau uang yang
dikatakan dikirim dari Singapura tadinya
berasal dari Indonesia, saya rasa semakin tidak mungkin. Sebab umumnya mata uang rupiah kebanyakan dipakai di Indonesia. Dan sangat jarang orang membawa mata uang
rupiah ke luar negeri lalu ditukarkan diluar negeri ke dalam mata uang asing.
Nampaknya Kivlan Zein terlalu naif mengatakan pengiriman uang sebesar Rp 100 T
dari Singapura ke Indonesia. Tidak
mungkin ada lembaran uang sebanyak itu
di luar negeri. Kalau menyelundupkan
mata uang asing seperti Dollar Singapura atau Dollar Amerika dengan nilai Rp
100 T sangat mungkin.
Hal yang sangat merusak hati adalah esensi kalimat
kalimat yang dilontarkan oleh Kivlan Zein.
Dia mengatakan bahwa “mendengar dari laporan intelijen”. Dari mana Kivlan Zein bisa mendapat laporan
intelijen? Apakah Kivlan Zein masih
berhubungan dengan intelijen Indonesia?
Lalu kalau itu memang laporan intelijen mengapa Kivlan Zein sendiri
tidak yakin?
Pada kalimat berikutnya ada dia katakan sebagai berikut :
"Saya dengar sudah sebulan
lalu, 100 triliun diselundupkan dari Singapura lewat laut," ujarnya.
Dia bersyukur jika memang kabar pengiriman uang
dari Singapura itu benar untuk rakyat Indonesia.
"Semoga bermanfaat dana yang diberikan bagi
bangsa ini. Ambil uangnya saja, tapi tetap pilih Prabowo-Hatta,"
tambahnya.
Namun jika kabar itu benar, kata Kivlan, berarati
tim lawan menggadaikan bangsa Indonesia kepada negara kecil Singapura yang
bersedia memberikan dana untuk pemenangan pemilihan presiden dan wakil presiden.
Perhatikan kalimat : Jika memang kabar pengiriman uang itu benar dan juga kalimat “ Jika kabar itu benar” . Berarti
khabar ini belum tentu benar. Lho,
mengapa khabar yang belum tentu benar dibesar besarkan oleh seorang Mayor
Jenderal purnawirawan? Bukankah seharusnya Kivlan memeriksa dulu kebenaran
berita tersebut?
Awalnya dia mengatakan laporan intelijen, namun
berikutnya dia mengatakan pula ‘kalau
itu benar’. Bisakah laporan
intelijen tidak benar? Bisakah
intelijen melaporkan sesuatu yang tidak benar?
Kesimpulan saya, Kivlan Zein sengaja menyampaikan
berita yang tidak benar atau fitnah untuk menyerang pasangan Capres Jokowi-JK. Sayangnya Kivlan Zein terlalu bodoh dalam
menyampaikan beritanya, sehingga kelihatan sekali ketidakmampuannya dalam
berfikir secara sehat, logis dan positif.
Komentar