Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 15–21 Juni 2025

Gambar
Thema: Pengurus yang Dipercaya ( Pengurus Si Terteki ) Nas: 1 Korintus 4:1–5 “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.” Pengantar Menjadi seorang pengurus dalam pelayanan jemaat adalah sebuah kehormatan besar sekaligus amanah ilahi yang penuh tanggung jawab. Dalam nasihat Rasul Pau...

Model Fitnah Kivlan Zein


Sebuah berita yang sangat merusak logika dan hati nurani kembali dilontarkan oleh salah satu anggota tim pemenangan Prabowo Hatta, Kivlan Zein.  Sebagaimana yang dilaporkan oleh Kompas.com,  Kivlan Zein setelah usai diskusi dengan elemen pendukung Prabowo Hatta di Surabaya mengatakan bahwa ada penyelundupan uang Rp 100 Triliun dari Singapura ke Indonesia.   Selengkapnya  saya copy paste seperti dibawah ini apa  yang dikatakan oleh Kivlan Zein.



 Dia mengakui adanya serangan politik uang oleh tim lawan. Bahkan dia mendengar dari laporan intelijen, tim lawan mengirim uang tunai senilai Rp 100 triliun dari Singapura ke Indonesia melalui jalur laut.

Menurut saya berita  yang disampaikan oleh Mayor Jenderal Purnawirawan ini sangat tidak masuk akal, sebab angka Rp 100 Triliun rupiah adalah angka yang sangat besar dalam mata uang rupiah.  Butuh  1 Milyar lembar  uang tukaran Rp 100.000.  Mungkinkah  ada lembaran  uang Indonesia yang beredar bebas di luar negeri sebanyak itu?   Atau mungkinkah mata uang Indonesia di cetak di luar negeri dan disebarkan diluar negeri?


 Kalau uang yang dikatakan dikirim dari Singapura  tadinya berasal dari Indonesia, saya rasa semakin tidak mungkin.  Sebab umumnya mata uang  rupiah kebanyakan dipakai di Indonesia.  Dan sangat jarang orang membawa mata uang rupiah ke luar negeri lalu ditukarkan diluar negeri ke dalam mata uang asing.


Nampaknya Kivlan Zein terlalu naif  mengatakan pengiriman uang sebesar Rp 100 T dari Singapura ke Indonesia.  Tidak mungkin ada lembaran  uang sebanyak itu di luar negeri.  Kalau menyelundupkan mata uang asing seperti Dollar Singapura atau Dollar Amerika dengan nilai Rp 100 T sangat mungkin. 


Hal yang sangat merusak hati adalah esensi kalimat kalimat yang dilontarkan oleh Kivlan Zein.  Dia mengatakan bahwa “mendengar dari laporan intelijen”.  Dari mana Kivlan Zein bisa mendapat laporan intelijen?  Apakah Kivlan Zein masih berhubungan dengan intelijen Indonesia?   Lalu kalau itu memang laporan intelijen mengapa Kivlan Zein sendiri tidak yakin?

Pada kalimat berikutnya ada dia katakan  sebagai berikut :

"Saya dengar sudah sebulan lalu, 100 triliun diselundupkan dari Singapura lewat laut," ujarnya. 

Dia bersyukur jika memang kabar pengiriman uang dari Singapura itu benar untuk rakyat Indonesia. 

"Semoga bermanfaat dana yang diberikan bagi bangsa ini. Ambil uangnya saja, tapi tetap pilih Prabowo-Hatta," tambahnya. 

Namun jika kabar itu benar, kata Kivlan, berarati tim lawan menggadaikan bangsa Indonesia kepada negara kecil Singapura yang bersedia memberikan dana untuk pemenangan pemilihan presiden dan wakil presiden.



Perhatikan kalimat : Jika memang kabar pengiriman uang itu benar dan juga kalimat “ Jika kabar itu benar” .  Berarti khabar ini belum tentu benar.  Lho, mengapa khabar yang belum tentu benar dibesar besarkan oleh seorang Mayor Jenderal purnawirawan? Bukankah seharusnya Kivlan memeriksa dulu kebenaran berita tersebut?


Awalnya dia mengatakan laporan intelijen, namun berikutnya dia mengatakan pula ‘kalau itu benar’.  Bisakah laporan intelijen tidak benar?   Bisakah intelijen melaporkan sesuatu yang tidak benar?  


Kesimpulan saya, Kivlan Zein sengaja menyampaikan berita yang tidak benar atau fitnah untuk menyerang pasangan Capres Jokowi-JK.  Sayangnya Kivlan Zein terlalu bodoh dalam menyampaikan beritanya, sehingga kelihatan sekali ketidakmampuannya dalam berfikir secara sehat, logis dan positif. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan PJJ GBKP Minggu 20–26 April 2025

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025