Bacalah dan simaklah
bunyi Firman Tuhan dalam Jeremia Pasal
9 : 21 sampai 26 di bawah
ini. Lihat keindahan nuansanya, serta
selami kedalaman makna yang terkandung lebat di dalamnya. Ada informasi maha penting, yang seharusnya
menjadi dasar pemahaman serta prinsip dalam upaya manusia mencari makna dalam
kehidupannya. Tujuan tertinggi hidup ada di bagian akhir pasal ini.
"Maut telah
menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia
melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan; mayat-mayat
manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang
orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan."
Beginilah firman
TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya,
janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah
karena kekayaannya,tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang
berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang
menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu
Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
"Lihat, waktunya
akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku menghukum orang-orang yang
telah bersunat kulit khatannya: orang Mesir, orang Yehuda, orang Edom, bani
Amon, orang Moab dan semua orang yang berpotong tepi rambutnya berkeliling,
orang-orang yang diam di padang gurun, sebab segala bangsa tidak bersunat dan
segenap kaum Israel tidak bersunat hatinya."
Hermawan Kertajaya pernah berkata bahwa motivasi suci manusia modern ada tiga yaitu (1) menjadi orang cerdas dan bijaksana, (2) menjadi
orang baik, dan (3) menjadi orang kaya dan banyak harta. Hermawan Kertajaya orang Jawa, bukan bukan
Batak Tapanuli, namun apa yang dia
katakan mirip prinsip hidup orang Batak
Tapanuli, Hamuraon (kemuliaan/kekuasaan),
Hasangapon (kekayaan) dan Hagabeon (keturunan yang banyak). Manusia mendambakan tiga hal itu dalam
hidupnya. Dan berupaya mati-matian
untuk mendapatkannya. Mereka jadi
pengusaha, mereka jadi birokrat, mereka jadi politisi atau Presiden Partai Politik, mereka jadi militer,
mereka jadi artis, jadi penyanyi, jadi penemu, jadi preman, jadi Mafia, semua
tujuannya untuk menemukan dan meraih yang tiga hal tadi.
Namun ternyata sehebat sehebatnya manusia, seandainyapun
dia mampu mendapatkan 3 hal tadi dalam
hidupnya, dia tidak mampu untuk
mengurangi penderitaan umat manusia. Dia
tidak mampu untuk menolak kematian.
Tidak ada orang hebat, orang berhasil, orang bijaksana, orang kuat,
orang kaya, orang yang berketurunan paling banyak yang mampu menghilangkan
kematian. “Mayat mayat manusia bertebaran
seperti pupuk di ladang” kata Jeremia.
Maut telah datang dan selalu datang menyusup masuk terus ke perlindungan
paling dalam manusia.
Jadi, tidak ada sesuatu yang dapat memegahkan manusia. Tidak ada alasan yang paling logis untuk
diterima dan dipercaya sebagai alasan manusia untuk dapat bermegah diri. Maut ada dimana mana. Satu satunya kemegahan adalah karena mampu
mengenal Tuhan. Karena dapat memahami
dan mengenal Tuhan di dalam kerumitan konsep Trinitatisnya. Itulah satu satunya kemegahan yang dapat
diraih oleh manusia.
Kemegahan hidup
manusia bukan karena ia berkuasa, sekalipun kuasa politiknya mutlak.
Kemegahan hidup manusia bukan karena dia sering berada dalam pelukan wanita muda sekalipun berpuluh puluh bahkan beratus ratus.
Kemegahan hidup
manusia bukan karena ia bijaksana, karena ia mengetahui hukum hukum dan ajaran
ajaran hidup, bukan juga karena dia bersunat.
Kemegahan hidup
manusia bukan juga karena kekayaannnya, sekalipun kekayaannya mampu melebihi
kekayaan Bill Gates, yang mempunyai kekayaan senilai $76 Milyard (Tujuh puluh
enam milyard dollar).
Namun kemegahan manusia hanya bisa didapat dan dirasakan kalau
ia mengenal “AKU”. Dan “AKU” yang
adalah “TUHAN” yang memelihara keadilan dan awal semua kehidupan di bumi serta
hidup Kekal hanya dapat dikenal kalau Si “AKU” itu berbelas kasihan kepada
manusia. Jika ada seorang manusia, dari
ras manapun, dari suku manapun, dari bangsa manapun dari warna kulit apapun yang mampu mengenal
si “AKU” itu hanya mungkin karena DIA
atau “AKU” mau mengenalkan diriNYA kepada manusia itu.
Hanya karena Tuhan mau memperkenalkan diriNYA baru seseorang
mampu mengenal Tuhan. Dan kalau seseorang sudah mengenal TUHAN dia akan
bermegah diri. Dia pantas memegahkan
dirinya atas pengenalannya terhadap Tuhan sang Maha Adil dan Maha Pengasih setia.
Kemegahan orang seperti ini tidak terlihat dan terdengar di
TV atau di Surat Kabar serta Majalah. Apalagi
di Facebook, Twitter atau Blog. Sebab kemegahan orang yang sudah mengenal
Allah terpancar di dalam kesunyian dan kesenyapan abadi.
Komentar