Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 3 – 9 Nopember 2024

Gambar
    Ulangan 10 : 12 - 22 Thema : Ndalanken Kebujuren                                 Ulangan 10 : 12 – 22 10:12 "Genduari o, bangsa Israel, begikenlah kai si ituntut TUHAN Dibatandu man bandu: Sembah lah TUHAN ; dahiken kerina si iperentahkenNa. Kelengi lah Ia; dahi lah dahinNa alu bulat ukurndu , 10:13 dingen ikutken kerina undang-undangNa. Kubereken undang-undangNa man bandu sendah tama kesangapen man bandu . 10:14 Langit si meganjangna kal pe TUHAN empuna. Doni ras kerina isina pe TUHAN kap empuna. 10:15 Tapi mbelin kal kekelengen TUHAN man nini-ninindu, e maka ipilihNa kam i bas kerina bangsa-bangsa nari; janah seh asa genduari pe kam tetap denga bangsa pilihenNa. 10:16 E maka mulai genduari nari, erkemalangenlah man TUHAN olanai mekeng. 10:17 TUHAN Dibatandu, ganjangen kap asa kerina dibata-dibata ras gegehen asa kerina kuasa-kuasa si deban. Ia kap Dibata si mbelin dingen mbisa, janah si nasa lit mbiar man baNa. La Ia rayo-ayo ras la Ia nggit ngalo sogok.

MEGAH


Bacalah dan simaklah  bunyi Firman Tuhan dalam Jeremia Pasal  9  : 21 sampai 26 di bawah ini.  Lihat keindahan nuansanya, serta selami kedalaman makna yang terkandung lebat di dalamnya.  Ada informasi maha penting, yang seharusnya menjadi dasar pemahaman serta prinsip dalam upaya manusia mencari makna dalam kehidupannya. Tujuan tertinggi hidup ada di bagian akhir pasal ini.


"Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan; mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan."


Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."


"Lihat, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku menghukum orang-orang yang telah bersunat kulit khatannya: orang Mesir, orang Yehuda, orang Edom, bani Amon, orang Moab dan semua orang yang berpotong tepi rambutnya berkeliling, orang-orang yang diam di padang gurun, sebab segala bangsa tidak bersunat dan segenap kaum Israel tidak bersunat hatinya."


Hermawan Kertajaya pernah berkata bahwa motivasi  suci manusia modern ada tiga yaitu  (1) menjadi orang cerdas dan bijaksana, (2) menjadi orang baik, dan (3) menjadi orang kaya dan banyak harta.   Hermawan Kertajaya orang Jawa, bukan bukan Batak Tapanuli, namun  apa yang dia katakan  mirip prinsip hidup orang Batak Tapanuli, Hamuraon (kemuliaan/kekuasaan), Hasangapon (kekayaan) dan Hagabeon (keturunan yang banyak).  Manusia mendambakan tiga hal itu dalam hidupnya.  Dan berupaya mati-matian untuk mendapatkannya.  Mereka jadi pengusaha, mereka jadi birokrat, mereka jadi politisi atau Presiden Partai Politik, mereka jadi militer, mereka jadi artis, jadi penyanyi, jadi penemu, jadi preman, jadi Mafia, semua tujuannya untuk menemukan dan meraih yang tiga hal tadi.


Namun ternyata sehebat sehebatnya manusia, seandainyapun dia  mampu mendapatkan 3 hal tadi dalam hidupnya,  dia tidak mampu untuk mengurangi penderitaan umat manusia.  Dia tidak mampu untuk menolak kematian.  Tidak ada orang hebat, orang berhasil, orang bijaksana, orang kuat, orang kaya, orang yang berketurunan paling banyak yang mampu menghilangkan kematian.  “Mayat mayat manusia bertebaran seperti pupuk di ladang” kata Jeremia.  Maut telah datang dan selalu datang menyusup masuk terus ke perlindungan paling dalam manusia.


Jadi, tidak ada sesuatu yang dapat memegahkan manusia.  Tidak ada alasan yang paling logis untuk diterima dan dipercaya sebagai alasan manusia untuk dapat bermegah diri.   Maut ada dimana mana.   Satu satunya kemegahan adalah karena mampu mengenal Tuhan.  Karena dapat memahami dan mengenal  Tuhan  di dalam kerumitan konsep Trinitatisnya.  Itulah satu satunya kemegahan yang dapat diraih oleh manusia.

Kemegahan hidup manusia bukan karena ia berkuasa, sekalipun kuasa politiknya mutlak.

Kemegahan hidup manusia bukan  karena  dia sering berada dalam pelukan wanita muda sekalipun berpuluh puluh bahkan beratus ratus.

Kemegahan hidup manusia bukan karena ia bijaksana, karena ia mengetahui hukum hukum dan ajaran ajaran hidup, bukan juga karena dia bersunat.

Kemegahan hidup manusia bukan juga karena kekayaannnya, sekalipun kekayaannya mampu melebihi kekayaan Bill Gates, yang mempunyai kekayaan senilai $76 Milyard (Tujuh puluh enam milyard dollar).

Namun kemegahan  manusia hanya bisa didapat dan dirasakan kalau ia mengenal “AKU”.   Dan “AKU” yang adalah “TUHAN” yang memelihara keadilan dan awal semua kehidupan di bumi serta hidup Kekal hanya dapat dikenal kalau Si “AKU” itu berbelas kasihan kepada manusia.  Jika ada seorang manusia, dari ras manapun, dari suku manapun, dari bangsa manapun  dari warna kulit apapun yang mampu mengenal si “AKU” itu hanya mungkin karena  DIA atau “AKU” mau mengenalkan diriNYA kepada manusia itu.
Hanya karena Tuhan mau memperkenalkan diriNYA baru seseorang mampu mengenal Tuhan.   Dan kalau  seseorang sudah mengenal TUHAN dia akan bermegah diri.  Dia pantas memegahkan dirinya atas pengenalannya terhadap Tuhan sang  Maha Adil dan Maha Pengasih setia.

Kemegahan orang seperti ini tidak terlihat dan terdengar di TV atau di Surat Kabar  serta Majalah.  Apalagi di Facebook, Twitter atau Blog.   Sebab kemegahan orang yang sudah mengenal Allah  terpancar  di dalam kesunyian dan kesenyapan abadi.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024