Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 29 September – 5 Oktober 2024

Gambar
    1 Timotius 6 : 6 – 10 Thema :  Cukup Erkiteken Kai Si Lit 1 Timotius 6:10-16 (KARO)  Sabap merangap nandangi duit e me sumbul kerina kejahaten. Nggo lit piga-piga kalak si merangap nandangi duit lanai tetap i bas kiniteken janah gulut ukurna ibahan erbage-bage kecedan ate. Tapi kam, o suruh-suruhen Dibata, tadingkenlah si enda ndai kerina. Usahakenlah ndalanken si ngena ate Dibata, tutus ersembah man BaNa, tetap ernalem ku Ia, cidahken keleng atendu, megenggeng dingen lemah lembut! Erlumbalah asa gegehndu i bas perlumban kiniteken, guna ndatken kegeluhen si tuhu-tuhu man gunandu. Sabap guna kegeluhen si e me maka ipilih Dibata kam asum iakukenndu kinitekenndu i lebe-lebe nterem saksi. I lebe-lebe Dibata, si mereken kegeluhen man si nasa lit bage pe i lebe-lebe Kristus Jesus, si erbahan pengakun si tuhu-tuhu i lebe-lebe Pontius Pilatus, kukataken man bandu gelah ikutkenlah pedah-pedah e dingen jagalah gelah tetap bersih dingen la ceda, seh ku warina Tuhanta Jesus Kristus

Sepakbola Adalah Salah Satu Cagar Terhadap Nilai Nilai Kemanusiaan

Sepak Bola ternyata tidak hanya sekedar sebuah pertandingan.  Tapi sepak bola juga adalah sebuah pentas kehidupan yang  amat meriah.   Sepak bola adalah kehidupan itu sendiri dengan seluruh panggilannya  dalam perwujudan target target  suci.   Untuk menjadi yang terhebat dalam peraihan  gelar sebagai  sang juara  memang bagian terpenting.  Namun keikhlasan  lawan bertanding untuk mengakui  ternyata  adalah penyempurna dari  semuanya.


Saya sangat terpesona, sangat kagum sampai meneteskan air mata ketika menyaksikan pemain Arsenal  berbaris  rapi,  dan bertepuk tangan sebagai tanda kehormatan kepada para pemain Manchester United (MU) tadi malam.   Saat pemain Arsenal  menyambut  dan mengakui bahwa  MU memang sudah menjadi juara liga di musim ini.


Pertandingan  melawan Arsenal  adalah pertandingan pertama bagi MU setelah resmi menjadi juara karena sudah memastikan poin nilai  yang tidak mungkin terkejar lagi  setelah kemenangannya 3-0 melawan Aston Villa.    Tradisi di Liga Inggris  adalah pada  pertandingan pertama setelah resmi menjadi juara  dilakukan penghormatan Guard Of Honor oleh lawannya.  Arsenal  adalah lawan tanding MU setelah pertandingan melawan Aston Villa.

13672108861872939729
Sumber Foto : bbc.co.uk


Yang membuat saya sampai meneteskan air mata kebahagiaan adalah  karena yang melakukan Guard Of Honor itu adalah Arsenal.  Sangat berbeda nilainya jika yang melakukannya bukan Arsenal.  Mengapa?  Karena  Arsenal adalah  tempat bermain Robin Van Persie  (RvP) sebelum dia bergabung dengan MU.  Dan RvP  lah  yang ikut menghantarkan  MU meraih gelar juara liga musim ini berkat gol gol nya yang sekaligus menempatkan dirinya sebagai top score pada musim ini.


Tentu tak dapat dipungkiri, Arsenal khususnya para supporter nya  dan sebagian pemain serta officialnya  tetap mempunyai rasa sakit hati atas kepindahan RvP.  Namun  sakit hati itu harus diatasi, dan penghormatan tetap harus diberikan kepada  Sang Juara, yaitu Manchester United dan Robin Van Persie.


Betapa sepakbola  adalah sebuah perwujudan dari sifat  kesatria dan nilai nilai kehidupan yang amat tinggi.  Sebab dalam sepak bola memberikan ras hormat  lebih tinggi dan lebih penting dari pada perasaan sakit hati yang setebal apapun.


Dan alasan kedua yang membuat saya meneteskan air mata adalah saat melihat dan menyadari situasi persepak bolaan di Indonesia, Tanah Airku sendiri.   Jauh dari gelar sang juara, dan lebih jauh lagi dari kehormatan  dan nilai nilai sportivitas.


Dua kejadian terakhir yang sangat memalukan adalah  berhentinya  pertandingan Persibo di Hongkong sebelum menit terakhir karena tidak mampu lagi meneruskan pertandingan setelah gawangnya kebobolan  lebih 8 gol.  Dan yang paling memalukan dan sulit hati saya berdamai adalah  perbuatan Pieter Rumaropen  yang memukul wasit lalu diganjar hukuman seumur hidup.   Sebuah  hukuman  yang sangat pantas, dan saya pun mendukung.


Sebab sepakbola adalah  salah satu ajang bagi umat manusia modern untuk mempraktekkan dan mempertahankan nilai nilai  kehormatan.  Jika ada yang mengotorinya  maka dia tidak pantas menjadi pemain sepakbola.  Kita perlu belajar dari Arsenal  dan liga Inggris untuk menjadikan Liga Dalam negeri kita menjadi tempat suci kita mempertotonkan nilai nilai kemanusiaan itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penataan Adat / Matius 15:1-9 (Pekan Penatalayanan Keenam)

Catatan Tambahan PJJ 07 – 13 April 2024

Catatan Tambahan PJJ 18 - 24 Februari 2024