Featured Post

Perlunya Pembinaan Partisipatif dan Regeneratif di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi

Gambar
  Pt. Em Analgin Ginting M.Min.  Pendahuluan Pembinaan jemaat merupakan salah satu tugas hakiki gereja yang tidak dapat dipisahkan dari panggilan teologisnya sebagai ekklesia—umat Allah yang dipanggil, dibentuk, dan diutus ke tengah dunia (Ef. 4:11–13). Gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran iman, karakter, dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pembinaan yang berkelanjutan, partisipatif, dan regeneratif menjadi indikator penting kesehatan sebuah gereja lokal. Dalam konteks Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pembinaan memiliki makna yang lebih luas karena terkait erat dengan sistem pelayanan presbiterial-sinodal yang menekankan kepemimpinan kolektif-kolegial (runggu). Artikel ini hendak memperdalam, melengkapi, dan mengontekstualisasikan tulisan awal mengenai perlunya pembinaan di GBKP Runggun Graha Harapan Bekasi, dengan tetap mempertahankan esensi pengalaman empiris yang telah dituliskan, sekaligus memperkaya dengan muatan teologis dan refleksi aktual....

Sepakbola Adalah Salah Satu Cagar Terhadap Nilai Nilai Kemanusiaan

Sepak Bola ternyata tidak hanya sekedar sebuah pertandingan.  Tapi sepak bola juga adalah sebuah pentas kehidupan yang  amat meriah.   Sepak bola adalah kehidupan itu sendiri dengan seluruh panggilannya  dalam perwujudan target target  suci.   Untuk menjadi yang terhebat dalam peraihan  gelar sebagai  sang juara  memang bagian terpenting.  Namun keikhlasan  lawan bertanding untuk mengakui  ternyata  adalah penyempurna dari  semuanya.


Saya sangat terpesona, sangat kagum sampai meneteskan air mata ketika menyaksikan pemain Arsenal  berbaris  rapi,  dan bertepuk tangan sebagai tanda kehormatan kepada para pemain Manchester United (MU) tadi malam.   Saat pemain Arsenal  menyambut  dan mengakui bahwa  MU memang sudah menjadi juara liga di musim ini.


Pertandingan  melawan Arsenal  adalah pertandingan pertama bagi MU setelah resmi menjadi juara karena sudah memastikan poin nilai  yang tidak mungkin terkejar lagi  setelah kemenangannya 3-0 melawan Aston Villa.    Tradisi di Liga Inggris  adalah pada  pertandingan pertama setelah resmi menjadi juara  dilakukan penghormatan Guard Of Honor oleh lawannya.  Arsenal  adalah lawan tanding MU setelah pertandingan melawan Aston Villa.

13672108861872939729
Sumber Foto : bbc.co.uk


Yang membuat saya sampai meneteskan air mata kebahagiaan adalah  karena yang melakukan Guard Of Honor itu adalah Arsenal.  Sangat berbeda nilainya jika yang melakukannya bukan Arsenal.  Mengapa?  Karena  Arsenal adalah  tempat bermain Robin Van Persie  (RvP) sebelum dia bergabung dengan MU.  Dan RvP  lah  yang ikut menghantarkan  MU meraih gelar juara liga musim ini berkat gol gol nya yang sekaligus menempatkan dirinya sebagai top score pada musim ini.


Tentu tak dapat dipungkiri, Arsenal khususnya para supporter nya  dan sebagian pemain serta officialnya  tetap mempunyai rasa sakit hati atas kepindahan RvP.  Namun  sakit hati itu harus diatasi, dan penghormatan tetap harus diberikan kepada  Sang Juara, yaitu Manchester United dan Robin Van Persie.


Betapa sepakbola  adalah sebuah perwujudan dari sifat  kesatria dan nilai nilai kehidupan yang amat tinggi.  Sebab dalam sepak bola memberikan ras hormat  lebih tinggi dan lebih penting dari pada perasaan sakit hati yang setebal apapun.


Dan alasan kedua yang membuat saya meneteskan air mata adalah saat melihat dan menyadari situasi persepak bolaan di Indonesia, Tanah Airku sendiri.   Jauh dari gelar sang juara, dan lebih jauh lagi dari kehormatan  dan nilai nilai sportivitas.


Dua kejadian terakhir yang sangat memalukan adalah  berhentinya  pertandingan Persibo di Hongkong sebelum menit terakhir karena tidak mampu lagi meneruskan pertandingan setelah gawangnya kebobolan  lebih 8 gol.  Dan yang paling memalukan dan sulit hati saya berdamai adalah  perbuatan Pieter Rumaropen  yang memukul wasit lalu diganjar hukuman seumur hidup.   Sebuah  hukuman  yang sangat pantas, dan saya pun mendukung.


Sebab sepakbola adalah  salah satu ajang bagi umat manusia modern untuk mempraktekkan dan mempertahankan nilai nilai  kehormatan.  Jika ada yang mengotorinya  maka dia tidak pantas menjadi pemain sepakbola.  Kita perlu belajar dari Arsenal  dan liga Inggris untuk menjadikan Liga Dalam negeri kita menjadi tempat suci kita mempertotonkan nilai nilai kemanusiaan itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 Juli 2025

Catatan Tambahan PJJ 6 - 12 April 2025

Catatan Tambahan PJJ 11 – 17 Mei 2025